Ikan mas adalah ikan konsumsi yang permintaan dan harganya
paling tinggi. Setiap tahun kebutuhannya terus meningkat, terutama di
kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung.
Olahan ikan jenis ini banyak yang di sajikan di
restoran-restoran kelas atas karena memang rasanya yang enak.
Variasinya pun banyak, mulai di goreng, dipepes, di bakar,
ataupun olahan-olahan lainnya yang tentu lezat-lezat.
Sejarah Ikan Mas
Ikan ini ada yang mengatakan berasal dari Cina
dan Rusia. Kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1810. Namun baru
dibudidayakan di tahun 1860 an di Galuh, Ciamis, Jawa Barat.
Sejak mulai abad ke-20, budidayanya mulai banyak menyebar ke
wilayah di luar pulau Jawa, misalnya di daerah Bukittingi, Sumatera Barat.
Tidak hanya wilayah Sumatera, ikan ini juga mulai menyebar di
wilayah Sulawesi dan Bali hingga ke Flores.
Penyebaran yang luas ini tentu saja karena memang ikan jenis ini
memiliki kelebihan mudah beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan.
Sehingga ketika dikembangkan di wilayah-wilayah lain juga dapat
berkembang dan bertahan hidup.
Perkembangbiakan
Pemijahan ikan ini sebenarnya bisa terjadi sepanjang tahun,
namun di habitat aslinya, ia sering memijah di awal musim hujan.
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam hingga akhir
fajar.
Pada saat ikan ini akan memijah, induk-induknya akan aktif untuk
mencari tempat yang rimbun.
Tempat-tempat itu misalnya adalah tanaman air atau rerumputan
yang menutupi permukaan air.
Tempat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat
menempelkan telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Telurnya memiliki bentuk yang bulat, warnanya bening,
memiliki diameter 1,5 – 1,8 mm serta memiliki bobot 0,17 – 0,20 mg.
Ukuran telur bervariasi, tergantung umur dan ukuran atau bobot induk.
Jenis-jenis Ikan Mas Konsumsi
1. Ikan Mas Punten
Banyak dikembangkan di desa Punten, Malang, Jawa Timur.
Memiliki tubuh yang pendek, dengan bagian punggung lebar dan tinggi.
Warna sisiknya hijau gelap, mata agak menonjol, gerakan tubuhnya
lambat, dan bersifat jinak.
2. Ikan Mas Sinyonya atau Putri Yogya
Ikan sinyonya memiliki bentuk tubuh yang memanjang dan
punggungnya akan lebih rendah bila dibandingkan dengan jenis ikan Punten.
Sisiknya berwarna kuning muda seperti warna kulit jeruk
sitrus. Mata ikan Sinyonya yang masih berusia muda agak menonjol.
Namun kemudian akan berubah menjadi sipit ketika ikan berusia semakin tua.
3. Ikan Mas Taiwan
Bentuk badan ikan ini memanjang dan punggungnya berbentuk busur
agak membulat. Ciri lainnya adalah memiliki sisik yang berwarna hijau
kekuningan hingga kuning kemerahan di tepi sirip anus serta di bawah sirip
ekor.
kan ini sangat responsif, suka berebut makanan terapung yang
diberikan. (Baca Juga : Makanan Ikan)
4. Ikan Mas Merah
Ciri-ciri ikan ini adalah memiliki warna sisik yang merah
keemasan. Ia senang bergerak aktif dan mengaduk-aduk kolam.
gak sulit untuk ditangkap karena sifatnya yang tidak terlalu
jinak. Bentuk badannya relatif memanjang dengan mata yang agak menonjol.
5. Ikan Mas Majalaya
Sesuai dengan namanya, ikan ini berkembang pertama kali di
Kecamatan Majalaya, kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ukuran tubuh ikan jenis Majalaya relatif lebih pendek dan
punggungnya lebih membungkuk bila dibandingkan dengan ras ikan mas lainnya.
Dia jinak dan biasa berenang di permukaan air.
Ikan Malajaya ini memiliki sisik yang berwarna hijau
keabuan. Warna bagian tepi badannya berwarna lebih gelap sedangkan di
bagian bawah insang dan bagian bawah sirip ekor memiliki warna kekuningan.
Dari kepala hingga punggung warna sisiknya akan semakin gelap.
6. Ikan Mas Yamato
Bentuk tubuh ikan ini memanjang. Sisiknya berwarna hijau
kecoklatan. Banyak ditemukan di Cina dan Jepang
7. Ikan Mas Lokal
Jenis ikan ini adalah yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Bentuk tubuhnya seperti kombinasi dari beberapa jenis ikan mas
yang ada yaitu memanjang dan tidak sipit.
Sepertinya
ikan mas lokal merupakan ikan mas hasil dari perkawinan silang di masyarakat
yang tidak terkontrol.
Artikel ini sangat bermanfaat
BalasHapus