1.1. Pengertian
Pertama,
mari kita bahas tentang pengertian dari keuangan itu sendiri. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keuangan adalah segala
sesuatu yang bertalian dengan uang; seluk beluk uang; urusan uang; atau keadaan
uang. Sedangkan, ada pendapat lain yang menyebutkan keuangan sebagai alat untuk
mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan,
mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga
menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Pendapat tentang
keuangan terakhir datang dari Ridwan dan Inge (2003), mereka mengemukakan bahwa
keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi
kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan
proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang
diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah
Konsep Dasar Keuangan
Berdasarkan
pengertian keuangan di atas, dapat disimpulkan bahwa keuangan pasti memiliki
hubungan yang erat dengan dunia moneter, khususnya uang.
Seperti yang telah kita ketahui juga, bahwa uang merupakan sebuah alat penting
yang harus kita miliki dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, sangat
penting untuk mengetahui dan mengerti dasar-dasar yang dimiliki keuangan agar
kita paham, bahwa keuangan pasti berperan penting dalam dunia perekonomian. Lantas,
apa saja sih dasar
keuangan itu? Berikut ini akan dibahas enam konsep dasar keuangan yang
dikemukakan oleh Mary Beth Storjohann seorang pakar perencana keuangan terkenal
di San Diego, Amerika Serikat.
Nilai Pendapatan Bersih
Konsep
dasar pertama yang dimiliki keuangan adalah nilai pendapatan bersih. Pendapatan
bersih merupakan ukuran bagi kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Cara
menghitungnya adalah dengan mengurangi total aset dengan jumlah total utang.
Jika hasil tidak menunjukkan angka minus, berarti perusahaan berada dalam
kondisi aman. Jika tidak, berarti perusahaan berada dalam kondisi
rawan dan mungkin butuh strategi untuk memperbesar pemasukan pendapatannya.
Pemeriksaan kesehatan
keuangan kelompok adalah alat untuk melihat makna hubungan dari berbagai posisi
keuangan kelompok, serta merupakan hasil dari pencerminan pengelolaan
keuangannya sekaligus sebagai alat kendali.
9 Tujuan Manajemen Keuangan
Dalam
manajemen keuangan tentunya memiliki tujuan yang harus dicapai. Berikut 9
tujuan manajemen keuangan.
#1 Memaksimalkan Keuntungan
Dengan
kebijakan yang tepat, maka manajemen keuangan dapat memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.
#2 Menjaga Arus Kas (Cash Flow)
Suatu
perusahaan tentunya akan sering mengeluarkan dana. Misalnya, untuk pembayaran gaji karyawan, membayar sewa, membeli
bahan baku, dan transaksi pengeluaran dana lainnya.
Oleh
karena itu, arus kas harus diawasi dan dikendalikan.
Jika
tidak, maka dapat menyebabkan kelebihan pengeluaran (overbudget) yang dapat
merugikan perusahaan.
#3 Mempersiapkan Struktur Modal
Dalam
mempersiapkan struktur modal, maka manajer harus menyeimbangkan pembiayaan yang
dimiliki dengan dana yang dipinjam oleh perusahaan.
#4 Memaksimalkan Manfaat Keuangan Perusahaan
Manajer
keuangan mengawasi penggunaan uang perusahaan.
Anggaran dana yang digunakan untuk kegiatan
yang tidak menguntungkan perusahaan dapat dipangkas (cut).
Kemudian,
dana tersebut dapat dialokasikan untuk kegiatan lain yang lebih menguntungkan
perusahaan.
#5 Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan
Manajer
keuangan akan berusaha untuk memberikan dividen
semaksimal mungkin kepada para pemegang saham.
Manajer
keuangan juga akan berusaha untuk meningkatkan pasar saham, karena hal tersebut
berkaitan dengan kinerja perusahaan.
#6 Meningkatkan Efisiensi
Efisiensi
pada semua departemen dalam perusahaan perlu ditingkatkan.
Dengan
penyaluran dana yang tepat pada semua aspek, maka efisiensi perusahaan akan
mengalami peningkatan.
#7 Memastikan Kelangsungan Hidup Perusahaan
Bagian
keuangan berperan besar untuk membuat perusahaan bisa bertahan pada persaingan bisnis yang sangat kompetitif.
Keputusan
yang berkaitan dengan keuangan harus dilakukan secara hati-hati.
Kesalahan
penggunaan keuangan dapat mengakibatkan hal yang fatal bagi perusahaan. Bahkan,
dapat mengakibatkan kebangkrutan.
#8 Mengurangi Risiko Operasional
Risiko
operasional dapat diminimalisasi dengan manajemen keuangan yang baik.
Dengan
risiko bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, maka keputusan yang tepat perlu
dilakukan oleh manajer keuangan.
#9 Mengurangi Biaya Modal
Agar
penggunaan biaya modal dapat diminimalisasi, maka perencanaan struktur modal
perlu dibuat sedemikian rupa oleh manajer keuangan.
1.2. Manfaat
Pemeriksaan
Memperoleh informasi kondisi keuangan kelompok.
Mengetahui mutu hasil kerja pengurus.
Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan
keuangan.
Mengendalikan agar sesuai dengan tujuan yang telah
disepakati dan ditetapkan (dalam AD/ART).
1.3. Posisi-posisi
Penting yang harus Diperiksa
Tingkat tunggakan
Tingkat pertumbuhan kekayaan
Tingkat pertumbuhan modal sendiri
Tingkat utang
Tingkat penggunaan dana produktif
Tingkat hasil usaha
Tingkat perputaran dana
Tingkat ketangguhan menanggung resiko
Tingkat kehematan biaya (efisiensi)
Tingkat pemerataan pinjaman
1.4. Cara Memeriksa Posisi-posisi Penting
a) Tingkat tunggakan = jumlah tunggakan x 100%
jumlah sisa pinjaman
Posisi
ideal : kurang dari 3%
b) Tingkat pertumbuhan kekayaan
= Jumlah kekayaan th. Ini – juml kekayaan
th. Lalu x 100%
jumlah kekayaan th.
Lalu
Posisi ideal : semakin besar semakin baik
c) Tingkat pertumbuhan modal
sendiri
= juml
SP + SW + SS + Cad th ini – juml SP + SW + SS + Cad th lalu x 100%
juml SP + SW + SS + Cad th.
Lalu
Posisi ideal : semakin besar semakin baik
d) Tingkat utang = jumlah utang x 100%
jumlah modal sendiri
Posisi ideal : semakin kecil semakin
baik
e) Tingkat penggunaan dana
produktif
= Bagian kekayaan yang menghasilkan
(piutang, deposito, investasi) x
100%
jumlah
kekayaan
Posisi ideal
: di atas 85%
Dana tidak
produktif seperti uang kas, inventaris
f) Tingkat
hasil usaha
= Juml pendapatan hingga akhir tahun ini x
100%
Rata-rata kekayaan yang
produktif
Posisi
ideal : lebih besar dibanding bunga deposito rata-rata.
Rata-rata kekayaan produktif
= (juml kekayaan produktif
di awal tahun + juml kekayaan produktif di akhir tahun) : 2
g) Tingkat perputaran dana
= Juml pinjaman yang dicairkan selama
setahun x 100%
rata-rata juml kekayaan
Posisi ideal
: semakin besar semakin baik.
Rata-rata jumlah kekayaan
= (juml kekayaan di awal
tahun + juml kekayaan di akhir tahun) : 2
h) Tingkat ketangguhan
menanggung resiko
= Juml dana cadangan + SP + SW x 100%
juml nominal tunggakan
Posisi ideal lebih dari 100
%
i) Tingkat efisiensi biaya
=
= Juml biaya selama satu tahun x 100%
juml pendapatan selama satu tahun
Posisi ideal kurang dari 75%
j) Tingkat pemerataan pinjaman =
=
Juml peminjam yang masih mempunyai
saldo pinjaman x 100%
jumlah anggota
Posisi ideal : lebih dari
65%.
SUMBER:
Anonimous, 2006. Undang-Undang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, Nomor 16 Tahun 2006.
Anonimous, 2007. Modul
Pelatihan Kelompok. Program Pengembangan Kecamatan, Regional Management Unit
Wilayah - VII Jawa Timur.
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pranoto, J dan Suprapti, W.
2006. Membangun Kerjasama Tim (Team Building). Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia,
Jakarta.
Razi F dan Purnama
R, 2010. Modul Teknik Penumbuhan dan
Pengembangan Kelompok. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
makasih banget informasinya
BalasHapus