Sistematika
Ordo
|
:
|
Labyrinthici
|
Subordo
|
:
|
Anabantiodea
|
Family
|
:
|
Osphronemus
|
Spesies
|
:
|
Osphronemus Gouramy
|
Nama Indonesia
|
:
|
Gurami, Gurameh, Kalau, Kala, Kalui
|
Ciri – ciri morfologis
Bentuk badan agak panjang, pipih kesamping dengan
punggung tinggi, mulut kecil dan dapat disembulkan.
Sisik agak besardengan bentuk
otonoid . Bentuk siri ekor membundar. Jari-jari pertama sirip perut merupakan
filament atau benang yang panjang. Warna bdan kecoklatan dengan sebuah bintik
hitam pada dasar sirip punggung.
Mempunyai alat pernafasan
tambahan yang berbentuk seperti bunga mawar, yaitu labyrinth. Dengan alat
pernafasantambahan tersebut ia mampu hidup di perairan yang miskin oksigen.
Sifat-sifat biologis
Di perairan umum pemijahan ikan
gurame terjadi pada musim kemarau, namaun dapat memijah sepanjang tahun di
kolam pemijahan khusus. Ikan ini termasuk ikan Omnivora, yang lebih menyukai
dauntumbuh-tumbuhan yang lunak. Kematangan kelamin dicapai pada umur sekitar 4-5
tahun dengan ukuranberat 1,5 – 2,0 kg per ekor. Pada saat menjelang memijah
biasanya induk ikan jantan membuat sarang lebih dahulu. Telurnya bersifat
terapung karena mengadnung globul minyak dengan bau yang khas. Telur menetas
sekitar 30-36 jam setelah pemijahan. Anak ikan gurami memakan Rotifera dan
Infosoria. Setelah agak membesar mulai makan larva seangga, Crustacea,
Zooplankton dan tumbuh – tumbuhan yang lunak, seprti daun keladi (colocasia
esculenta), daun ubi kayu ( Manihot osculenta), daun ubi jalar ( I pomoea
batatas) dan lain-lain.
Ikan Gurami biasa hidup di
perairan sungai, rawa dan danau tetapi lebih menyukai perairan yang tenang.
Meskipun pertumbuhannya lambat,
tetapi ukurannya bsiaa mencapai 2-3 ekor per 10m2.
Makanan tambahan yang diberikan berupa
daun tumbuhan yang lunak sebanyak 15-20% dari berat tumbuh per hari. Bisa juga
diberi makanan buatan berupa pellet dengan kadar protein 20-30%, sebanyak 2-3 %
dari berat tubuh/hari.
Pemijahan
Sebelum dilakukan terlebih dahulu
dolakuakn seleksi induk jantan dan induk betina yang matang kelamin.
Ciri-ciri induk jantan dan betina
bias dilihat pada perbedaan di kepala, dasar sirip dada, tutup insang dan sirip
ekornya.
Bagian
|
Induk Jantan
|
Induk Betina
|
1. Kepala
|
Ada tonjolan semacam “Cula”
|
Tanpa ada tonjolan
|
2. Dasar
sirip dada
|
Terang keputih-putihan
|
Gelap kehitam - hitaman
|
3. Tutup
Insang
|
Warna Kekuning-kuningan
|
Putih sedikit kecoklatan
|
4. SIrip
ekor
|
Bila induk ditidurkan bergerak-gerak ke atas.
Ujung sirip ekor lebih rata
|
Ujung sirip ekor lebih melengkung
|
Induk betina yang sudah matang
kelamin perutnya agak membesar dan membundar dan agak lunak diraba. Pada induk
yang jantan perutnya lebih langsing. Induk gurami dapat dipijahkan setiap 3-4
bulan sekali. Pemijahan ikan gurami dapat dilakukan dengandua cara, yaitu
dengan menggunakan kolam khusus dan pada kolam pemeliharaan.
Pemijahan di kolam
khusus
Dalam pemijahan ikan gurami
factor yang penting adalah air yang jernih dengan kedalaman kolam yang cukup,
yaitu sekitar 75-100 cm. Aliran air tidak perlu terlalu deras, asal cukup
mengganti penguapan. Bahan – bahan untuk pembuat sarang disediakan secukupnya.
Bahan yang biasa digunakan adalah rumput-rumput kering dan ijuk.
Perbandingan jumlah ekor anatar
induk jantan dengan induk betinaadalah 1:4, hal ini untuk menghindari satu ekr
per 20-30 m2. Kolam pemijahan khusus mempunyai luas sekitar 60-100 m2
atau lebih besar tergantung tersedianya lahan. Sebelum digunakan untuk
pemijahan , dasar kolam dikeringkan dan dilakukan perbaikan-perbaikan pematang
yang bocor.
Selain itu di kolam pemijahan
diletakkan beberapa keranjang dari bamboo berbentuk seperti kerucut yang
dipasang secara mendatar 10-20 cm di bawah permukaan air. Keranjang bamboo
tersebut berfungsi untuk penemapatan sarang.
Ketika kolam pemijahan telah diiisi
air, induk – induk gurami segera dilepaskan. Sebelum pemijahan berlangsung,
induk jantan akan membuat sarang lebih dahulu, sedikit demi sedikit. Sarang
telur yang telah jadi mempunyai diameter ± 5 cm. Pemijahan biasanya kan
segera terjadi pada sore atau malam hari. Setelah pemijahan selesai maka lubang
sarang ditutup dengan rumput kering atau ijuk. Untuk memeriksa apakah sarang
sudah berisi telur, biasa dilakukan dengan cara menusuk globul minyak berarti
sudah memijah.
Telur-telur tersebut bias dipungt
untuk diteteskan di tempat lain.
Pemijahan di kolam pemeliharaan
induk.
Di kolam pemeliharaan induk yang
merangkap sebagai kolam pemijahan disediakan pula bahan-bahan untk pembuat
sarang telur lengkap dengan keranjang bambunya.
Pemijahan dilakukan di dalam
kolam pemeliharaan induk biasanya menggunakan kolam yang lebih luas, yaitu
berkisar antara 60-100 m2. Padat penebaran yang biasa digunakan 1-2
ekor setiap 40-50 m2.
Kegiatan pemijahan berlangsung
setelah pembuatan sarang oleh induk jantan selesai. Telur-telur yang terdapat
dalam sarang dapat diangkut untuk ditempatkan dalam wadah yang lebih
terkontrol.
Penetasan
Penetasan telur ikan gurami bias
dilakukan dengan berapa cara, diantaranya adalah :
(1) Penetasan
di Kolam
(2) Penetasan
dalam wadah yang terapung/Bak Plastik
(3) Penetasan
dalam paso
(4) Penetasan
dalam akuarium
Penetasan di kolam penetasan.
Penetasan dilakukan pada kola m
m pemijahan khusus yang airnya
bersih dan jernih.
Biasanya setelah selesai
memijah,sarang telur akan dijaga oleh induk betinasampai menetes, dengan cara
menggerak- gerakan ekor sekitar sarang sehingga timbul aliran yang bias
menambah kandungan oksigen terlarut. Ketika kantong kuning telurnya hamper
habis yaitu pada hari ke 11 dan ke 12, anak ikan yang masih dlaam sarang
dipungut untuk dipindahkan atau dijual.
Penetasan dalam wadah terapung
Sarang telah berisi telur
diangkat dan dipindahkan ke dalam bak plastikn yang isa mengapung di kolam.
Telur yang berasal dari satu sarang biasa dibagi menjadi
atau 3 wadah, tergantung banyaknya jumlah telur yang ada.
Wadah atau bak plastic tadi harus
diikat pada pacing bamboo dan diletakkan disudut kolam. Bak plastic untuk
penetasan tersebut diberi naungan secukupnya. Selain itu perlu juga dilakukan
penggantian air sebanyak 2 kali per hari.
Pada saat larva telah berumur
8-10 hari sudah harus diberikan makanan tambahan, berupa dedek halis, atau
emulsi kuning telur. Seminggu kemudian, anak ikan segera dipindahkan ke kolam
pendederan.
Penetasan dalam Paso
Penetasan dalam paso dilakukan di
dalam kolam. Biasanya paso-paso tersebut diletakkan di sisi-sisi samping rumah.
Paso tersebut terbuat dari tanah dengan volume air 10-20 liter. Paso-paso
ditaruh ditempat yang terbuka, sehingga bias mendapatkan sinar matahari.Telur
yang berasal dari satu sarang dibagi kedalam tiga paso. Setiap hari dilakukan
penggantian air sebanyak dua kali, yaitu pagi dan sore sebanyak 0,25 – 0,50
bagian air. Telur – telur yang tidak menetes dan yang berjamur harus di buang.
Pada hari ke 8 – 10, larva hendaknya mulai diberi makan, bisa dengan suspense
kuning telur atau dengan rotifer.
Pemanenan larva dilakukan pada
hari ke 15 setelah penetasan, kemudian dipindahkan ke kolam pendederan yang
telah dipersiapkna.
Penetasan dalam
Akuarium
Penetasan dalam akuarium
dilakukan secara terkontrol, yaitu diberi aerasi dan penyipohan. Telur yang
diperoleh dari satu sarang di bagi menjadi tiga bagian dan masing-masing satu
sarang dibagi menjadi tiga bagian dan asing-masing dimasukkan ke dalam
aquarium.
Kedalaman air di dalam akuarium
adalah ±
20 – 40 cmn. Ukuran aquarium yaitu 40 x 60 x 30 cm3.
Penyiphonan dilakukan pada pagi
hari dan telur – telur yang tidak menetap dibuang. Aerasi jangan terlalukuat,
karena akan menganggu ketenangan larva, untuk itu harus menggunakan batu aerasi
yang baik.
Pada hari ke 8 yaitu saat kantong
kuning telur tinggal sedikit, larva diberi makan dengan suspense kuning telur
ayam. Akan lebih baik bila diberi makanan hidup yang kuruannya lebih kecil dari
bukaan mulut anak ikan gurame. Makanan diberikan 5 kali/hari secara ad libitum.
Pemindahan anak ikan ke kolam
pendederan dilakukan setelah berumur 15 hari sejak penetasan.
Pendederan
Kolam pendederan dipersiapkan
setelah arva berumur 3-5 hari, sehingga pada saat larva akan ditebarkan,
makanan alami sudah banyak tumbuh . Persiapan kolam pendederan sama dengan
untuk pendederan ikan mas, tetapi kedalaman air dipertahankan sekitar 50 cm.
dari satu sarang telur bisa menghasilkan benih gurami sebanyak 1500-3000 ekor
setelah 15 hari dari penetasan.
Terima kasih info ini sangat bermanfaat
BalasHapus