Setelah dapat memilih lokasi tambak yang baik untuk
budidaya maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan tambak tersebut agar dapat
digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng. Tambak yang akan digunakan untuk
membudidayakan ikan bandeng ini harus dipersiapkan dengan baik dan benar agar
diperoleh produksi tinggi.
Kegiatan
yang harus dilakukan dalam persiapan tambak budidaya ikan bandeng meliputi
perbaikan komponen tambak, yaitu pematang, pintu air, caren dan saluran, serta
pengelolaan tanah dasar tambak.
PEMATANG
Pematang
tambak harus dibuat kokoh, karena fungsi pematang tambak adalah menahan air
didalam tambak. Oleh karena itu pematang harus diperbaiki setiap akan digunakan
untuk budidaya. Perbaikan ini meliputi penambalan kebocoran dan meninggikan
pematang.
Ketinggian pematang tambak sangat bergantung kepada
sistem budidayanya. Pada sistem budidaya bandeng intensif kedalaman air tambak
bila mencapai satu meter, maka ketinggian pematang ± 1,5 m. Pada sistem budidaya bandeng tradisional. Kedalaman air tambak
hanya mencapai 50 cm, maka ketinggian pematang hanya sekitar 1 m.
SALURAN AIR
Saluran
air pada tambak budidaya bandeng ada dua macam yaitu saluran air masuk dan
saluran air keluar. Tinggi dasar
saluran air masuk lebih rendah daripada dasar tambak untuk mengurangi
pelumpuran dalam tambak.
Dasar saluran air keluar minimal 15 cm lebih rendah dari
dasar tambak terendah agar tambak dapat dikeringkan dengan sempurna.
DASAR TAMBAK
Dasar
tambak budidaya ikan bandeng biasanya adalah tanah. Oleh sebab itu, dalam persiapan tambak
bandeng harus dilakukan pengelolaan tanah dasar agar pakan alami (klekap) yang
sangat dibutuhkan oleh ikan bandeng
dapat tumbuh subur.
Pengelolaan tanah dasar tambak itu meliputi :
1.
Pengeringan tanah dasar kolam. Hal ini bertujuan
untuk membunuh hama dan penyakit yang ada didasar tambak. Pengeringan dilakukan
dengan mengeluarkan semua air dalam tambak kemudian dilakukan penjemuran.
Selama proses tersebut dilakukan kegiatan pengolahan tanah dasar, misalnya
pencangkulan, lalu dikeringkan selama 3-5 hari sampai tanah dasar tambak
tersebut mengering.
2.
Pengapuran dan pemupukan.
Tujuan
pengapuran adalah mempertahankan kestabilan derajat keasaman (pH) tanah dasar
kolam dan air, serta memberantas hama penyakit. Pemupukan bertujuan untuk
meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam.
PINTU AIR
Dalam
satu petak tambak sebaiknya terdapat pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran
air. Pintu tempat air masuk dan keluar dibuat untuk mengatur pemasukan dan
pengeluaran air didalam tambak sehingga sangat memudahkan untuk pergantian air
selama pemeliharaan ikan bandeng.
Pintu
air tambak
|
Pembuatan pintu air masuk dan keluar dalam petak tambak
dapat dibuat dari papan atau pipa paralon yang dilengkapi dengan pipa tegak
untuk pergantian air. Selain itu pada pintu pemasukan sebaiknya dilengkapi
dengan waring untuk mencegah ikan liar masuk ke dalam petak tambak.
PEMILIHAN
LOKASI TAMBAK PEMBESARAN IKAN BANDENG
Tambak merupakan salah satu
wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan ikan air payau atau laut. Letak
tambak biasanya berada di sepanjang pantai dan mempunyai luas berkisar antara
0,3 – 2 ha. Luas petak tambak sangat
bergantung kepada sistem budidaya yang diterapkan.
Bentuk dan konstruksi tambak bandeng relatif sama dengan
kolam di air tawar. Perbedaan keduanya adalah jenis air yang digunakan, yaitu
kolam menggunakan air tawar sedangkan tambak menggunakan air payau atau laut.
Beberapa aspek yang harus
diperhatikan dalam menentukan lokasi tambak yang akan digunakan untuk budidaya
ikan bandeng, antara lain :
ASPEK TEKNIS
Secara teknis lokasi tambak yang
baik dan benar sangat berpengaruh terhadap konstruksi tambak yang akan dibangun serta biaya operasional pemeliharaan tambak. Faktor
teknis yang harus diperhatikan antara lain adalah :
1. Elevasi
Elevasi merupakan ketinggian tempat/lokasi tambak terhadap permukaan
laut. Hal ini dapat diketahui dengan memantau gerakan air pasang dan air surut.
Air pasang atau air laut naik terjadi pada saat bulan berada dekat sekali
dengan bumi dan waktu bumi serta bulan berputar, bergerak mengarungi angkasa
dan terjadi daya tarik terhadap lautan. Air surut atau air laut turun terjadi
pada saat bumi menjauhi bulan.
Bagi petambak yang akan membudidayakan ikan bandeng harus mengetahui
kapan terjadinya pasang tertinggi dan pasang
terendah, hal ini untuk mengetahui cocok tidaknya lokasi tersebut untuk
dibuat menjadi tambak. Lokasi tambak yang baik bila lokasi tersebut terletak
diantara pasang tertinggi dan pasang terendah.
2. Jenis Tanah
Tambak pada umumnya dibuat secara alami artinya tidak dilapisi dengan tembok,
sehingga jenis tanah sangat menentukan dalam memilih lokasi tambak yang baik.
Jenis tanah yang dipilih harus dapat menyimpan air atau kedap air sehingga
tambak yang akan dibuat tidak bocor.
Jenis tanah yang baik untuk membuat tambak adalah campuran tanah liat
dan endapan lempung yang mengandung bahan organik. Tanah liat berlempung
tersebut dikenal dengan silty loam. Untuk mengetahui jenis tanah ini dapat
diketahui dengan menggunakan alat ukur atau secara manual. Tanah yang mengandung liat tinggi akan dapat
dipilin mamanjang. Namun, tanah yang
mengandung debu atau pasir tinggi hanya akan mengahasilkan pilinan tanah yang
pendek saja.
Jenis tanah liat saja kurang baik untuk dijadikan lokasi tambak, karena
jenis tanah ini bersifat kaku kalau kering dan lekat/lengket kalau becek dan
menjadi lembek kalau diairi. Oleh karena itu jika tanah liat ini bercampur dengan tanah dan endapan maka
kekakuannya akan berkurang dan kemampuan memegang airnya lebih besar.
3. Kualitas Air
Kualitas air atau mutu air yang
akan digunakan untuk memelihara ikan bandeng di tambak harus diperhatikan.
Dengan kualitas air yang baik, maka ikan bandeng akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Parameter
kualitas air yang baik untuk membudidayakan ikan bandeng seperti tertera pada tabel
berikut.
Kualitas air yang layak untuk budidaya ikan bandeng:
No.
|
Parameter
|
Kisaran Nilai
|
1
|
Suhu air
|
28 – 30 0C
|
2
|
Kecerahan
|
> 25 cm
|
3
|
Salinitas
|
12 – 20 ppt
|
4
|
Oksigen terlarut
|
> 5 mg/liter
|
5
|
pH
|
6,5 – 9
|
6
|
Amonia
|
< 0,3 mg/liter
|
ASPEK NON TEKNIS
Dalam memilih lokasi tambak perlu diperhatikan juga aspek non teknis,
misalnya aspek sosial ekonomis. Hal ini karena dalam membudidayakan ikan
bandeng ditambak secara komersil dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit.
Oleh karena itu lokasi tambak yang dipilih sebaiknya tidak terlalu jauh dari sumber
pakan, benih, sarana produksi dan daerah pemasaran. Selain itu lokasi tambak
sebaiknya mempunyai sarana dan prasarana transportasi/komunikasi, serta
keamanan yang memadai. Selain itu, status lahan juga harus dipertimbangkan
kejelasannya.
SUMBER:
Alipuddin M., 2003.
Modul Penyiapan Tambak Pembesaran Ikan Bandeng. Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
REFERENSI:
Ahmad, T dkk, 1998. Budidaya Bandeng Secara
Insentif. Penebar Swadaya. Jakarta
Idel, A. dan S. Wibowo. 1996. Budidaya Tambak
Bandeng Modern. Gitamedia Press.
Surabaya
Martosudarmo, B. dan B. S. Ranoemihardjo. 1992.
Rekayasa Tambak. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soeseno, S, 1987. Budidaya Ikan dan Udang dalam
Tambak. PT. Gramedia. Jakarta.
mkasih bu infonya
BalasHapus