Cara
pemijahan ikan mas
Pemijahan adalah
salah satu bentuk unit pengembangan dalam pengertian
budidaya pada beragam jenis
ikan. Pembenihan ini
adalah salah satu titik awal untuk memulai budidaya.
Ikan yang akan dibudidayakan harus setidaknya bisa
tumbuh dan berkembang biak agar kontinuitas
produksi budidaya dapat terjadi secara berkelanjutan.
Sehingga
untuk dapat menghasilkan benih yang sangat bermutu
(berkwalitas) dalam jumlah yang memadai
serta waktu yang tepat mesti diimbangi dengan pengoptimalan penanganan induk dan larva
yang dihasilkan melalui pembenihan yang baik serta berkualitas.
Ada bebrapa cara pembenihan yaitu
di antaranaya pembenihan dengan cara yang tradisional, semintensif,
dan intensif. Namun disini lebih
ditekankan pada pembenihan dengan cara tradsional
(Pemijahan
alami ialah teknik pemijahan yang dilakukan secara
konvensional, ialah ikan memijah sendiri tanpa dapat
melibatkan banyak campur tangan manusia).
Di habitat aslinya, ikan
mas memijah di awal musim hujan. Proses pemijahan ikan mas dirangsang oleh bau
tanah kering yang tersiram air hujan. Dalam budidaya pembenihan, ikan mas bisa
dipijahkan sepanjang tahun tidak mengenal musim.
Kali ini alamtani akan
mengulas hal-hal yang harus disiapkan sebelum melakukan pemijahan ikan mas,
meliputi ciri indukan matang gonad, penyiapan kolam pemijahan, proses pemijahan
dan penetasan telur. Sedangkan untuk cara memilih dan memelihara calon indukan
ikan mas serta merawat benih hasil pemijahan, silahkan baca budidaya
pembenihan ikan mas.
Ciri indukan matang gonad
Indukan betina dan jantan
harus dipelihara di kolam terpisah sebelum dipijahkan. Pemeliharaan dilakukan
hingga indukan memasuki masa matang gonad. Indukan matang gonad adalah indukan
ikan yang telah masuk masa subur dan siap untuk melakukan pembuahan.
Secara umum indukan ikan
mas betina yang ideal untuk dipijahkan berumur 1,5-2 tahun dengan bobot tubuh
2-3 kg. Sedangkan untuk ikan mas jantan lebih cepat memasuki masa matang gonad,
yaitu pada umur 10-12 bulan dengan bobot tubuh 0,6 kg.
Ciri-ciri indukan ikan
mas betina matang gonad:
- Perut bagian bawah lunak, bentuknya buncit dan membulat.
- Alat genital kemerahan dan mengembang agak terbuka.
- Bagian anus terlihat menonjol seperti membengkak
Ciri-ciri indukan jantan
ikan mas matang gonad:
- Bila perut bagian bawah ditekan akan mengeluarkan sperma, cairan berwarna putih.
- Tubuh ramping dan gesit.
Pemberokan indukan ikan
Sebelum dipijahkan
lakukan pemberokan pada indukan jantan dan betina. Pemberokan yang dimaksud
adalah pemeliharaan indukan jantan dan betina dalam kolam terpisah, tanpa
diberi makan selama 1-2 hari. Tujuan pemberokan untuk menghilangkan lemak
disekitar kantong telur. Lemak yang menyelubungi kantong telur akan
menghambat pelepasan sel telur ketika memijah.
Selain itu pemberokan
juga bertujuan untuk menahan sementara keinginan memijah indukan. Dengan begitu
saat waktunya dipijahkan kedua indukan saling tertarik dan melakukan pembuahan.
Menyiapkan kolam pemijahan
Kolam tanah paling cocok
untuk melakukan pemijahan ikan mas. Persiapan yang harus dilakukan
adalah penjemuran kolam, pengolahan tanah, pengapuran, pemupukan dan
pengairan. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca persiapan
kolam tanah untuk budidaya ikan.
Setiap indukan betina
yang akan memijah membutuhkan luasan kolam 6 m2 per kg bobot tubuh, dengan
kedalaman air kolam 60-80 cm. Misalnya, untuk indukan seberat 5 kg dibutuhkan
kolam seluas 30 m2. Jadi, kolam seluas 100 m2 kira-kira bisa diisi oleh 3
indukan.
Hal lain yang harus
dipersiapkan adalah kakaban. Fungsi kakaban dalam pemijahan ikan mas memberikan
tempat untuk meletakkan telur-telur yang telah dibuahi. Kakaban dibuat dari
ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dikasih pemberat agar tenggelam dalam
air.
Lebar kakaban biasanya 40
cm, panjangnya bervariasi bisa dibuat 1-2 meter. Cara membuat kakaban adalah
sebagai berikut:
- Ijuk disisir rapi dengan sisir kawat, diletakkan berjejer hingga sepanjang panjang kakaban.
- Kemudian siapkan dua bilah bambu untuk menjepit ijuk tersebut. Bagian yang dijepit adalah tengah, lihat gambar dibawah.
- Paku kedua bilah bambu tersebut agar menjepit ijuk dengan kuat.
Kebutuhan kakaban untuk
pemijahan ikan mas tergantung pada ukuran dan jumlah indukan. Untuk kakaban
berukuran 40×100 cm dibutuhkan 5-6 kakaban per kg induk ikan mas. Misalnya,
indukan sebesar 5 kg membutuhkan 25-30 kakaban.
Selanjutnya pasang
kakaban di dasar kolam. Ikatkan kakaban pada patok yang menancap ke dasar kolam
sehingga kakaban dalam posisi melayang. Tidak mengapung di atas air sekaligus
juga tidak tenggelam di dasar kolam. Kira-kira berada dibawah permukaan air
sekitar10-25 cm.
Pemijahan ikan mas
Secara umum terdapat dua
cara pemijahan ikan mas, yakni dengan proses alami dan proses buatan. Proses
pemijahan alami yaitu mengawinkan indukan dengan meletakkan ikan jantan dan
betina dalam satu kolam, sehingga mereka melakukan perkawinan sendiri. Sedangkan
proses buatan yaitu indukan betina dibuahi dengan bantuan manusia dengan cara
penyuntikan hipofisa atau hormon dan pembuahan dilakukan secara in vitro.
Pemijahan buatan dengan
penyuntikan hipofisa atau hormon dilakukan pada ikan-ikan yang sulit memijah.
Ikan mas merupakan ikan yang mudah memijah. Pemijahan ikan mas buatan
biasanya dilakukan oleh petani pembenihan yang menyediakan benih ikan secara
kontinyu dan jumlahnya banyak.
Penetasan telur
Penetasan telur hasil
pemijahan ikan mas bisa dilakukan di berbagai tempat atau wadah. Tempat yang
biasa digunakan adalah bak semen, kolam terpal, akuarium, bak fiber atau kolam.
Apabila kita ingin menetaskan telur di kolam, misalnya di kolam pemijahan harus
dilengkapi dengan hapa.
Hapa adalah jaring halus
berukuran 1 mm atau lebih kecil dari ukuran telur yang diletakkan di dalam
kolam. Bentuk hapa seperti jaring apung yang ada di waduk-waduk.
Setelah proses pemijahan
selesai, segera pindahkan kakaban yang dipenuhi telur ke tempat pemijahan.
Bersihkan terlebih dahulu kakaban dari lumpur dengan digoyang-goyangkan secara
lembut. Kemudian angkat dan pindahkan ke kolam penetasan atau ke dalam hapa.
Tempat penetasan sebaiknya terlindung dari air hujan dan panas yang berlebihan.
Untuk mencegah tumbuhnya
jamur, air di kolam penetasan bisa diberikan methylen blue. Sedangkan
untuk penetasan di hapa, kakaban bisa rendam terlebih dahulu dalam air yang
sudah dicampur methylen blue. Kemudia letakan kakaban sekitar 5-10 cm dibawah
permukaan air.
Pada suhu ideal yaitu
28-30oC, telur akan menetas dalam 1-3 hari. Setelah menetas menjadi
larva, tidak perlu langsung dikasih pakan. Karena larva masih membawa nutrisi
yang terdapat dalam kuning telur. Setelah berumur 2-3 hari, larva bisa diberi
pakan.
Salah satu jenis pakan
yang bisa diberikan untuk larva adalah kuning telur yang telah direbus.
Kemudian dilumat, satu butir kuning telur dicampur dengan satu liter air lalu
diberikan ke benih ikan. Pemberian makan sehari dua kali setiap pagi dan sore.
Pemeliharaan di kolam
penetasan berlangsung sampai larva berumur satu minggu. Ukuran larva mencapai
1-2 cm. Selanjutnya larva dipindahkan ke kolam pendederan untuk proses
pembesaran benih.
SUMBER :
https://alamtani.com/pemijahan-ikan-mas/
wow informasinya informastif banget
BalasHapus