Jumat, 24 Desember 2021

MORFOLOGI IKAN GURAME (OSPHRONEMUS GOURAMY LAC)



  
Sistematika
Ordo
:
Labyrinthici
Subordo
:
Anabantiodea
Family
:
Osphronemus
Spesies
:
Osphronemus Gouramy
Nama Indonesia
:
Gurami, Gurameh, Kalau, Kala, Kalui

Ciri – ciri morfologis

Bentuk  badan agak panjang, pipih kesamping dengan punggung tinggi, mulut kecil dan dapat disembulkan.
Sisik agak besardengan bentuk otonoid . Bentuk siri ekor membundar. Jari-jari pertama sirip perut merupakan filament atau benang yang panjang. Warna bdan kecoklatan dengan sebuah bintik hitam pada dasar sirip punggung.
Mempunyai alat pernafasan tambahan yang berbentuk seperti bunga mawar, yaitu labyrinth. Dengan alat pernafasantambahan tersebut ia mampu hidup di perairan yang miskin oksigen.
Sifat-sifat biologis
Di perairan umum pemijahan ikan gurame terjadi pada musim kemarau, namaun dapat memijah sepanjang tahun di kolam pemijahan khusus. Ikan ini termasuk ikan Omnivora, yang lebih menyukai dauntumbuh-tumbuhan yang lunak. Kematangan kelamin dicapai pada umur sekitar 4-5 tahun dengan ukuranberat 1,5 – 2,0 kg per ekor. Pada saat menjelang memijah biasanya induk ikan jantan membuat sarang lebih dahulu. Telurnya bersifat terapung karena mengadnung globul minyak dengan bau yang khas. Telur menetas sekitar 30-36 jam setelah pemijahan. Anak ikan gurami memakan Rotifera dan Infosoria. Setelah agak membesar mulai makan larva seangga, Crustacea, Zooplankton dan tumbuh – tumbuhan yang lunak, seprti daun keladi (colocasia esculenta), daun ubi kayu ( Manihot osculenta), daun ubi jalar ( I pomoea batatas) dan lain-lain.
Ikan Gurami biasa hidup di perairan sungai, rawa dan danau tetapi lebih menyukai perairan yang tenang.
Meskipun pertumbuhannya lambat, tetapi ukurannya bsiaa mencapai 2-3 ekor per 10m2.
Makanan tambahan yang diberikan berupa daun tumbuhan yang lunak sebanyak 15-20% dari berat tumbuh per hari. Bisa juga diberi makanan buatan berupa pellet dengan kadar protein 20-30%, sebanyak 2-3 % dari berat tubuh/hari.
Pemijahan
Sebelum dilakukan terlebih dahulu dolakuakn seleksi induk jantan dan induk betina yang matang kelamin.
Ciri-ciri induk jantan dan betina bias dilihat pada perbedaan di kepala, dasar sirip dada, tutup insang dan sirip ekornya.
Bagian
Induk Jantan
Induk Betina
1.       Kepala
Ada tonjolan semacam “Cula”
Tanpa ada tonjolan
2.       Dasar sirip dada
Terang keputih-putihan
Gelap kehitam - hitaman
3.       Tutup Insang
Warna Kekuning-kuningan
Putih sedikit kecoklatan
4.       SIrip ekor
Bila induk ditidurkan bergerak-gerak ke atas.
Ujung sirip ekor lebih rata
Ujung sirip ekor lebih melengkung

Induk betina yang sudah matang kelamin perutnya agak membesar dan membundar dan agak lunak diraba. Pada induk yang jantan perutnya lebih langsing. Induk gurami dapat dipijahkan setiap 3-4 bulan sekali. Pemijahan ikan gurami dapat dilakukan dengandua cara, yaitu dengan menggunakan kolam khusus dan pada kolam pemeliharaan.
Pemijahan di kolam khusus
Dalam pemijahan ikan gurami factor yang penting adalah air yang jernih dengan kedalaman kolam yang cukup, yaitu sekitar 75-100 cm. Aliran air tidak perlu terlalu deras, asal cukup mengganti penguapan. Bahan – bahan untuk pembuat sarang disediakan secukupnya. Bahan yang biasa digunakan adalah rumput-rumput kering dan ijuk.
Perbandingan jumlah ekor anatar induk jantan dengan induk betinaadalah 1:4, hal ini untuk menghindari satu ekr per 20-30 m2. Kolam pemijahan khusus mempunyai luas sekitar 60-100 m2 atau lebih besar tergantung tersedianya lahan. Sebelum digunakan untuk pemijahan , dasar kolam dikeringkan dan dilakukan perbaikan-perbaikan pematang yang bocor.
Selain itu di kolam pemijahan diletakkan beberapa keranjang dari bamboo berbentuk seperti kerucut yang dipasang secara mendatar 10-20 cm di bawah permukaan air. Keranjang bamboo tersebut berfungsi untuk penemapatan sarang.





Ketika kolam pemijahan telah diiisi air, induk – induk gurami segera dilepaskan. Sebelum pemijahan berlangsung, induk jantan akan membuat sarang lebih dahulu, sedikit demi sedikit. Sarang telur yang telah jadi mempunyai diameter ± 5 cm. Pemijahan biasanya kan segera terjadi pada sore atau malam hari. Setelah pemijahan selesai maka lubang sarang ditutup dengan rumput kering atau ijuk. Untuk memeriksa apakah sarang sudah berisi telur, biasa dilakukan dengan cara menusuk globul minyak berarti sudah memijah.
Telur-telur tersebut bias dipungt untuk diteteskan di tempat lain.
Pemijahan di kolam pemeliharaan induk.
Di kolam pemeliharaan induk yang merangkap sebagai kolam pemijahan disediakan pula bahan-bahan untk pembuat sarang telur lengkap dengan keranjang bambunya.
Pemijahan dilakukan di dalam kolam pemeliharaan induk biasanya menggunakan kolam yang lebih luas, yaitu berkisar antara 60-100 m2. Padat penebaran yang biasa digunakan 1-2 ekor setiap 40-50 m2.
Kegiatan pemijahan berlangsung setelah pembuatan sarang oleh induk jantan selesai. Telur-telur yang terdapat dalam sarang dapat diangkut untuk ditempatkan dalam wadah yang lebih terkontrol.
Penetasan
Penetasan telur ikan gurami bias dilakukan dengan berapa cara, diantaranya adalah :
(1)    Penetasan di Kolam
(2)    Penetasan dalam wadah yang terapung/Bak Plastik
(3)    Penetasan dalam paso
(4)    Penetasan dalam akuarium
Penetasan di kolam penetasan.
Penetasan dilakukan pada kola m
m pemijahan khusus yang airnya bersih dan jernih.
Biasanya setelah selesai memijah,sarang telur akan dijaga oleh induk betinasampai menetes, dengan cara menggerak- gerakan ekor sekitar sarang sehingga timbul aliran yang bias menambah kandungan oksigen terlarut. Ketika kantong kuning telurnya hamper habis yaitu pada hari ke 11 dan ke 12, anak ikan yang masih dlaam sarang dipungut untuk dipindahkan atau dijual.
Penetasan dalam wadah terapung
Sarang telah berisi telur diangkat dan dipindahkan ke dalam bak plastikn yang isa mengapung di kolam. Telur yang berasal dari satu sarang biasa  dibagi menjadi  atau 3 wadah, tergantung banyaknya jumlah telur yang ada.
Wadah atau bak plastic tadi harus diikat pada pacing bamboo dan diletakkan disudut kolam. Bak plastic untuk penetasan tersebut diberi naungan secukupnya. Selain itu perlu juga dilakukan penggantian air sebanyak 2 kali per hari.
Pada saat larva telah berumur 8-10 hari sudah harus diberikan makanan tambahan, berupa dedek halis, atau emulsi kuning telur. Seminggu kemudian, anak ikan segera dipindahkan ke kolam pendederan.
Penetasan dalam Paso
Penetasan dalam paso dilakukan di dalam kolam. Biasanya paso-paso tersebut diletakkan di sisi-sisi samping rumah. Paso tersebut terbuat dari tanah dengan volume air 10-20 liter. Paso-paso ditaruh ditempat yang terbuka, sehingga bias mendapatkan sinar matahari.Telur yang berasal dari satu sarang dibagi kedalam tiga paso. Setiap hari dilakukan penggantian air sebanyak dua kali, yaitu pagi dan sore sebanyak 0,25 – 0,50 bagian air. Telur – telur yang tidak menetes dan yang berjamur harus di buang. Pada hari ke 8 – 10, larva hendaknya mulai diberi makan, bisa dengan suspense kuning telur atau dengan rotifer.
Pemanenan larva dilakukan pada hari ke 15 setelah penetasan, kemudian dipindahkan ke kolam pendederan yang telah dipersiapkna.

Penetasan dalam Akuarium
Penetasan dalam akuarium dilakukan secara terkontrol, yaitu diberi aerasi dan penyipohan. Telur yang diperoleh dari satu sarang di bagi menjadi tiga bagian dan masing-masing satu sarang dibagi menjadi tiga bagian dan asing-masing dimasukkan ke dalam aquarium.
Kedalaman air di dalam akuarium adalah ± 20 – 40 cmn. Ukuran aquarium yaitu 40 x 60 x 30 cm3.
Penyiphonan dilakukan pada pagi hari dan telur – telur yang tidak menetap dibuang. Aerasi jangan terlalukuat, karena akan menganggu ketenangan larva, untuk itu harus menggunakan batu aerasi yang baik.
Pada hari ke 8 yaitu saat kantong kuning telur tinggal sedikit, larva diberi makan dengan suspense kuning telur ayam. Akan lebih baik bila diberi makanan hidup yang kuruannya lebih kecil dari bukaan mulut anak ikan gurame. Makanan diberikan 5 kali/hari secara ad libitum.
Pemindahan anak ikan ke kolam pendederan dilakukan setelah berumur 15 hari sejak penetasan.
Pendederan
Kolam pendederan dipersiapkan setelah arva berumur 3-5 hari, sehingga pada saat larva akan ditebarkan, makanan alami sudah banyak tumbuh . Persiapan kolam pendederan sama dengan untuk pendederan ikan mas, tetapi kedalaman air dipertahankan sekitar 50 cm. dari satu sarang telur bisa menghasilkan benih gurami sebanyak 1500-3000 ekor setelah 15 hari dari penetasan.

1 komentar: