Jumat, 26 Juli 2019

KESEHATAN KEUANGAN KELOMPOK



1.1. Pengertian
Pertama, mari kita bahas tentang pengertian dari keuangan itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keuangan adalah segala sesuatu yang bertalian dengan uang; seluk beluk uang; urusan uang; atau keadaan uang. Sedangkan, ada pendapat lain yang menyebutkan keuangan sebagai alat untuk mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Pendapat tentang keuangan terakhir datang dari Ridwan dan Inge (2003), mereka mengemukakan bahwa keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah

Konsep Dasar Keuangan

Berdasarkan pengertian keuangan di atas, dapat disimpulkan bahwa keuangan pasti memiliki hubungan yang erat dengan dunia moneter, khususnya uang. Seperti yang telah kita ketahui juga, bahwa uang merupakan sebuah alat penting yang harus kita miliki dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui dan mengerti dasar-dasar yang dimiliki keuangan agar kita paham, bahwa keuangan pasti berperan penting dalam dunia perekonomian. Lantas, apa saja sih dasar keuangan itu? Berikut ini akan dibahas enam konsep dasar keuangan yang dikemukakan oleh Mary Beth Storjohann seorang pakar perencana keuangan terkenal di San Diego, Amerika Serikat.

Nilai Pendapatan Bersih

Konsep dasar pertama yang dimiliki keuangan adalah nilai pendapatan bersih. Pendapatan bersih merupakan ukuran bagi kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi total aset dengan jumlah total utang. Jika hasil tidak menunjukkan angka minus, berarti perusahaan berada dalam kondisi aman. Jika tidak, berarti  perusahaan berada dalam  kondisi rawan dan mungkin butuh strategi untuk memperbesar pemasukan pendapatannya.
Pemeriksaan kesehatan keuangan kelompok adalah alat untuk melihat makna hubungan dari berbagai posisi keuangan kelompok, serta merupakan hasil dari pencerminan pengelolaan keuangannya sekaligus sebagai alat kendali.

9 Tujuan Manajemen Keuangan

Dalam manajemen keuangan tentunya memiliki tujuan yang harus dicapai. Berikut 9 tujuan manajemen keuangan.

#1 Memaksimalkan Keuntungan

Dengan kebijakan yang tepat, maka manajemen keuangan dapat memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.

#2 Menjaga Arus Kas (Cash Flow)

Suatu perusahaan tentunya akan sering mengeluarkan dana. Misalnya, untuk pembayaran gaji karyawan, membayar sewa, membeli bahan baku, dan transaksi pengeluaran dana lainnya.
Oleh karena itu, arus kas harus diawasi dan dikendalikan.
Jika tidak, maka dapat menyebabkan kelebihan pengeluaran (overbudget) yang dapat merugikan perusahaan.

#3 Mempersiapkan Struktur Modal

Dalam mempersiapkan struktur modal, maka manajer harus menyeimbangkan pembiayaan yang dimiliki dengan dana yang dipinjam oleh perusahaan.

#4 Memaksimalkan Manfaat Keuangan Perusahaan

Manajer keuangan mengawasi penggunaan uang perusahaan.
Anggaran dana yang digunakan untuk kegiatan yang tidak menguntungkan perusahaan dapat dipangkas (cut).
Kemudian, dana tersebut dapat dialokasikan untuk kegiatan lain yang lebih menguntungkan perusahaan.

#5 Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan

Manajer keuangan akan berusaha untuk memberikan dividen semaksimal mungkin kepada para pemegang saham.
Manajer keuangan juga akan berusaha untuk meningkatkan pasar saham, karena hal tersebut berkaitan dengan kinerja perusahaan.

#6 Meningkatkan Efisiensi

Efisiensi pada semua departemen dalam perusahaan perlu ditingkatkan.
Dengan penyaluran dana yang tepat pada semua aspek, maka efisiensi perusahaan akan mengalami peningkatan.

#7 Memastikan Kelangsungan Hidup Perusahaan

Bagian keuangan berperan besar untuk membuat perusahaan bisa bertahan pada persaingan bisnis yang sangat kompetitif.
Keputusan yang berkaitan dengan keuangan harus dilakukan secara hati-hati.
Kesalahan penggunaan keuangan dapat mengakibatkan hal yang fatal bagi perusahaan. Bahkan, dapat mengakibatkan kebangkrutan.

#8 Mengurangi Risiko Operasional

Risiko operasional dapat diminimalisasi dengan manajemen keuangan yang baik.
Dengan risiko bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, maka keputusan yang tepat perlu dilakukan oleh manajer keuangan.

#9 Mengurangi Biaya Modal

Agar penggunaan biaya modal dapat diminimalisasi, maka perencanaan struktur modal perlu dibuat sedemikian rupa oleh manajer keuangan.


1.2. Manfaat Pemeriksaan
      Memperoleh informasi kondisi keuangan kelompok.
      Mengetahui mutu hasil kerja pengurus.
      Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan keuangan.
      Mengendalikan agar sesuai dengan tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan (dalam AD/ART).

1.3. Posisi-posisi Penting yang harus Diperiksa
      Tingkat tunggakan
      Tingkat pertumbuhan kekayaan
      Tingkat pertumbuhan modal sendiri
      Tingkat utang
      Tingkat penggunaan dana produktif
      Tingkat hasil usaha
      Tingkat perputaran dana
      Tingkat ketangguhan menanggung resiko
      Tingkat kehematan biaya (efisiensi)
      Tingkat pemerataan pinjaman

1.4. Cara Memeriksa Posisi-posisi Penting
a)   Tingkat tunggakan =    jumlah tunggakan    x 100%
   jumlah sisa pinjaman
            Posisi ideal : kurang dari 3%

b)   Tingkat pertumbuhan kekayaan

=  Jumlah kekayaan th. Ini – juml kekayaan th. Lalu    x 100%
                         jumlah kekayaan th. Lalu

                Posisi ideal : semakin besar semakin baik


c)   Tingkat pertumbuhan modal sendiri

=   juml SP + SW + SS + Cad th ini – juml SP + SW + SS + Cad th lalu       x 100%
                                  juml SP + SW + SS + Cad th. Lalu

     Posisi ideal : semakin besar semakin baik


d)   Tingkat utang  =          jumlah utang            x  100%
                                       jumlah modal sendiri

                 Posisi ideal : semakin kecil semakin baik


e)   Tingkat penggunaan dana produktif  

=  Bagian kekayaan yang menghasilkan (piutang, deposito, investasi)   x 100%
                                                      jumlah kekayaan

                    Posisi ideal : di atas 85%
                    Dana tidak produktif seperti uang kas, inventaris

f)    Tingkat hasil usaha    

=     Juml pendapatan hingga akhir tahun ini     x  100%
Rata-rata kekayaan yang produktif
         
Posisi ideal : lebih besar dibanding bunga deposito rata-rata.

Rata-rata kekayaan produktif
= (juml kekayaan produktif di awal tahun + juml kekayaan produktif di akhir tahun) : 2


g)   Tingkat perputaran dana

=  Juml pinjaman yang dicairkan selama setahun    x 100%
                 rata-rata juml kekayaan

                    Posisi ideal : semakin besar semakin baik.
         
Rata-rata jumlah kekayaan
= (juml kekayaan di awal tahun + juml kekayaan di akhir tahun) : 2


h)   Tingkat ketangguhan menanggung resiko

          =  Juml dana cadangan + SP + SW       x 100%
                            juml nominal tunggakan

Posisi ideal lebih dari 100 %


i)     Tingkat efisiensi biaya  =

 =     Juml biaya selama satu tahun                x 100%
     juml pendapatan selama satu tahun

Posisi ideal kurang dari 75%


j)     Tingkat pemerataan pinjaman  =

                   =  Juml peminjam yang masih mempunyai saldo pinjaman x 100%
                                                          jumlah anggota

Posisi ideal : lebih dari 65%.



SUMBER:

Anonimous, 2006. Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Nomor 16 Tahun 2006.
Anonimous, 2007. Modul Pelatihan Kelompok. Program Pengembangan Kecamatan, Regional Management Unit Wilayah - VII Jawa Timur.
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pranoto, J dan Suprapti, W. 2006. Membangun Kerjasama Tim (Team Building). Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia, Jakarta.
Razi F dan Purnama R, 2010. Modul Teknik Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

1 komentar: