Senin, 01 Juli 2019

Ikan Cupang (Betta splendens)


Ikan cupang (Betta splendens) bukanlan ikan asli Indonesia, meskipun Indonesia mempunyai ikan yang masih semarga dengan ikan ini yakni Betta fasciatus, alias Stiped fightingfish, yang lebih dikenal dengan nama Tempalo.
Ikan ini  pertama kali ditemukan di perairan Thailand, Malaysia. Sekalipun  dahulu belum mengetahui kehebatanya bertarung, namun salah satu yang sering mendapatkan perhatian adalah sijantan mempunyai warna yang menarik, selain itu juga muda diurus, karena tahan ditempatkan dalam wada yang berukuran kecil serta muda beradaptasi.
Ikan cupang tahan hidup pada lokasi/wadah yang sempit karena cupang mempunyai lebirinth, yaitu perangkat pernapasan tambahan yang terletak pada sebelah rongga insangnya. Dengan alat canggih nyang konstruktif ini cupang mampu mengkonsumsi osigen langsung dari udara bebas, yang jarang bias dilakukan oleh ikan lain. Kenyataan ini gampang dideteksi apabila kita perhatikan bahwa setiap beberapa menit cupang menyembulkan moncongnya ke permukaan air.
Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Ikan ini biasa juga disebut dengan Osteichthyes.

Osteichthyes berasal dari bahasaYunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar (Broto,1989). Yang termasuk dari Kelas Osteichthyes dari ordo labyrinthici dari familia Anabantiadae adalah spesies Betta sp. Ikan ini berasal dari Thailand sekitar tahun 1960 yaitu cupang adu dengan bentuk tubuh kekar, warna hitam legam dengan sirip pendek dan bersifat kaku.

Cupang sawah (Trichopis schalleri) merupakan ikan pertama penyandang nama cupang. Makananan ikan cupang yang umum adalah kutu air (Daphinia Sp) (Kimball,1983). Hingga sekarang Ikan cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak pada kulit ikan. 

Ikan cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan warnanya (Mukayat,1989). Ciri Morfologi Ikan Cupang spesies Betta splendens, kecil (panjang sekitar 7,5 cm), ikan dalam keluarga ikan gurami (Osphronemidae) asli untuk memperlambat bergerak dan stagnan. Perairan ditumbuhi di Thailand, Viet Nam, Kamboja dan Laos. 

Karakteristik dari Anabantoidei subordo mana mereka berasal, Betta splendens memiliki organ pernapasan aksesori yang disebut organ labirin yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di perairan dengan kadar oksigen rendah, dengan menghiru.
Di Indonesia ikan ini berasal dari sumatra, jawa, singapura dan malaysia. Ikan ini bersifat karnivora dan bersifat sangat agresif terutama untuk yang jantan. Dipasaran ada dua jenis cupang yaitu  cupang adu dan cupang hias. Cupang hias memiliki sirip yang panjang dan bersifat tenang sedangkan cupang adu memiliki sirip yang pendek dan sangat agresif. Cupang meilikiki berbagai jenis warna mulai dari biru tua, merah tua, albino, kehijauan (Radiopoetro, 1998).

Karakteristik dari Anabantoidei subordo mana mereka berasal, Betta splendens memiliki organ pernapasan aksesori yang disebut organ labirin yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di perairan dengan kadar oksigen rendah, dengan menghirup udara dari permukaan (Djarubito,1993). Ciri seksualitas primer dan sekunder. Ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya.

KLASIFIKASI IKAN CUPANG
          Ikan cupangmempunyai daftar klasifikasi yang panjang. Daftar klasifikasi yang popular dengan sebutan sistematika ikan tersebut adalah sebagai berikut:

Filum            : Chordata
Subfilum       : Craniata
Superkelas    : Gnathostomata
Kelas            : Osteichthyes
Subkelas       : Actinopterygii
Superordo     : Teleostei
Ordo            : Percomorphoidei
Subordo       : Anabantoidei
Famili           : Antibantidae
Genus           : Betta
Spesies         : Betta splendens


MORFOLOGI IKAN CUPANG
Bettea splendens alam-yang diambil dari alam aslinya merupakan ikan yang mempunyai postur badan memanjang, dan bila diliat dari depan atau dari belakang mempunyai potongan badan yang pipih kesamping (compressed). Sebagai ikan liar, ternyata badannya mirip dengan bunglon, beragam tergantung alam yang membentuknya. Beberapa spesimen yang tergolong cantik mempunyai warna badan dasar coklat kemerah-merahan dengan corak kebiru-biruan. Semua sisi sangat dekoratif dan warnanya sangat beragam. Sirip punggung sangat lebar dan terentang sampai kebelakang, walaupun badannya tidak terlalu besar tapi keliatan kokoh dan menawan. Sirip ekornya berbentuk membulat (rounded) berwarna dasar sama dengan badannya.
 Sirip ekor ini strip berwarna dasar sama dengannya. Sirip ekor ini  juga dihiasi dengan strip berwarna sedikit kehijau-hijauan, sering kali ujungnya berwarna oranye. Sirip analnya berwarna hijau kebiru-biruan, juga memanjang, memantapan eksistensinya sebagai ikan jago berkelahi. Sirip anal ini kadang-kadang dibubuhi warna coklat dan merah. Sirip perutnya juga panjang dan warna merah oranye. Hanya saja, ujang siripnya sering kali dihiasi warna putih susu. Ukuran badan ikan cupang ini untuk yang jantan mencapai 5 - 6 cm, tapi untuk betina biasanya ukuran badannya lebih kecil dari badan jantan.

PEMILIHAN INDUK
Induk cupang yang hendak dipijahkan apabila sudah mencapai umur sekitar 6-7 bulan, dengan panjang total antara 5-6 cm. Induk-induk harus sehat, tidak cacat badannya atau mengidap salah satu penyakit. Pejantan belum pernah diadu. Untuk mengetahui betina yang sudah matang gonad dapat diperhatikan perutnya. Selain lebih gemuk dari pada biasanya, pada perut betina sudah nampak dari luar bayangan telur-telurnya. Sedangkan pejantan umumnya akan selalu siap diawinkan asalkan umurnya sudah memenuhi syarat.

PERSIAPAN WADAH
Tempat untuk pemijahan ikan cupang sangatlah mudah, cupang bisa dipijahkan dalam akuarium dengan ukuran 20x20x20 cm, atau dalam bak yang disekat-sekat bahkan dapat dipijahkan dalam toples sekalipun. Wadah pemijahan dibersihkan dan diisi air, kemudian masukkan tanaman air untuk pemempatan telur-telur hasil dari pemijahan.

PEMASUKAN INDUK
 Setelah persiapan wadah selesai maka induk jantan dapat dimasukkan lebih dahulu agar dapat beradaptasi terlebih dahulu. Setelah itu masukkan induk betinanya, setelah beberapa lama induk jantan akan membuat sarang telur dengan mengeluarkan gelembung-gelembung.
PROSES PEMIJAHAN
Pemijahan ikan ini dapat diketahui dengan menyaksikan cupang-cupang tersebut saling berpelukan di tanaman air dan melayang sampai beberapa saat, kemudian akan keluar telur dan akan segera dibuahi oleh induk jantan. Telur-telur yang melayang di dalam air akan segera di tangkap oleh induk jantan untuk disusun di gelembung-gelembung busa yang telah dibuatnya.

PERAWATAN BENIH
Telur-telur akan menetas setelah 2-3 hari, setelah menetas induk ikan diangkat. Benih-benih ikan dapat diberi pakan setelah berumur 4 yaitun kutu air saring. Pergantian air dilakukan 2 hari dengan menyipon kotoran- kotoran yang ada di dasar wadah.

DAFTAR PUSTAKA
Daelami, D.  2002.  Agar Ikan Sehat.  Penebar Swadaya.  Jakarta
Hardjamulia, A. 1978. Budidaya. Departemen Pertanian Badan Pendidikan dan Penyuluhan Pertanian. SUPM Bogor
Kusumah, H. 1985. Penyakit dan Hama Ikan. Departemen Pertanian Badan
Susanto, Heru.  1992. Memelihara Cupang. Kanisius.Tanggerang

Hermanto dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Cupang Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

http://sikpas.blogspot.com/2015/09/mengenal-anatomi-morfologi-ikan-cupang.html

1 komentar: