Sabtu, 07 Desember 2019

IKAN KOI







Ikan koi sebenarnya bukan jenis ikan baru di Indonesia. hanya saja waktu itu koi kalah populer bila dibandingkan dengan mas koki. Keduanya masih merupakan kerabat karena termasuk dalam famili Cyprinidae. Koi (Cyprinus carpio) berkumis sedangkan mas koki asli bentuknya mirip koi hanya saja tanpa kumis, yaitu Carassius auratus.
Namun dengan perkembangan zaman sekarang ini ikan Koi berkembang dengan pesat, karena sebagian besar petani ikan dan juga para hobiis yang ada di Indonesia sudah benyak yang membudidayakan. Hal ini dikarenakan budidaya ikan Koi mudah dilakukan dan mempunyai harga jual yang tinggi.
Meski sekarang koi sudah populer, tapi tidak semua hobiis paham akan ikan cantik ini sebab tidak jarang mereka terkecoh dengan ikan mas lauk yang berwarna. Memang repot, karena antara ikan mas lauk dengan ikan Koi kedua-duanya dari spesies Cyprinus carpio. Dan mungkin tidak bisa terlalu disalahkan benar apabila para hobiis (terutama pemula) menganggap bahwa koi adalah ikan mas lauk yang berwarna.
Sebagai salah satu anggota keluarga ikan mas (yang juga termasuk ikan koi dan karper krusia).
Ikan mas koki adalah versi domestikasi budidaya dari ikan spesies Carassius auratus yang aslinya dominan tidak terlalu berwarna cerah dihabitat aslinya di Asia timur.
Ikan ini pertama kali dipelihara di Tiongkok lebih dari seribu tahun yang lalu, dan sejak itu beberapa ras yang berbeda telah dikembangkan dan muncul ras-ras yang baru dari jenis ikan hias ini.
Ikan mas hias memiliki variasi yang luar biasa, seperti perbedaan ukuran, bentuk tubuh, susunan sirip, dan warna (berbagai kombinasi warna antara lain, kuning, putih merah, cokelat, jingga, dan hitam).

Klasifikasi
Ikan Koi (Cyprinus carpio) masih tergolong satu species dengan ikan mas konsumsi, karena memiliki sistematika yang sama yaitu :
Ordo              : Ostariophysi
Sub Ordo        : Cyprinoidae
Famili             : Cyprinidae
Sub Famili       : Cyprinidae
Genus             : Cyprinus
Spesies           : Cyprinus carpio

Morfologi
Badan koi berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang melengkapi bentuk morfologi koi adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, subuah sirip anus, dan sebuah sirip ekor.
Sirip dada dan sirip ekor hanya mempunyai jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak. Sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak, sebanyak 9 buah. Sirip anus mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak.
Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor terdapat gurat sisi (linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat yang berada di sebelah dalam sisik yang membayang hingga ke sebelah luar.

Fisiologi
Koi merupakan hewan yang hidup di daerah yang beriklim sedang dan hidup pada perairan tawar. Mereka dapat hidup pada temperatur 8o C sampai 30o C. Oleh karenanya koi dapat dipelihara di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pantai hingga daerah pegunungan. Koi tidak tahan mengalami goncangan suhu drastis. Penurunan suhu hingga 5o C dalam tempo singkat sudah bisa membuat ikan ini kelabakan. Jika tubuhnya diselimuti lapisan putih hingga 7o C, biasanya koi akan beristirahat di dasar kolam, statis. Kadang-kadang koi dapat bertahan hidup pada suhu 2o – 3o C, tapi kebekuan air umumnya akan menyebabkan kematian, kecuali dalam kolam dipasang alat sirkulasi untuk mencegah terjadinya kebekuan. Koi asli merupakan ikan air tawar, tapi masih bertahan hidup pada air yang agak asin sekitar 10 permil (10o/oo) kandungan garam dalam air masih bisa untuk hidup koi.


Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk yang baik dan layak untuk dipijahkan adalah sebagai berikut :
-       Induk matang kelamin.
-       Tidak cacat (sehat, berenang normal).
-       Umur minimal 2 tahun pada jantan dan 3 tahun pada betina.
-       Sisik tersusun rapi.
-       Kepala relatif lebih kecil dari badan.
-       Gerakan harus tangkas dan gesit, lincah terutama pada induk jantan.

Pemijahan
Induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan sekitar pukul 1600 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dan diikuti induk jantan di belakangnya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sekali meloncat ke udara. Aktivitas betina ini segera diikuti oleh induk jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur yang jatuh ke dasar kolam. Proses perkawinan selesai pada pagi hari, dan induk segera dipisah dengan telurnya karena jika terlambat telur bisa dimakan habis oleh induknya.

Penetasan Telur
Agar menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dan suhu air tetap konstan. Jika suhu air terlalu dingin, penetasan akan berlangsung lama, sedangkan jika suhu air terlalu tinggi, telur bisa mati dan membusuk.
Agar telur dapat terendam semua, rangkaian kakaban harus “ditenggelamkan” ke dalam kolam. Untuk itu bisa memakai jasa gedebog pisang. Potong 3 buah gedebog pisang sepanjang 40 cm, lalu diletakkan di atas kakaban dengan ruas bambu sebagai alasnya. Agar bisa stabil, gedebog pisang diratakan salah satu sisinya.
Dalam tempo 2 – 3 hari telur sudah mulai menetas. Setelah menetas kakban diangkat dan dipindahkan ke tempat lain. Benih koi yang berumur 1 minggu masih sangat lembut. Umumnya orang menetaskan telur koi dalam happa yaitu kantong yang bermata lembut yang bisa untuk menampung benih. Di happa, benih koi lebih mudah dikumpulkan dan tidak hanyut dibawa oleh aliran air. Koi yang baru menetas masih membawa kuning telur sebagai persediaan pakannya yang pertama.

Pendederan
Setelah benih berumur 5-7 hari sejak telur menetas segera di pindahkan kekolam pendederan. Pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah yaitu pada waktu pagi atau sore hari. Dalam pemindahan benih dikolam sebaiknya dilakukan penyesuaian suhu terlebih dahulu, agar benih tidak mengalami stress akibat perubahan suhu yang mendadak.
Kegiatan pendederan ini umumnya berlangsug 30 hari (1 bulan). Sedangkan untuk pakan yang diberikan biasnya hanya mengandalkan pada pakan alami. Untuk menutupi danpak terjadinya danpak kekurangan pakan alami, biasanya dapat di gantikan dengan pakan buatan yaitu kuning telur yang di rebus, tepung udang, susu bubuk untuk anak sapi, dan pakan tepung khusus koi.

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perikanan DKI Jakarta, “Pengangkutan Ikan Hidup” (Jakarta: 1987).
Pelealu N. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Koi Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Susanto Heru, “Ikan Koi”. Penebar Swadaya. Jakarta : 2002.

Widjanarko, B. “Ikan Koi ’Tukang Tes’ Limbah Industri”. Suara Karya : 1989.

Jumat, 06 Desember 2019

JENIS DAN MACAM IKAN KERAPU


Ada berbagai macam varietas kerapu di Indonesia. Namun, hanya beberapa jenis yang sudah bisa dibudidayakan dan memiliki nilai jual tinggi.”
Untuk membudidayakan kerapu dengan baik, Anda harus mampu mengenalnya secara mendalam. Kerapu dewasa lebih mudah dikenali daripada benih yang masih kecil. Namun, bagi yang telah terbiasa berkecimpung dalam pembenihan kerapu, hal itu menjadi mudah untuk membedakannya.
Ikan kerapu lumpur adalah ikan yang termasuk dalam ikan migratory. Ikan tersebut merupakan ikan karang yang sering ditemukan di kawasan terumbu karang di daerah intertidal. Ikan kerapu lumpur (Epinephelus coioides) menggunakan terumbu karang didaerah intertidal karena faktor kondisisi biofisiknya cocok sebagai tempat memijah dan asuhan bagi perkembangan larvanya . Panjang ikan ini umumnya 50-70 cm, namun juga bisa mencapai 150 cm. Penangkapan ikan ini menggunakan alat tangkap seperti pancing, trawl, bubu dan rawai dasar. Persebaran ikan ini yaitu diseluruh perairan Indonesia terutama laut Jawa, bagian timur Sumatera, sepanjang pantai Kalimantan, Kalsel, Arafuru, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Silam, Laut Cina Selatan sampai perairan tropis Australia. Ikan ini dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering dengan harga sedang.
 Ikan kerapu merupakan salah satu ikan laut ekonomis penting yang sekarang ini banyak dibudidayakan dan merupakan komoditas ekspor. Sebagai contoh kerapu tikus atau kerapu bebek pada saat berukuran 5-10 cm merupakan ikan hias yang mahal dengan harga Rp 6.000-10.000/ekor . Sedangkan ikan yang berukurtan konsumsi dalam keadaan masih hidup di jual dengan harga Rp 300.000-350.000/kg. Permintaan ikan kerapu dipasaran untuk ukuran 5-10 cm sebanyak 30.000-60.000 ekor/bulan dan untuk ikan kerapu ukuran konsumsi sebanyak 20-30 ton/bulan
Perkembangan kehidupan kerapu tikus sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan tersebut antara lain : suhu, cahaya, salinitas, arus. Fluktuasi kedaan lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap periode, migrasi musiman serta terdapatnya ikan. Keadaan perairan serta perubahannya juga mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan ikan (Baskoro, et al. 2010).

Klarifikasi dan Morfologi
Ikan kerapu mempunyai habitat berbeda-beda dan diperkirakan terdiri atas 46 spesies. Spesies ini berasal dari 7 genus, yaitu Cephalopholis, Aethaloperca, Cromileptes, Anyperodon, Plectropama, Epinephelus, dan Varicla. Namun, dari 7 genus tersebut yang memiliki nilai ekonomis penting adalah genus Plectropama, Cromileptes, dan Epinephelus. Berikut klasifikasi ikan kerapu secara taksonomi.
Filum: Chordata
Subfilum: Vertebrata
Klas: Pisces
Ordo: Perciformes
Famili: Serrenidae
Genus: Cromileptes
Spesies: C. altivelis
Genus: Placetropoma
Spesies: P maculatus, P. leopardus, dan P. oligacanthus
Genus: Epinephelus
Spesies: E. suillus, E. malabaricus, E. fuscoguttatus, E. merra, E. maculatus
 Jenis Kerapu
Ada beberapa jenis kerapu yang mempunyai morfologi berbeda, di antaranya sebagai berikut:
  1. Sunu
Ikan kerapu juga biasa disebut kasai yang berasal dari Famili Serranidae dengan varian spesies. Ciri-ciri Famili ini antara lain mulut besar bisa disembulkan, rahang bergigi kecil, dan ramping. Tubuhnya memanjang agak gilik dan sering berwarna merah atau kecokelatan. Bintik tubuh berwarna biru dengan tepi gelap. Ukuran bintik tersebut ada yang seragam dan beragam, tergantung spesiesnya.

Tulang penutup insang terdapat 3 buah duri pipih. Bagian tepi keeping tulang insang, bagian depan umumnya licin atau kurang bergerigi. Mempunyai satu sirip punggung dengan 7-12 jari-jari keras dan 7-10 jari-jari lemah. Sirip dubur dengan 3 jari-jari keras dan 7-12 jari-jari keras dan 7-10 jari-jari lemah. Sirip dubur dengan 3 jari-jari keras dan 7-10 jari-jari lemah.
Jenis kerapu sunu yang sudah dikomersialkan berasal dari jenis Pleptropama leopardus dan popular dengan sebutan leopard coral trout serta jenis Pleptropama maculatus atau spotted coral trout. Pada jenis P.leopardus memiliki bintik yang seragam, sedangkan pada P.maculatus bintiknya beragam. Ukuran konsumsi kerapu sunu sekitar 0,5-2 kg/ekor.
  1. Macan
Kerapu macan memiliki badan yang tertutup oleh sisik kecil mengilap dan bercak loreng mirip macan. Badan berbentuk gepeng (compressed), tetapi kadang juga agak bulat dan memanjang. Tubuh berbintik rapat berwarna gelap. Sirip dada kemerahan dan sirip lainnya bertepi cokelat kemerahan.
Rahang atas dan bawah dilengkapi gigi-gigi geratan berderet dua baris, ujung lancip, dan kuat. Ujung luar bagian dari gigi baris luar adalah gigi-gigi yang besar. Sementara itu, mulutnya lebar serong ke atas dan bibir bawahnya menonjol ke atas. Kerapu macan memiliki tubuh yang lebih tinggi dibandingkan kerapu lumpur, tetapi badanya agak lebar.
Dalam dunia internasional, kerapu macan dikenal dengan nama flower carpet cod. Penghuni karang ini biasa ditangkap dengan alat tangkap pancing, bubu, dan jarring insang. Ukuran konsumsi kerapu macan berada pada kisaran 0,4-1,2 kg/ekor.
  1. Bebek
Disebut kerapu bebek karena bentuk moncongnya mirip kepala bebek. Sebagian juga menyebutnya dengan nama kerapu tikus karena kepalanya meruncing mirip tikus. Secara morofologi, bagian punggungnya meninggi dan cembung. Tubuhnya memiliki ketebalan 2,6-3,0 inci. Sirip dan sisik kerapu bebek berbentuk bulat (sikloid). Di mulutnya tidak terdapat gigi taring, lubang hidung besar berbentuk bulan sabit vertikal, warna kulit abu-abu terang kehijauan dengan bintik-bintik hitam di seluruh kepala, badan, dan sirip. Kerapu bebek yang masih muda memiliki bintik hitam lebih pekat, tetapi sedikit. Di pasaran internasional, ikan ini dikenal dengan nama polka-dot grouper, humback sea bass, atau hump-backed rocked. Ukuran konsumsi kerapu bebek sekitar 0,5-2 kg/ekor.
Kerapu bebek juga sering ditemui menghuni akuarium-akuarium air laut sebagai ikan hias sehingga disebut grace Kelly. Warna kulit tubuh yang indah serta gerakan yang gemulainya membuat hobiis ikan hias terpikat dan memeliharanya di akuarium.
Kerapu bebek tergolong jenis ikan demersal atau hidup di dasar laut. Ikan ini tergolong buas karena suka memangsa ikan lainnya. Kerapu bebek sudah dapat dibudidayakan mulai dari segmen pembenihan sampai pembesaran.
  1. Lumpur
Tubuh kerapu lumpur memiliki warna dasar abu-abu dan berbintik hitam atau cokelat, tergantung spesiesnya, terdapat 4-6 pita vertikal berwarna gelap dan tubuhnya gepeng memanjang serta gilig. Kerapu ini memiliki badan bagian bawah agak keputihan dan warna dasar sawo matang.
Kerapu ini sering disebut kerapu balong. Dalam dunia perdagangan, kerapu lumpur terkenal dengan sebutan greasy grouper. Jenis-jenis ikan kerapu ini antara lain Epinephelus tauvina, Epinephelus malabaricus, dan Epinephelus suillus. Saat muda, terdapat noda berwarna merah sawo pada seluruh tubuhnya. Ukuran konsumsi kerapu lumpur sekitar 0,4-1,2 kg/ekor.
  1. Hibrida
Saat ini, sudah ada kerapu hasil silangan atau hibridisasi dengan nama “cantang” dan merupakan hasil dari penelitian Balai Budidaya Air Payau Situbondo di Jawa Timur. Kerapu ini merupakan hasil silangan antara kerapu macan jantan dan kerapu kertang betina. Hasilnya, muncul kerapu terbaru yang lebih unggul. Salah satu di antaranya adalah kemampuannya untuk mencapai bobot 1 kg dalam waktu 5 bulan. Selain itu, cantang juga lebih adaptif dan tahan penyakit.
Tubuh kerapu hampir sama dengan kedua induknya, yaitu kompres membulat. Warna tubuhnya cokelat kehitaman dengan 5 garis melintang bentuk mulutnya lebar dengan bibir bawah lebih panjang daripada bibir atas. Bintik hitam juga banyak tersebar di kepala dan dekat sirip pectoral dengan jumlah yang berlainan pada setiap individu.
Habitat Kerapu
Salah satu indikator terdapatnya kerapu adalah adanya karang. Sifat kerapu yang nokturnal atau aktif mencari makan pada malam hari membuatnya diam dan tidak terlalu aktif pada siang hari. Biasanya mereka bersembunyi di liang-liang dan dasar karang. Kerapu lumpur sering ditemukan pada habitat berlumpur antara lain muara sungai, teluk, dan daerah mangrove. Kerapu ini juga terkadang ditemukan masuk sungai. Tempat hidup kerapu lumpur muda hingga dewasa berada di dasar perairan, sedangkan telur dan larvanya bersifat pelagis dengan daerah penyebaran mulai pantai dan perairan. Kerapu lumpur tergolong jenis ikan yang cukup luas salinitasnya, yaitu sekitar 12-35 ppt. Salinitas ideal untuk pemeliharaan kerapu lumpur sekitar 22-32 ppt.
Telur dan larva kerapu bebek juga bersifat pelagis (berada di kolom air), sedangkan kerapu muda hingga dewasa bersifat demersial atau berada di dasar perairan. Kerapu bebek muda dan larva banyak terdapat di perairan dekat pantai dan muara sungai dengan dasar perairan pasir berkarang dan terdapat padang lamun (seagrass) pada kedalaman 0,5-3 m. setelah menginjak dewasa, ikan ini berpindah ke perairan dalam 7-40 m. Migrasi ikan ini biasanya dilakukan pada siang dan sore hari.

Sumber :
http://www.upacaya.com/mengenal-beragam-jenis-kerapu/