PENANGANAN HAMA DAN
PENYAKIT PADA IKAN MASKOKI
Pada awal mulanya bentuk tubuh ikan
mas koki sama dengan ikan mas biasa (Cyprinus carpio), bedanya hanya
pada sepasang sungut yang tidak ada pada ikan mas biasa pada mulutnya. Akhirnya
ikan mas koki mengalami mutasi setelah melewati proses persilangan gen
diawali dari warna tubuh, sirip dan ekor.
Ikan
mas koki tidak sulit dalam pembudidayaannya, budidaya ikan mas koki juga sangat
menguntungkan. Tidak membutuhkan lahan yang cukup luas dan siklus reproduksinya
relatif singkat dengan nilai jual yang sangat tinggi.
Ikan
mas koki digemari masyarakat banyak lantaran memiliki keindahan warnanya,
gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yang sangat unik. Dengan harga yang relatif
terjangkau, ikan mas koki mempunyai permintaan pasar yang stabil.
Menurut
Iskandar (2004), ikan mas koki mempunsyai tubuh yang unik dan sisik yang
menarik. Ikan mas koki tergolong ke dalam jenis ikan yang mudah beradaptasi
dengan lingkungan baru. Bentuk tubuh ikan mas koki agak memanjang dan pipih
tegak (compressed) dan mulutnya terletak pada ujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan (protaktil).
Bagian
ujung mulut memiliki dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi
kerongkongan yang tersusun dari tiga baris. Gigi geraham secara umum, hampir
seluruh tubuh ikan mas koki ditutupi oleh sisik yang berukuran relatif kecil.
Sirip
punggung (dorsal) memanjang dan bagian belakangnya berjari tulang keras.
Sementara itu, sirip ketiga dan keempatnya bergerigi. Letak sirip punggung
berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral).
Sirip
dubur (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yakni berjari tulang keras
dan bergerigi dan seluruh bagian siripnya berbentuk rumbai-rumbai atau panjang.
Garis rusuk atau gurat sisi (linnea lateralis) pada ikan mas koki tergolong
lengkap, berada dipertengahan tubuh dengan posisi melentang dari tutup insang
sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
Menurut
Ardi et al. (2008), adapun ciri-ciri induk jantan ikan mas koki adalah pada
sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.
Warna tubuhnya cemerlang dibandingkan dengan induk betina, ukuran tubuhnya
lebih ramping, gerakannya lebih lincah, dan induk jantan yang telah matang
gonad bila diurut pada bagian perut sampai pada lubang urogenital akan
mengeluarkan cairan berwarna putih yang disebut dengan sperma.
Sedangkan
pada induk betina, sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika
diraba. Warna tubuh agak pucat tidak secerah induk jantan, gerakannya relatif
lebih lambat, ukuran tubuhnya lebih besar dari induk jantan. Induk betina yang
sudah matang gonad bila diurut dibagian perut sampai lubang urogenital akan
mengeluarkan cairan berwarna kuning yang disebut dengan sel telur.
Keberhasilan suatu usaha budidaya
ikan tidak terlepas dari masalah penyakit dan parasit ikan. Adapun organisme
penyebab penyakit dan parasit pada ikan peliharaan umumnya berasal dari
golongan jamur, bakteri, virus, dan hewan invertebrata.
Untuk mengatasi timbulnya penyakit dan parasit pada ikan peliharaan, ada
baiknya kita mengetahui bagaimana cara berjangkit maupun penularan penyakit
atau parasit terhadap ikan adapun caranya sebagai berikut :
1. Melalui Air
2. Melalui kontak langsung dengan ikan yang telah terserang
penyakit atau parasit.
3. melalui alat-alat yang telah digunakan untuk menangani atau
mengangkut ikan-ikan yang terserang penyakit atau parasit.
4. Terbawa oleh ikan, makanan atau tumbuhan dari daerah asalnya
sehingga berkembang dengan pesat pada lingkungan yang baru.
Adapun cara untuk
mengatasi masalah penyakit dan parasit pada ikan, dapat dilakukan dengan cara
pencegahan atau pemberantasan.
Pencegahan
Usaha pencegahan merupakan cara yang efektif dan dianjurkan dalkam
menanggulangi masalah penyakit atau parasit pada ikan maskoki. Cara pencegahan
dianggap lebih baik dan murah bila dibandingkan denganusaha pemberantasan.
Adapun cara pencegahan terhadap penyakit atau parasit dapat dilakukan
dengan cara :
Sanitasi Kolam Ikan
Sanitasi kolam biasanya dilakukan dengan
menjaga kebersihan kolam dan air yang digunakan. Kolam yang akan digunakan
dikeringkan dan dijemur selama 2-5 hari hal ini dimaksudkan untuk memutus
siklus hidup penyakit atau parasit yang mengganggu. Selain pengeringan dan
penjemuran, sanitasi kolam dapat dilakukan dengan pengapuran.
Sanitasi Peralatan Kerja
Peralatan atau perlengkapan kerja
yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari harus dalam keadaan steril. Untuk itu sebelum alat-alat tersebut digunakan
sebaiknya direndam terlebih dahulu menggunakan larutan PK 20 mg/l selama 30
menit.
Sanitasi Ikan
Selain sanitasi kolam, upaya
pencegahan terhadap serangan penyakit atau parasit dapat dilakukan dengan casra
sanitasi terhadap ikan. Adapun caranya sebagai berikut :
- Jangan mendatangkan ikan atau
memasukan air dari daerah yang telah terkena wabah penyakit atau parasit.
- Ikan yang telah memperlihatkan
gejala-gejala penyakit segera diasingkan atau diobati secara terpisah.
- Jangan membuang air bekas
pengangkutan kekolam karena dikhawatirkan mengandung bibit penyakit atau
parasit yang dapat menyebar.
- Ikan yang akan ditebar sebaiknya
direndam terlebih dahulu dalam larutan PK sebanyak 20 gr/m³ air selama 30
menit.
Pemberian Makanan Bergizi
Cara lain untuk mencegah serangan
penyakit atau parasit pada ikan adalah dengan cara menjaga kondisi ikan agar
tetap selalu dalam kondisi sehat dan memiliki ketahanan tubuh yantg kuat. Hal
ini dapat dilakukan dengan memberinya makanan bergizi dan mengandung cukup
vitamin yang dibutuhkan untuk menambah daya tahan tubuh.
Pengobatan
Jika telah terjadi serangan penyakit atau parasit terhadap maskoki yang
dipelihara, hanya ada satu alternative untuk mengatasinya, yaitu dengan
melakukan usaha pengobatan secepat mungkin agar kerugian yang ditimbulkan tidak
terlalu besar.
Adapun penyakit yang sering menyeranga ikna maskoki berserta gejala dan cara
pengobatannya deapat dilihat pada table dibawah ini:
NO
|
JENIS PENYAKIT DAN PENYEBABNYA
|
GEJALA
|
PENGOBATAN
|
|
SECARA KIMIA
|
SECARA ALAMI
|
|||
1
|
White Spote (Bintik Putih)
Ichthyophthyrius
multifillis
|
Terdapat banyak bintik putih pada
permukaan tubuh
Berenang di permukaan air
Ikan berkumpul ditempat yang
dangkal
Ikan menggosokan tubuhnya ke
dinding atau benda yang keras
Gerakan tutup insang lebih cepat.
|
Direndam dengan larutan methylen
blue 10 gr/I air selama 24 jam.
Perendaman menggunakan larutan malachite
green oxalate 0,1 gr/m³air selama 24 jam.
Perendaman dengan formalin
25 ml/m³air selama 10 menit.
|
Dengan menggunakan daun ketapang
kering yang direndam
Dengan menggu nakan rebusan
buah mahkota dewa
|
NO
|
JENIS PENYAKIT DAN PENYEBABNYA
|
GEJALA
|
PENGOBATAN
|
|
2
|
Argulus
|
Sirip atau bagian tubuh lainnya
mengalami pendarahan. Pada bagian yang luka akan didapati satu atau
sekelompok argulus.
|
Ikan direndam dalam larutan neguvon 1 gr/l air selama 10-30 menit.
Perendaman dengan menggunakan
larutan garam (NaCl) 20gr/l air selama 5-10 menit
|
Dengan menggu nakan daun ketapang
kering yang direndam
Dengan menggu nakan rebusan buah
mahkota dewa
|
3
|
Gyrodactylus
|
Produksi lendir yang berlebih.
Warna ikan menjadi pucat
Ikan menjadi lemas karena
pernapasannya terganggu
Gerakan tutup insang lebih cepat
Menggeletak didasar karena lemas
|
Perendaman dengan menggunakan
larutan machete green 1 mg/300 ml air.
Perendaman dengan menggunakan
larutan
|
Dengan menggo sokan jeruk yang
dibelah kebagian tubuh yang luka
|
DAFTAR PUSTAKA
Daelami Deden A.S.
2001. Agar Ikan Sehat. Jakarta : Penebar Swadaya
Hermanto, Ning.
2004 Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan dengan Mahkota Dewa. Penebar
Swadaya.
Lesmana Darti S
dan Iwan Darmawan. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta :
Penebar Swadaya,
Lesmana Darti S.
2003 Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Jakarta : Penebar Swadaya
Noryadin U. dan
Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Koki Sehat Produksi
Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan,
Bogor.
https://www.superperikanan.com/2016/11/klasifikasi-ikan-mas-koki.html
materi ini mudah di pahami
BalasHapus