Ada berbagai macam varietas kerapu di
Indonesia. Namun, hanya beberapa jenis yang sudah bisa dibudidayakan dan
memiliki nilai jual tinggi.”
Untuk membudidayakan kerapu dengan
baik, Anda harus mampu mengenalnya secara mendalam. Kerapu dewasa lebih mudah dikenali
daripada benih yang masih kecil. Namun, bagi yang telah terbiasa berkecimpung
dalam pembenihan kerapu, hal itu menjadi mudah untuk membedakannya.
Ikan
kerapu lumpur adalah ikan yang termasuk dalam ikan migratory. Ikan tersebut
merupakan ikan karang yang sering ditemukan di kawasan terumbu karang di daerah
intertidal. Ikan kerapu lumpur (Epinephelus
coioides) menggunakan terumbu karang didaerah intertidal karena
faktor kondisisi biofisiknya cocok sebagai tempat memijah dan asuhan bagi
perkembangan larvanya . Panjang ikan ini umumnya 50-70 cm, namun juga bisa
mencapai 150 cm. Penangkapan ikan ini menggunakan alat tangkap seperti pancing,
trawl, bubu dan rawai dasar. Persebaran ikan ini yaitu diseluruh perairan
Indonesia terutama laut Jawa, bagian timur Sumatera, sepanjang pantai
Kalimantan, Kalsel, Arafuru, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Silam, Laut
Cina Selatan sampai perairan tropis Australia. Ikan ini dipasarkan dalam bentuk
segar, asin-kering dengan harga sedang.
Ikan
kerapu merupakan salah satu ikan laut ekonomis penting yang sekarang ini banyak
dibudidayakan dan merupakan komoditas ekspor. Sebagai contoh kerapu tikus atau
kerapu bebek pada saat berukuran 5-10 cm merupakan ikan hias yang mahal dengan
harga Rp 6.000-10.000/ekor . Sedangkan ikan yang berukurtan konsumsi dalam
keadaan masih hidup di jual dengan harga Rp 300.000-350.000/kg. Permintaan ikan
kerapu dipasaran untuk ukuran 5-10 cm sebanyak 30.000-60.000 ekor/bulan dan
untuk ikan kerapu ukuran konsumsi sebanyak 20-30 ton/bulan
Perkembangan
kehidupan kerapu tikus sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat
hidupnya. Faktor lingkungan tersebut antara lain : suhu, cahaya, salinitas,
arus. Fluktuasi kedaan lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
periode, migrasi musiman serta terdapatnya ikan. Keadaan perairan serta
perubahannya juga mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan ikan (Baskoro, et al. 2010).
Klarifikasi dan Morfologi
Ikan kerapu mempunyai habitat
berbeda-beda dan diperkirakan terdiri atas 46 spesies. Spesies ini berasal dari
7 genus, yaitu Cephalopholis, Aethaloperca, Cromileptes, Anyperodon,
Plectropama, Epinephelus, dan Varicla. Namun, dari 7 genus tersebut
yang memiliki nilai ekonomis penting adalah genus Plectropama, Cromileptes, dan
Epinephelus. Berikut klasifikasi ikan kerapu secara taksonomi.
Filum: Chordata
Subfilum: Vertebrata
Klas: Pisces
Ordo: Perciformes
Famili: Serrenidae
Genus: Cromileptes
Spesies: C. altivelis
Genus: Placetropoma
Spesies: P maculatus, P. leopardus, dan P. oligacanthus
Genus: Epinephelus
Spesies: E. suillus, E. malabaricus, E. fuscoguttatus, E. merra, E. maculatus
Subfilum: Vertebrata
Klas: Pisces
Ordo: Perciformes
Famili: Serrenidae
Genus: Cromileptes
Spesies: C. altivelis
Genus: Placetropoma
Spesies: P maculatus, P. leopardus, dan P. oligacanthus
Genus: Epinephelus
Spesies: E. suillus, E. malabaricus, E. fuscoguttatus, E. merra, E. maculatus
Jenis
Kerapu
Ada beberapa jenis kerapu yang
mempunyai morfologi berbeda, di antaranya sebagai berikut:
- Sunu
Ikan kerapu juga biasa disebut kasai
yang berasal dari Famili Serranidae dengan varian spesies. Ciri-ciri Famili
ini antara lain mulut besar bisa disembulkan, rahang bergigi kecil, dan
ramping. Tubuhnya memanjang agak gilik dan sering berwarna merah atau
kecokelatan. Bintik tubuh berwarna biru dengan tepi gelap. Ukuran bintik
tersebut ada yang seragam dan beragam, tergantung spesiesnya.
Tulang penutup insang terdapat 3 buah
duri pipih. Bagian tepi keeping tulang insang, bagian depan umumnya licin atau
kurang bergerigi. Mempunyai satu sirip punggung dengan 7-12 jari-jari keras dan
7-10 jari-jari lemah. Sirip dubur dengan 3 jari-jari keras dan 7-12 jari-jari
keras dan 7-10 jari-jari lemah. Sirip dubur dengan 3 jari-jari keras dan 7-10
jari-jari lemah.
Jenis kerapu sunu yang sudah
dikomersialkan berasal dari jenis Pleptropama leopardus dan popular
dengan sebutan leopard coral trout serta jenis Pleptropama maculatus atau
spotted coral trout. Pada jenis P.leopardus memiliki bintik yang
seragam, sedangkan pada P.maculatus bintiknya beragam. Ukuran konsumsi
kerapu sunu sekitar 0,5-2 kg/ekor.
- Macan
Kerapu macan memiliki badan yang
tertutup oleh sisik kecil mengilap dan bercak loreng mirip macan. Badan
berbentuk gepeng (compressed), tetapi kadang juga agak bulat dan
memanjang. Tubuh berbintik rapat berwarna gelap. Sirip dada kemerahan dan sirip
lainnya bertepi cokelat kemerahan.
Rahang atas dan bawah dilengkapi
gigi-gigi geratan berderet dua baris, ujung lancip, dan kuat. Ujung luar bagian
dari gigi baris luar adalah gigi-gigi yang besar. Sementara itu, mulutnya lebar
serong ke atas dan bibir bawahnya menonjol ke atas. Kerapu macan memiliki tubuh
yang lebih tinggi dibandingkan kerapu lumpur, tetapi badanya agak lebar.
Dalam dunia internasional, kerapu macan
dikenal dengan nama flower carpet cod. Penghuni karang ini biasa
ditangkap dengan alat tangkap pancing, bubu, dan jarring insang. Ukuran
konsumsi kerapu macan berada pada kisaran 0,4-1,2 kg/ekor.
- Bebek
Disebut kerapu bebek karena bentuk
moncongnya mirip kepala bebek. Sebagian juga menyebutnya dengan nama kerapu
tikus karena kepalanya meruncing mirip tikus. Secara morofologi, bagian
punggungnya meninggi dan cembung. Tubuhnya memiliki ketebalan 2,6-3,0 inci.
Sirip dan sisik kerapu bebek berbentuk bulat (sikloid). Di mulutnya
tidak terdapat gigi taring, lubang hidung besar berbentuk bulan sabit vertikal,
warna kulit abu-abu terang kehijauan dengan bintik-bintik hitam di seluruh
kepala, badan, dan sirip. Kerapu bebek yang masih muda memiliki bintik hitam
lebih pekat, tetapi sedikit. Di pasaran internasional, ikan ini dikenal dengan
nama polka-dot grouper, humback sea bass, atau hump-backed rocked.
Ukuran konsumsi kerapu bebek sekitar 0,5-2 kg/ekor.
Kerapu bebek juga sering ditemui
menghuni akuarium-akuarium air laut sebagai ikan hias sehingga disebut grace
Kelly. Warna kulit tubuh yang indah serta gerakan yang gemulainya membuat
hobiis ikan hias terpikat dan memeliharanya di akuarium.
Kerapu bebek tergolong jenis ikan
demersal atau hidup di dasar laut. Ikan ini tergolong buas karena suka memangsa
ikan lainnya. Kerapu bebek sudah dapat dibudidayakan mulai dari segmen
pembenihan sampai pembesaran.
Tubuh kerapu lumpur memiliki warna
dasar abu-abu dan berbintik hitam atau cokelat, tergantung spesiesnya, terdapat
4-6 pita vertikal berwarna gelap dan tubuhnya gepeng memanjang serta gilig.
Kerapu ini memiliki badan bagian bawah agak keputihan dan warna dasar sawo
matang.
Kerapu ini sering disebut kerapu
balong. Dalam dunia perdagangan, kerapu lumpur terkenal dengan sebutan greasy
grouper. Jenis-jenis ikan kerapu ini antara lain Epinephelus tauvina,
Epinephelus malabaricus, dan Epinephelus suillus. Saat muda,
terdapat noda berwarna merah sawo pada seluruh tubuhnya. Ukuran konsumsi kerapu
lumpur sekitar 0,4-1,2 kg/ekor.
- Hibrida
Saat ini, sudah ada kerapu hasil silangan
atau hibridisasi dengan nama “cantang” dan merupakan hasil dari penelitian
Balai Budidaya Air Payau Situbondo di Jawa Timur. Kerapu ini merupakan hasil
silangan antara kerapu macan jantan dan kerapu kertang betina. Hasilnya, muncul
kerapu terbaru yang lebih unggul. Salah satu di antaranya adalah kemampuannya
untuk mencapai bobot 1 kg dalam waktu 5 bulan. Selain itu, cantang juga lebih
adaptif dan tahan penyakit.
Tubuh kerapu hampir sama dengan kedua
induknya, yaitu kompres membulat. Warna tubuhnya cokelat kehitaman dengan 5
garis melintang bentuk mulutnya lebar dengan bibir bawah lebih panjang daripada
bibir atas. Bintik hitam juga banyak tersebar di kepala dan dekat sirip
pectoral dengan jumlah yang berlainan pada setiap individu.
Habitat Kerapu
Salah satu indikator terdapatnya kerapu
adalah adanya karang. Sifat kerapu yang nokturnal atau aktif mencari makan pada
malam hari membuatnya diam dan tidak terlalu aktif pada siang hari. Biasanya
mereka bersembunyi di liang-liang dan dasar karang. Kerapu lumpur sering
ditemukan pada habitat berlumpur antara lain muara sungai, teluk, dan daerah
mangrove. Kerapu ini juga terkadang ditemukan masuk sungai. Tempat hidup kerapu
lumpur muda hingga dewasa berada di dasar perairan, sedangkan telur dan
larvanya bersifat pelagis dengan daerah penyebaran mulai pantai dan perairan.
Kerapu lumpur tergolong jenis ikan yang cukup luas salinitasnya, yaitu sekitar
12-35 ppt. Salinitas ideal untuk pemeliharaan kerapu lumpur sekitar 22-32 ppt.
Telur dan larva kerapu bebek juga bersifat
pelagis (berada di kolom air), sedangkan kerapu muda hingga dewasa bersifat
demersial atau berada di dasar perairan. Kerapu bebek muda dan larva banyak
terdapat di perairan dekat pantai dan muara sungai dengan dasar perairan pasir
berkarang dan terdapat padang lamun (seagrass) pada kedalaman 0,5-3 m.
setelah menginjak dewasa, ikan ini berpindah ke perairan dalam 7-40 m. Migrasi
ikan ini biasanya dilakukan pada siang dan sore hari.
Sumber :
http://www.upacaya.com/mengenal-beragam-jenis-kerapu/
Terimakasih informasinya, dan tulisan nya sangat bermanfaat
BalasHapusInformasi dari materinya sangat mudah di pahami
BalasHapus