Selasa, 20 Agustus 2019

CARA MEMULAI BISNIS PART 1


  1. A  Perencanaan 
Secara sederhana perencanaan merupakan usaha menetapkan kegiatan yang akan dilakukan tentang :
–     Apa yang akan dilakukan atau apa yang hendak dilakukan?
–     Bagaimana melaksanakannya atau apa yang harus dikerjakan?
–     Kapan melaksanakannya?
–     Siapa yang akan melaksanakannya?
  1. B.   Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan antara lain:
(1)   Dipakai sebagai alat koordinasi.
(2)   Dapat memberikan “kepastian” mengenai masa depan atau membatasi “ketidakpastian”.
(3)   Merupakan alat ukur terhadap prestasi yang akan dicapai dan alat pengendalian (control) jalannya kegiatan/organisasi.
(4)   Meningkatkan kemampuan antisipasi terhadap perubahan.
(5)   Meningkatkan produktifitas (efektifitas dan efisiensi) karena memfokuskan pada sasaran.
(6)   Meningkatkan dukungan dan peran serta, karena tujuan/sasaran dapat diketahui oleh pelaksananya.
(7)   Dalam proses perencanaannya, “team building” (terbentuk kerjasama) merupakan hasil sampingan yang sangat bermanfaat bagi organisasi.
Dalam kegiatan usaha perikanan baik secara berkelompok maupun kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu, diperlukan perencanaan yang matang, mengingat kegiatan usaha ini memiliki risiko tersendiri, terutama yang berhubungan dengan kondisi alam (iklim/musim), keterampilan sumberdaya manusia, teknologi maupun modal usaha.

  1. C.   Perencanaan Usaha
Sebagian besar usaha dimulai dari modal yang dibiayai wirausahawan dan timnya atau investasi kecil dari keluarga dan teman. Modal yang diberikan pada umunya berdasarkan “keyakinan” dari wirausahawan dan cukup dngan deskripsi lisan dan produk serta prospeknya. Dana yang diperoleh pada umunya dipergunakan untuk mengembangkan prototiep produk, melakukan studi pasar, dan sekedar untuk memulai usaha.
Memulai usaha baru yang kecil, tentu tidak diperlukan dana yang besar. Terkadang dana yang diperoleh dari penyandang dana berdasarkan kepercayaan saja, tidaklah memadai untuk memulai pertumbuhan yang tinggi, atau kebutuhan dana tambahan untuk mendapatkan potensi pasar dan menjadi perusahaan besar. Tambahan modal yang ekuitas sangat diperlukan bukan hanya untuk dapat membeli asset dan memenuhi modal kerja, tetapi juga untuk mendapatkan dukungan dari lembaga keuangan.
Suatu rencana usaha yang efektif akan dapat menyakinkan penyandang dana bahwa anda telah mengindikasikan peluang dari pertumbuhan usaha tinggi, serta anda memilki bakat dalam mengelola dan berwirausaha, berbagai kemampuan yang lain, sehingga dapat secra efektif memanfaatkan peluang, serta anda memiliki rencana yang rasional dan kredibel. Pengembangan rencana usaha sebagaimana diuraikan diatas, memang tidak mudah dan tidak pula sukar. Ini merupakan pekerjaan yang menuntut ketelitian, kesabaran, kerja keras, apabila anda mengikuti rencana usaha (terlampir).
Namun demikian, sebelum menyiapkan rencana usaha, anda harus meninjau kembali analisis awal sebagaimana dijelaskan dalam langkah 2. jika dari analisis tersebut muncul pertanyaan mendasar tentang kelayakan usaja anda, janganlah memulai rencana usaha. Rencana usaha dapat dimulai, apabil anda telah memperoleh hasil penelitian lebih lanjut yang memberi keyakinan pada anda bahwa tidak ada cacat mendasar dari usaha anda.
  1. D.   Fungsi (Kegunaan) Perencanaan Usaha
Sebuah perencanaan usaha memiliki fungsi yang sangat  mendukung keberhasilan usaha.  Fungsi tersebut meliputi :
  1. Mendorong calon pelaku bisnis untuk berpikir mengenai “apa yang akan dikerjakan” :
  • Menggunakan pandangan yang obyektif
  • Bersikap kritis
  • Tidak emosional
  1. Dapat digunakan untuk menilai keragaan aktual usaha (bisnis) pada jangka waktu tertentu,
  2. Merupakan dokumen yang dapat dinilai oleh pemberi kredit (calon investor) untuk menilai bisnis baru maupun mengembangkan bisnis yang sedang dikerjakan.
  1. E.    Mengapa Ada Rencana Usaha?
Pertanyaan tersebut diatas muncul mengingat bahwa banyak alas an yang mengatakan bahwa rencana akan usang setelah dituliskan, tidak ada seorangpun yang tahu masa datang, peluang lebih baik atau bencana, hal yang berbahaya bila memberikan komitmen pada sesuatu yang tidak menentu, masa datang tidak dapat ditebak.
Namun demian ada beberapa hal penting dari rencana yaitu :
  1. Terdapat kaitan yang erat antara wirausahawan yang sukses dan penentuan gol serta proses perencanaan. Salah satu karakteristik penting dari mereka yaitu perilaku mereka dalam penentuan gol.
  2. Penentuan gol membantu anda untuk bekerja “lebih cerdik” dari pada bekerja “lebih keras”. Rencana membantu anda memperoleh jalan yang lebih baik dengan mempertimbangkan berbagai alternatif.
  3. Rencana membantu anda memilki kerangka pikiran berorientasi kedepan. Pemikiran ini membantu anda untuk melakukan antusipasi, lebih waspada dan responsif terhadap masalah, peluang, dan perubahan yang dapat mengganggu anda.
  4. Perencanaan dapat menolong anda untuk mengembangkan dan memperbarui strategi yang lebih baik dengan cara menguji ide anda dan pendekatan orang lain.
  5. Perencanaan gol yang tepat memberikan efek motivasi terhadap gol yang dituntut. Gol moderat merupakan gol yang dapat dicapai, namun memerlukan usaha untuk memperolehnya. Seseorang akan lebih termotivasi mengejar gol yang menantang tapi dapat dicapai bila dibandingkan dengan gol yang terlalu mudah atau terlalu sulit.
  6. Penentuan gol akan memberikan gambaran hasil, suatu perhatian terhadap pencapaian dan kemajuan. Setelah dinyatakan secara spesifik, masa waktu, gol yang terukur akan memudahkan anda dan orang lain untuk mengevaluasi kinerja anda. Ini memungkinkan anda untuk melihat seberapa dekat pencapaian sasaran, sehingga menuntut tanggung jawab atas langkah-langkah anda.
  7. Perencanaan membantu anda untuk mengelola risiko dan ketidakpastian masa depan, meskipun tidak dapat memperkirakan masa depan.
  1. F.    Kelemahan Perencanaan
Perencanaan mungkin bukan untuk semua orang. Ini bukan obat buat segala penyakit atau obat penenang bagi hambatan dalam kemajuan seseorang. Bagi mereka yang mungkin bukanlah wirausahawan, melihat perencanaan sebagai berikut :
  1. Bagi orang yang hati-hati, juga khawatir akan kegagalan, melihat bahawa penentuan gol akan merupakan sumber ketegangan dan tekanan dan mempertinggi rasa takut gagal. Konsekuensi mental dan fisik yang mungkin dari kecemasan tersebut yang mempengaruhi aktivitas yang dapat kontra produktif bagi mereka.
  2. Menyiapkan gold an rencana memerlukan penentuan pilihan dan komitmen. Ini artinya menentukan prioritas dalam gol. Inheren terhadap proses ini adalah kemungkinan di masa depan atau pilihan yang belum di ketahui sekarang, yang dapat saja lebih menarik untuk dipilih, sehingga menjadi hilang atau peluang yang diabaikan. Dilemma ini mempengaruhi keputusan seseorang dalam karirnya.
  3. Komitmen terhadap gol yang berorientasi karir, terutama bagi mereka yang muda dan belum banyak mengetahui dunia nyata. Sebagai missal, berapa banyak anak muda memilki informasi akurat, pengetahuan dan pengalaman tentang karir tertentu atau peran untuk menjadi insinyur, pilot, wirausahawan?.
  4. Bagi seseorang yang cenderung kompulsif dan obsesif, penentuan gol bagaikan memberikan bensin pada api. Perencanaan yang efisien dan manajemen waktu akan mendorong seseorang untuk tenggelam dalam sesuatu tugas tertentu, proyek atau karir, sehingga mengeasmpingkan keluarga, teman, komunitas, atau tanggung jawab lain. Inipun merupakan dilemma bagi semua orang termasuk wirausahawan.
  5. Berbagai kejadian dan faktor lingkungan yang diluar kontrol akan menggalkan rencana terbaik yang ada : bencala alam, kemtian, dll. Tidak ada proses perencanaan yang dapat melihat hal tersebut, ataupun mencegahnya meskipun terlihat. Sehingga selama tahap awal usaha baru yang tengah berjuang dalam ukuran minggu atau bulan, alokasi utama waktu untuk merencanakan tahun berikutnya tidak mungkin.
  1. G.   Mengapa Rencana Gagal
Mungkin tidak ada kekecewaan yang lebih besar dari pada pengalaman kegagalan para manajer atau wirausahawan dengan rencana yang tampaknya telah disiapkan dengan baik atau sungguh-sungguh. Disamping itu, waktu yang banyak tersita akan menurunkan moral mereka apabila rencana tidak berjalan. Lebih buruk lagi apabila disisi lain ada contoh keberhasilan tanpa perencanaan formal. Isu yang muncul ialah mengapa rencana gagal?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar