Senin, 20 Januari 2020

SEJARAH IKAN MAS


Ikan mas adalah ikan konsumsi yang permintaan dan harganya paling tinggi.  Setiap tahun kebutuhannya terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung.
Olahan ikan jenis ini banyak yang di sajikan di restoran-restoran kelas atas karena memang rasanya yang enak.
Variasinya pun banyak, mulai di goreng, dipepes, di bakar, ataupun olahan-olahan lainnya yang tentu lezat-lezat.


Sejarah Ikan Mas
Ikan ini ada yang mengatakan berasal dari Cina dan Rusia.  Kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1810.  Namun baru dibudidayakan di tahun 1860 an di Galuh, Ciamis, Jawa Barat.
Sejak mulai abad ke-20, budidayanya mulai banyak menyebar ke wilayah di luar pulau Jawa, misalnya di daerah Bukittingi, Sumatera Barat.
Tidak hanya wilayah Sumatera, ikan ini juga mulai menyebar di wilayah Sulawesi dan Bali hingga ke Flores.
Penyebaran yang luas ini tentu saja karena memang ikan jenis ini memiliki kelebihan mudah beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan.
Sehingga ketika dikembangkan di wilayah-wilayah lain juga dapat berkembang dan bertahan hidup.

Perkembangbiakan

Pemijahan ikan ini sebenarnya bisa terjadi sepanjang tahun, namun di habitat aslinya, ia sering memijah di awal musim hujan.
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam hingga akhir fajar.
Pada saat ikan ini akan memijah, induk-induknya akan aktif untuk mencari tempat yang rimbun.
Tempat-tempat itu misalnya adalah tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air.
Tempat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempelkan telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Telurnya memiliki bentuk yang bulat, warnanya bening,  memiliki diameter 1,5 – 1,8 mm serta memiliki bobot 0,17 – 0,20 mg.  Ukuran telur bervariasi, tergantung umur dan ukuran atau bobot induk.

Jenis-jenis Ikan Mas Konsumsi

1.      Ikan Mas Punten

Banyak dikembangkan di desa Punten, Malang, Jawa Timur.  Memiliki tubuh yang pendek, dengan bagian punggung lebar dan tinggi.
Warna sisiknya hijau gelap, mata agak menonjol, gerakan tubuhnya lambat, dan bersifat jinak.

2.      Ikan Mas Sinyonya atau Putri Yogya

Ikan sinyonya memiliki bentuk tubuh yang memanjang dan punggungnya akan lebih rendah bila dibandingkan dengan jenis ikan Punten.
Sisiknya berwarna kuning muda seperti warna kulit jeruk sitrus.  Mata ikan Sinyonya yang masih berusia muda agak menonjol.  Namun kemudian akan berubah menjadi sipit ketika ikan berusia semakin tua.

3.      Ikan Mas Taiwan

Bentuk badan ikan ini memanjang dan punggungnya berbentuk busur agak membulat.  Ciri lainnya adalah memiliki sisik yang berwarna hijau kekuningan hingga kuning kemerahan di tepi sirip anus serta di bawah sirip ekor.
kan ini sangat responsif, suka berebut makanan terapung yang diberikan. (Baca Juga : Makanan Ikan)

4.      Ikan Mas Merah

Ciri-ciri ikan ini adalah memiliki warna sisik yang merah keemasan.  Ia senang bergerak aktif dan mengaduk-aduk kolam.
gak sulit untuk ditangkap karena sifatnya yang tidak terlalu jinak. Bentuk badannya relatif memanjang dengan mata yang agak menonjol.

5.      Ikan Mas Majalaya

Sesuai dengan namanya, ikan ini berkembang pertama kali di Kecamatan Majalaya, kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ukuran tubuh ikan jenis Majalaya relatif lebih pendek dan punggungnya lebih membungkuk bila dibandingkan dengan ras ikan mas lainnya.   Dia jinak dan biasa berenang di permukaan air.
Ikan Malajaya ini memiliki sisik yang berwarna hijau keabuan.  Warna bagian tepi badannya berwarna lebih gelap sedangkan di bagian bawah insang dan bagian bawah sirip ekor memiliki warna kekuningan.
Dari kepala hingga punggung warna sisiknya akan semakin gelap.

6.      Ikan Mas Yamato

Bentuk tubuh ikan ini memanjang.  Sisiknya berwarna hijau kecoklatan.  Banyak ditemukan di Cina dan Jepang

7.      Ikan Mas Lokal

Jenis ikan ini adalah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.  Bentuk tubuhnya seperti kombinasi dari beberapa jenis ikan mas yang ada yaitu memanjang dan tidak sipit.
Sepertinya ikan mas lokal merupakan ikan mas hasil dari perkawinan silang di masyarakat yang tidak terkontrol.

1 komentar: