Anda senang
mengoleksi ikan hias di dalam kolam ataupun aquarium. Jangan bilang Anda adalah
pakar ikan hias jika tidak mengetahui 29 jenis ikan hias berikut ini.
Sudah menjadi
pengetahuan umum jika Indonesia adalah salah satu negara dengan biodiversitas tertinggi.
Tidak heran jika spesies ikan hias air tawar yang dimiliki negara ini sangat
banyak. Menurut data dari KKP, Indonesia memiliki lebih dari 400 jenis ikan
hias air tawar dari 1.100 yang diperdagangkan di seantero penjuru dunia.
Mungkin, masih banyak yang belum tahu mengenai pengertian
sebenarnya tentang ikan hias. Nah, untuk menghindari kesalahpahaman, mari bahas
pengertiannya terlebih dahulu. Ikan hias adalah jenis ikan, baik hidup di air
laut ataupun air tawar yang tujuan dari pemeliharaannya hanya untuk hiburan dan
memperindah dekorasi dalam ruang ataupun luar ruangan. Pemeliharaan ikan hias
bukan untuk dikonsumsi.
Bagi pecintanya, kehadiran ikan hias di dalam ruangan akan
menjadi salah satu alternatif hiburan pada kegiatan yang padat dan rutinitas
yang membosankan. Ikan hias disolek dengan warna sisik cantik nan menggemaskan.
Selain itu, jika dipelihara dengan tepat di dalam aquarium, bisa menambah
suasana alam di dalam ruang tamu.
Nah, yang akan dibahas pada artikel ini adalah mengenai ikan hias
air tawar. sesuai dengan namanya, ikan hias air tawar merupakan ikan hias yang
habitatnya ada di air tawar. untuk koleksi pribadi biasanya ikan hias air tawar
dipelihara dalam aquarium. Sedangkan untuk budidaya, memeliharanya dalam kolam
dirasa lebih tepat.
Ikan hias air tawar relatif lebih mudah dibudidayakan ketimbang
ikan hias air laut. Pasalnya, teknologinya lebih sederhana serta biayanya lebih
terjangkau. sehingga, budidaya ikan hias air tawar banyak dilakukan menjadi
usaha dalam skala rumahan.
Untuk menambah pengetahuan Anda mengenai ikan hias air tawar,
sila simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.
Jenis Ikan Hias Air Tawar
Ikan Hias Air Tawar Terbesar – Ikan Araipama
Ikan Araipama
adalah jenis ikan hias yang berasal dari daerah tropis Amerika Selatan. Nama
latin dari ikan ini adalah Araipama gigas. Nama lain dari ikan Araipama adalah
Pirarucu dan Paiche.
Ikan ini
merupakan salah satu yang terbesar di dunia. ukuran tubuhnya bisa mencapai
panjang 2,5 meter dengan berat lebih dari 100 kilogram. Araipama masih satu
keluarga dengan ikan Arwana yang cukup populer di kalangan pecinta ikan wilayah
Asia Tenggara.
Meski sangat
eksotis, tapi keberadaannya terancam. Sebab, banyak kolektor ikan yang
memburunya secara ilegal. Di Amerika Selatan, ikan Araipama kerap ditangkap
dengan tujuan untuk diekspor ke luar negeri. Selain itu, masyarakat lokalnya
juga menjadikan ikan Araipama sebagai ikan konsumsi, sehingga jenis ikan ikan
sudah mulai sulit ditemukan di alam liar.
Pemerintah
Negara Brazil pun turun tangan dengan mengeluarkan larangan menangkap ikan
Araipama. Pemancing hanya diperbolehkan menangkap ikan di daerah terpencil
khusus yang terletak di lembah Amazon. Penangkapan pun hanya boleh dilakukan
oleh masyarakat setempat untuk tujuan konsumsi.
Ikan Hias Terpopuler di Asia – Ikan Arwana
Seorang
pecinta ikan sudah pasti memiliki koleksi ikan Arwana di dalam aquariumnya.
Sehingga, menjadikan ikan Arwana sangat populer, terutama di wilayah Asia
khususnya Indonesia. daya tarik ikan Arwana terletak pada kecantikan sisiknya.
Nama latin
dari ikan Arwana adalah Scleopages sp. Kerap juga disebut
dengan ikan naga atau dragon fish, Saratoga, barramundi, kelesa,
pla tapad, kayangan, siluk, peyang, arwana, dan tangkelese. Ikan ini
banyak diminati karena adanya mitos bahwa memeliharanya di dalam rumah bisa
mendatangkan keberuntungan serta dapat melindungi rumah dari arwah yang
mengganggu.
Terlepas dari
percaya atau tidaknya Anda terhadap mitos ini, sebenarnya, ikan Arwana lebih
banyak dipelihara karena unik dan memiliki ciri khas tersendiri. Yaitu,
terdapat dua buah sungut di bawah bibirnya. tahukah Anda jika sungut itu
bukanlah hiasan semata, akan tetapi memiliki fungsi sebagai sensor getar yang
digunakan oleh ikan Arwana untuk mengetahui posisi mangsa.
Bukan hanya itu,
gerakan renang ikan yang meliuk-liuk indah serta sisik yang gemerlap
memantulkan cahaya membuatnya tampak elegan.
Ikan Hias Keperakan – Bala Shark
Meskipun
diberi nama Bala Shark tapi ikan ini tidaklah ganas, kok! Bukan juga berasal
dari tipe predator. Anda tetap bisa memeliharanya di dalam aquarium dengan
jenis ikan hias air tawar lainnya.
Ciri khas ikan
Bala Shark adalah warna tubuhnya perak dengan garis hitam pada bagian ekor,
punggung, sirip, dan beberapa bagian tubuh lainnya. Ikan hias ini memiliki mata
yang besar yang berfungsi untuk mendapat makanan. Panjang dari Bala Shark bisa
mencapai 35 cm atau 14 inchi.
Habitat asli
Bala Shark ada di sungai-sungai besar yang dalam. Ikan ini mengonsumsi
krustacea kecil, fitoplankton, rotifer, larva kecil, serangga, dan sebagainya.
tipe ikan yang satu ini mudah beradaptasi dengan keadaan air yang berbeda-beda.
Akan tetapi,
kondisi air yang paling ideal untuk keberlangsungan hidupnya adalah yang
memiliki pH 6 – 8 dengan suhu 22 – 28 derajat Celcius. Akan lebih baik jika
aquarium juga ditutup, sebab Bala Shark merupakan tipikal jumper terlebih jika
ia sedang merasa stress, merasa terancam bahaya, serta kelaparan.
Ikan Kecil Dan Senang Bergerombol – Barbir
Ikan Barbir
berukuran kecil dan berasal dari suku Cyprinidae. Ikan jenis ini umumnya
dipelihara dalam aquarium dan sangat suka bergerombol. Ikan Barbir memiliki dua
tipe, yaitu:
Ukuran tubuh
yang bisa dicapai oleh ikan Barbir adalah 7 cm. bentuk ikan jantan lebih kecil
dan ramping. Sedangkan ikan betina lebih besar dan gemuk. Varian dari ikan
Barber juga sangat beragam. Salah satunya ikan albino.
Ada juga ikan
Barbir yang memiliki sirip panjang. Habitat aslinya ada di Afganistan, India,
Nepal dan Pakistan. Dan juga Bangladesh. Ikan Barbir lebih banyak hidup pada
air mengalir.
· Checker Barb (Puntius Oligolepis)
·
Kemampuan tubuh Checker Barb untuk bertumbuh hanya terbatas pada
ukuran panjang 5 cm saja. di Sumatera, ikan ini dikenal dengan nama wader.
Hidupnya bergerombol dan mengkonsumsi hewan kikroskopis layaknya moluska, udang
kecil, dan aneka tumbuhan.
·
Gerak dari ikan ini cukup unik, yaitu dengan posisi kepala yang
menghadap ke arah bawah untuk mencari makanan. Ikan ini banyak ditemukan di
Indonesia sebagai salah satu ikan hias yang dijual dengan harga yang murah.
Ikan Hias Predator Eksotis – Ikan Belida
Nama latin
dari ikan predator yang eksotis ini adalah Notopetrus chitala H.B. ikan ini
mudah ditemukan di wilayah Indonesia dan juga sebagian negara-negara Asia
Tenggara lain. Ikan Belida biasa ditemukan pada anak sungai yang dekat rawa
seperti di Sumatera, Kalimantan, dan juga Jawa Barat.
Ikan Belida
merupakan ikan karnivora. Meski biasa dijadikan sebagai ikan hias, tapi juga
bisa dikonsumsi. Rata-rata berat badan ikan belida adalah 1,5 hingga 7
kilogram. Nah, jadi bisa disimpulkan bahwa ikan Belida memiliki ukuran yang
cukup besar, sehingga butuh aquarium yang lapang serta memiliki pasokan oksigen
yang cukup besar.
Ukuran ideal
pemeliharaan ikan Belida adalah sekitar 2 x 1,5 meter dengan ketinggian air
mencapai 45 cm. Temperatur airnya sendiri bisa diatur kurang lebih 20 hingga 30
derajat Celcius. Sebab ikan Belida lebih sering hidup di area sungai, maka
alangkah baiknya jika aquarium dibuat dengan sistem mengalir.
Sebaiknya Anda
hindari memelihara ikan Belida dengan ikan lain yang berukuran lebih kecil di
dalam aquarium yang sama. Pakan ikan Belida diantaranya anakan lele, anak udang
dan ikan mas. Meski begitu, jangan berikan ikan lele lokal karena memiliki
patil yang tajam. Jika sudah beranjak dewasa, bisa diberikan pakan berupa
kodok.
Ikan Hias Hijau Zaitun – Black Tetra
Meskipun
memiliki nama Black Tetra, tapi tidak berarti seluruh tubuhnya berwarna hitam.
Warna hitam hanya terdapat pada dua sisi tubuhnya dengan bentuk garis-garis dan
berjumlah 3 buah di tiap sisinya.
Warna punggung
dari ikan Black Tetra adalah hijau zaitun sedangkan perutnya berwarna putih
keperakan. Ikan Black Tetra mudah berkembang biak meskipun ada di air yang
tidak mengalir. Alat kelaminnya mulai berkembang dengan baik pada ukuran 3,75
cm. sedangkan perkembangan tubuh yang paling optimal dari ikan ini adalah 7,5
cm.
Meski potensi
berkembang biak cukup tinggi, akan tetapi hasilnya kurang memuaskan sebab
induknya gemar memakan telur sendiri, untuk itu, Anda harus cepat memisahkan
induk begitu ia mulai bertelur.
Black Tetra
adalah perenang yang aktif, serta memiliki karakter agresif. Ikan ini
seringkali mengganggu jenis ikan lain yang ukurannya lebih kecil. Akan lebih
baik jika Black tetra dipelihara pada aquarium yang berukuran besar. Sedangkan
ikan yang bisa dipelihara bersama adalah kan dengan ukuran yang seimbang.
Ikan Bulu Ayam – Black Ghost
Ikan yang
berasal dari Suriname dan Sungai Amazon ini memiliki nama latin Apterontus
albifrons. Ada banyak julukan untuk ikan Black Ghost. Diantaranya “Si Bulu Ayam”
karena bentuk tubuhnya sekilas mirip dengan bulu ayam. Selain itu, ikan Black
Ghost juga diberi julukan “Ikan Penari Balet” karena gerakan di dalam air yang
lentur dan lincah.
Nah, julukan
terakhir untuknya adalah “Setan Hitam”, sebab warna tubuhnya hitam kusam dengan
bagian tubuh pangkal ekor yang dililit warna putih. Ikan ini cukup unik karena
kerap sembunyi pada tempat yang gelap di siang hari. ia mulai beraktivitas
justru pada malam hari.
Panjang
tubuhnya dapat mencapai 47 cm. Meskipun memiliki nama setan hitam, tetapi
sejatinya ikan ini sangat jinak dan mudah bersahabat dengan ikan lainnya.
Ikan Hias Air Tawar Langka – Botia
Ikan ini
memiliki nama dagang Clown Loach dan bernama latin Chromobotia macracanthus.
Ikan Botia merupakan ikan yang asli dari perairan Indonesia, terlebih dari
sungai di Kalimantan dan Sumatera Selatan.
Ikan Botia
digemari oleh kolektor ikan hias di seluruh dunia. ekspor ikan Botia tidak
pernah mengalami penyusutan dari tahun ke tahun. Namun, ikan Botia sulit
ditangkarkan dan kelestarian di alam dapat terancam. Sebab, penangkapan ikan
Botia yang dilakukan secara terus menerus.
Ikan Jubah Cardinal – Cardinal Tetra
Disebut dengan
ikan jubah cardinal karena memang memiliki warna mirip dengan jubah seorang
cardinal. Karakteristik garis biru yang mencolok serta garis merah pada bawah
sirip muka sampai ke ekor membuatnya sangat unik.
Ikan ini
memiliki nama latin Paracheirodon Axelrodi yang berasal dari keluarga Characin
dari ordo Characiformes. Habitat aslinya ada di Sungai Orinoco atas serta
Sungai Rio Negro Amerika Selatan. Tubuh ikan ini bisa mencapai panjang
sekitar 3 cm (1,25 inci). Ikan ini sangat populer di kalangan pecinta ikan
hias.
Sepintas,
penampilan dari ikan Cardinal Tetra mirip dengan Neon Tetra, bahkan seorang
awam akan sulit membedakan keduanya. Namun, jika Anda lebih teliti,
perbedaan keduanya akan terlihat jelas. Yaitu pada Neon Tetra, warna merahnya
berawal dari hidung hingga setengah sisi tubuhnya. Serta warna birunya tampak
kurang sempurna.
Ikan Lele Cantik – Catfish
Jika mendengar
tentang ikan lele, yang terbesit adalah ikan konsumsi yang cukup lezat. Namun,
tidak dengan yang satu ini, ikan red tail catfish ini tergolong sebagai ikan
lele hias yang digemari oleh banyak penghobi ikan hias. Ukuran dari ikan ini
bisa mencapai 1 meter ketika dewasa.
Bentuk
tubuhnya memang mirip dengan ikan lele biasa. Namun, mempunyai warna serta
corak yang indah nan memanjakan mata.
Ikan Hias Pemendar Warna Emas – Congo Tetra
Ikan Congo
Tetra masuk pada family Characidae dengan nama ilmiah Micralestes interruptus.
Ikan yang satu ini mudah berkembang biak dan senang hidup berkelompok. Anda
bisa menerka asal ikan ini berdasarkan namanya. Ya betul, dari Congo, Afrika.
Seperti ikan
cupang dan guppy, Congo jantang memiliki harga yang lebih mahal ketimbang sang
betina. Sebab, ikan jantan memiliki sirip punggung yang memanjang dan mirip
dengan rumbai-rumbai. Bahkan, sirip tersebut bisa sampai ke ekornya.
Nah, jika Anda
meletakkannya di bawah sinar lampu, maka ia akan memancarkan sinar warna emas
dan turquoise. Bukan hanya bentuk fisiknya saja yang cantik, Congo Tetra dapat
mencapai ukuran yang lebih besar ketimbang jenis ikan Tetra lainnya.
Congo Tetra
betina bisa mencapai panjang tubuh sampai 6 cm, dan yang jantan sampai 8 cm.
Temperatur yang paling ideal untuk hidup Tetra Congo adalah 25 – 27 derajat
Celcius.
Ikan Tikus Tukang Bersih-Bersih – Corydoras
Ikan yang memiliki nama latin Corydoras aenes ini berasal dari
perairan Venezuela dan Trinidad Amerika Selatan. Pada habitat aslinya, ikan ini
hidup bergerombol serta senang berenang pada dasar sungai dengan kelompoknya.
Jika dilihat secara fisik, ikan ini masih berkerabat dengan lele
karena kumis dan senjata patil tajam yang ada di bawah siripnya. Jika terganggu
dan stress, ikan Corydoras akan mengeluarkan patil demi melukai lawan. Warna
ikan ini sangat menarik, yakni totol-totol hitam dengan dasar putih.
Sisi kumis dan
siripnya berwarna kekuningan. Ikan ini akan terlihat lebih menarik jika
diletakkan dalam aquarium. Nah, ikan hias ini juga disebut dengan tukang
bersih-bersih. sebab ikan Corydoras akan mencari bekas makanan pada dasar air
dengan mengoreknya. Usia ikan ini cukup panjang yaitu bisa mencapai 15 tahun.
Meski begitu, ukurannya hanya bisa mencapai 10 cm.
Ikan Petarung yang Mempesona – Ikan Cupang
Ikan hias air
tawar yang satu ini cukup mudah ditemukan di Indonesia. Bahkan, banyak dijual
bebas dan dijajakan keliling oleh penjual ikan hias. Ikan yang memiliki nama
latin Betta sp ini memiliki sifat petarung dan agresif. Ia senang menyerang
untuk menjaga wilayahnya.
Habitat ikan
cupang asli ada di wilayah Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, Vietnam,
Brunei, Kamboja dan Malaysia. Ia mudah ditemukan pada rawa-rawa, sawah, lubuk,
serta selokan yang menggenang. Di dalam klasifikasi ilmiah, ikan ini masuk
pada keluarga Osphronemidae, dengan spesies Betta sp.
Dalam Fish
Identification hingga saat ini, sudah ditemukan 73 spesies ikan cupang yang ada
di alam liar. Ikan cupang memiliki daya tarik berupa warna tubuh yang
cantik, bentuk sirip indah, serta gerakannya yang tenang nan mempesona. Ikan
cupang terdiri dari 3 kelompok, yaitu cupang aduan, cupang hias, serta cupang
liar.
Ikan cupang
asli Indonesia adalah Betta channoides yang asalnya dari Pampang, Kalimantan
Timur. Ikan cupang merupakan ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Tidak
dibutuhkan tempat yang terlalu luas dan modal besar untuk membudidayakan
cupang. Bahkan, ikan cupang bisa dikerjakan sebagai usaha rumahan.
Keistimewaan
dari ikan cupang ada pada daya tahan tubuhnya. Ikan ini bisa hidup bahkan pada
air yang minim oksigen. Anda tetap bisa memeliharanya pada toples kecil meski
tidak menggunakan aerator. Hal ini disebabkan karena cupang memiliki rongga
labirin layaknya paru-paru manusia. Sehingga, labirin tersebut bisa membuat
cupang bertahan dalam lingkungan yang miskin oksigen sekalipun.
Ikan Hias Tropis yang Suka Bersembunyi – Ikan Discus
Aquarist saat
ini berlomba-lomba mengoleksi ikan Discus. Bahkan, banyak usaha pembudidaya
ikan yang melakukan mutasi genetika untuk menghasilkan varietas baru. Nah,
habitat aslinya sendiri ada di wilayah Sungai Amazon. Ikan ini juga masuk dalam
spesies ikan tropis Cichlid.
Spesies
Cichlid biasanya tumbuh dengan optimal di Afrika. Namun, tidak dengan Discus,
sebab ia tinggal di daerah Peru, Brasil, serta Venezuela. Ikan ini senang
dengan habitat sungai yang memiliki arus tenang dan tidak terlalu deras. Cara
Diskus untuk mempertahankan hidup adalah dengan berada pada ranting-ranting
untuk menghindari ikan predator yang lebih besar.
Meskipun saat
ini sudah terbentuk banyak pola ikan yang baru, tetapi kurang pas untuk
dibudidayakan untuk pemula. Sebab, diperlukan perawatan ekstra dana ketimbang
ikan hias lain.
Perenang Dasar Air – Ikan Flying Fox
Flying Fox
atau Epalzeorhynchos kalopterus merupakan ikan hias air tawar yang cukup banyak
disenangi para pecinta ikan hias. Ikan Flying Fox berasal dari family
Cyprindae serta tersebar di Asia Tenggara, terutama Indonesia (ada di
Jawa, Sumatera serta Kalimantan, Thailand dan Semenanjung Malaysia.
Ikan Flying
Fox ditemukan bebas pada Pulau Kalimantan yaitu pada wilayah dekat Banjarmasin.
Pun, di Sungai Barito dan Kahajan (Kalsel), ada juga di Kapuas (Kalbar).
Sedangkan di Sumatera, ada di Sungai Indragiri, Musi, dan Batanghari.
Ikan ini hidup
sebagai perenang pada dasar perairan yang memiliki arus deras. Ia lebih senang
ada di dasaran pasir dan bebatuan. Ikan Flying Fox bisa ditemukan pada area
yang tergenang air pada hutan rimba di musim hujan. Ciri-ciri ikan ini adalah
memiliki tubuh yang memanjang serta sisi perut datar.
Punggung ikan
ini memiliki warna hijau tua dan coklat. Sedangkan pada bagian perutnya
berwarna putih kekuningan. Terdapat garis hitam kecoklatan yang membujur dari
mulut, sampai pangkal ekornya. Matanya memiliki iris berwarna kemerahan.
Sedangkan semua siripnya memiliki bayangan warna hitam dengan tepi putih serta
transparan.
Jika
dipelihara dalam aquarium, ikan ini hanya bisa mencapai panjang 11 cm. ikan
yang berjenis kelamin betina memiliki badan yang lebih besar ketimbang ikan
jantan. Akan tetapi, sulit dibedakan jika ikan masih muda. Makanan ikan
Flying Fox adalah alga hijau. Jadi, cocok untuk mengurangi populasi alga yang
ada di aquarium.
Sifat Flying
Fox adalah omnivore dengan makanan utamanya adalah crustcea kecil, alga, serta
serangga kecil lainnya. Ikan ini juga bisa diberi makan pelet dan sayuran
berupa mentimun, selada, dan juga bayam. Untuk meningkatkan warnanya agar
terlihat lebih menarik, Anda bisa memberikannya pakan hidup yang memiliki
ukuran kecil maupun pakan beku layaknya daphnia, bloodworm, artemia, dan palet
berbahan sayur.
Ikan Hias Transparan Layaknya Kaca – Glassfin
Ikan Glassfin
adalah salah satu dari jenis ikan Tetra. Ikan ini mempunyai panjang tubuh
antara 2 hingga 3,5 cm. daya tarik dari ikan ini adalah badan yang transparan
layaknya kaca. Jadi, Anda bisa melihat isi perutnya dengan jelas.
Ekor ikan
Glassfin berwarna merah. Cara hidupnya adalah dengan berkelompok. Jadi,
aquarium Anda akan tampak lebih cantik dan menarik jika diisi dengan ikan
Glassfin dalam jumlah yang banyak.
Si Mungil yang Cantik – Guppy
Karena bentuk
dan warnanya yang indah, ikan ini sangat disukai oleh para aquarist. Ikan Guppy
ditemukan pertama kali di Venezuela pada tahun 1859. Selain itu, Guppy juga
ditemukan di Guyana dan Kepulauan Karibia.
Nama latin
ikan Guppy adalah Poecilia reticulate. Ia masuk pada ordo Cy rinododontiformes
dengan family Poeciliidae. Meskipun memiliki warna yang menarik dan bentuk
tubuh aduhai, ikan ini memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang ikan hias
lainnya.
Panjang
pejantan bisa mencapai 2 – 3 cm. lain halnya dengan Guppy betina yang bisa
mencapai panjang 4-6 cm. warna ikan yang biasa muncul adalah kebiruan,
kekuningan, merah, silver, serta kombinasi lainnya. Ikan ini dapat
berkembang biak dalam periode 21-20 hari serta tergantung akan suhu airnya.
Setiap indukan
bisa menghasilkan 80-100 ekor anakan ikan dalam setiap periodenya. Kematian
benih sangat mudah terjadi karena Guppy sangat rentan pada suhu air serta
faktor lainnya.
Ikan Nonong Mulut Mancung – Gurame Padang
Tidak hanya
bisa dikonsumsi saja lho! ternyata ikan Gurame Padang atau Gurame Merah juga
diincar untuk dijadikan sebagai ikan hias. Karena dijadikan sebagai ikan hias,
maka harganya juga menjadi lebih mahal ketimbang gurame konsumsi.
Sesuai dengan
namanya, ikan ini memiliki warna merah pada tubuhnya dan terdapat di daerah
Padang. Untuk membedakan ikan gurame merah Padang betina dan jantan, Anda
tinggal melihat penampilan fisiknya.
Ikan jantan
memiliki ciri berupa kepala yang nonong dan mulut mancung.
Sedangkan Gurame Merah Padang Betina memiliki kepala dan mulut yang tidak
terlalu menonjol.
Ikan Jepang Warna-Warni – Koi
Ikan Koi
merupakan ikan hias yang sangat diminati pecinta ikan. Ikan yang memiliki nama
latin Cyprinus carpio L di populerkan pertama kali di Jepang. Meskipun ia
berasal dari China. Di tahun 1820-an penangkar asal Jepang menyilangkannya dan
sukses menciptakan kombinasi warna merah dan putih yang cantik.
Ikan hasil
persilangan ini kemudian disebut dengan ikan Koi. Ikan koi lebih cocok
dipelihara di kolam. Sebab, daya tariknya akan muncul ketika dilihat dari atas.
Selain itu, ikan koi juga membutuhkan area gerak yang cukup luas. ikan ini
mudah dikembangbiakkan.
Ikan Hias Pembawa Hoki – Ikan Mas Koki
Ikan koki
merupakan komoditi ikan hias yang telah lama dibudidayakan dan dikomersilkan di
Indonesia. ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. meski begitu, telah
banyak varian jenis ikan mas koki yang telah dibudidayakan.
Ikan mas koki
berasal dari China. Sejatinya, ikan ini merupakan salah satu jenis ikan mas.
Bentuk badan ikan mas koki adalah bulat dan pendek. Sangat menggemaskan! Ikan
ini juga memiliki setidaknya 130 jenis yang tersebar di seluruh dunia.
Ikan mas koki
yang ada saat ini adalah hasil perkawinan silang dari beberapa jenis ikan mas
koki. Bagi masyarakat etnis Tionghoa dan masyarakat Jepang, ikan mas koki
diyakini bisa membawa hoki pada pemiliknya.
Ikan Hias slayer Pengantin – Ikan Komet
Ikan ini
asalnya dari Negara Sakura. Masuk ke Indonesia di tahun 70-an. Ikan ini masih
satu family dengan ikan mas dan ikan koi (Cyprindae). Warnanya yang cantik
membuat peminat dari ikan mas sangat tinggi. Paduan warna putih mengkilap dan
merah menyala menimbulkan kontras yang indah.
Pergerakan
ikan ini tergolong lamban, sehingga mudah dinikmati dalam aquarium berair
jernih. Lenggak-lenggok ekornya laksana slayer pengantin yang cantik. Slayer
ikan komet biasanya terdiri dari dua macam warna. warna putih perak sebagai
dasarnya dan merah yang melekat pada sisi tertentu pada tubuhnya dengan pola
layaknya gumpalan awan.
Warna merah
yang melekat di punggung atau pada bagian bawah tubuhnya membuat sebuah pola
alami dan tak teratur.
Ikan Hias Paling Agresif – Ikan lemon
Dari namanya,
tentu Anda bisa menebak warna dari ikan ini, Ya, kuning layaknya buah lemon.
Ikan yang mempunyai nama latin Neolamprologus lelupi ini
memiliki karakter yang suka menyerang, buas, serta agresif.
Ikan ini
terkenal rakus dan suka menghabiskan makanan, berapa pun makanan yang akan
diberikan pada si ikan, akan habis dalam sekejap, sehingga hal ini merugikan
ikan lain yang lebih kecil. Sebab, ia tidak mendapatkan porsi makan sebagaimana
mestinya.
Jika merasa
benar-benar lapar, maka ia bisa menjadi kanibal. Ia bisa memakan sesama ikan
lemon yang berukuran lebih kecil ketimbang dirinya.
Ikan Kepala Benjol – Louhan
Ikan Louhan
banyak disukai oleh pecinta ikan karena bentuknya yang unik. Ciri yang paling
khas pada ikan dengan nama ilmiah Flowerhorn ini adalah benjolan di kepalanya.
Sehingga sering disebut dengan kepala jenong atau nong-nong. Tingkat ke-jenong-an
ikan ini lah yang membedakan antara louhan yang satu dengan yang lainnya.
Ikan ini bisa
hidup dengan baik di aquarium. Ukuran panjang ikan Louhan sekitar 40-50 cm.
jadi, Anda membutuhkan aquarium dengan ukuran 200 x 170 x 80 cm saja. Sedangkan
suhu air yang paling ideal untuk Louhan bertumbuh adalah sekitar 80 – 85
derajat Fahrenhait.
Ikan Hias Air Tawar Paling Cantik – Manfish
Ikan ini dikenal juga sebagai angel fish. Asalnya dari perairan
Hutan Amazon, Amerika Selatan. Ikan ini bernama ilmiah Pterophyllum scalare dan
masuk pada family Cichlidae. Di Indonesia, ikan ini banyak
dibudidayakan. Beberapa yang paling terkenal adalah:
- Manfish Diamond (berlian) : warnanya perak mengkilat atau hijau keabuan. Pada bagian kepala atas terdapat warna kuning hingga coklat kehitaman hingga ke punggung.
- Manfish Imperial : warna dasarnya adalah perak dengan empat garis vertikal berwarna hitam atau coklat.
- Manfish Marble : warnanya kombinasi hitam-putih yang membentuk garis-garis yang vertikal.
- Manfish Black-White : warna hitam menghiasi separuh dari tubuh belakang dan warna putih di separuh tubuh bagian depannya.
Ikan yang Mirip Kartun
– Mickey Mouse
Jenis ikan
Paltty ini memang sangat digemari karena tubuh yang mirip dengan kartun
produksi Walt Disney. Ya, warna-warna yang membalut tubuhnya memang sangat
identik dengan Mickey Mouse. Warna cantik pada ikan ini terdiri dari hitam,
merah, putih, keemasan dan kuning.
Tak heran jika
banyak kolektor ikan hias yang memburu si Mickey Mouse ini. ikan ini paling
indah jika dipelihara dalam jumlah yang banyak. Ukurannya kecil dan lebih bagus
jika dilihat saat berenang bersama.
Mickey Mouse
merupakan ikan yang tidak agresif yang relatif lebih tenang. memelihara ikan
ini sangat mudah, cukup siapkan aquarium dan berikan ornamen hiasan seperti
kerikil, pasir, dan bebatuan karang.
Ikan Bola – Molly
Nama ilmiah
dari ikan Molly adalah Poecilia Sphenops. Asalnya dari Florida, Virginia. Ikan
ini mempunyai ukuran tubuh yang besar hingga 12 cm. Ia bisa memakan segalanya
alias omnivora.
Saat ini,
banyak varietas ikan molly dengan ragam ukuran, bentuk tubuh, dan warna. ini
disebabkan karena persilangan serta mutasi yang dilakukannya. Salah satu jenis
ikan molly yang unik adalah ikan molly balloon dengan tubuh yang mirip bola.
Ikan ini
membutuhkan suhu air antara 25-28 derajat Celcius untuk bisa bertahan hidup.
Sedangkan pH airnya 8 serta kekerasan 14-200 dH. Akan tetapi, saat ini
bisa dibudidayakan dengan pH netral karena sudah lama dipelihara.
Ikan Hias Berkelap-Kelip Seperti Cahaya Neon – Neon tetra
Ikan dengan
nama ilmiah Paracheirodon innesi ini masuk pada keluarga Characin. Jenis ikan
dari genus Paracheorodon ini asli dari Amerika Selatan tepatnya di perairan
dalam di Peru Timur, Tenggara Kolombia, dan Brazil Barat. Termasuk diantaranya
pada anak Sungai Solimoes dengan suhu perairan 20 – 16 derajat Celcius.
Ikan ini
memiliki warna yang indah dan cerah. Sehingga, bisa tampak jelas meskipun
berada pada perairan dalam yang gelap. Tidak heran jika ikan ini sangat populer
di kalangan aquarist.
Ikan Hias Bercorak Loreng-Loreng – Ikan Niasa
Kerabat dekat ikan Nila ini memiliki nama latin Pseudtropheus
auratus. Dikenal juga sebagai ikan Malawi atau Golden Cichlid. Ikan hias ini
asalnya dari Afrika atau tepatnya di Malawi Lake. Ikan ini banyak diminati
karena memiliki warna tubuh yang unik.
Salah satu
yang menjadi primadona adalah warna biru-putih-kuning bercorak loreng. Sudah
pasti tampilan fisiknya sangat indah kan? Dua jenis Niasa yang paling terkenal
adalah ikan Niasa Biru dan Kuning. Keunikan lain dari ikan ini adalah caranya
mengerami telur di dalam mulut. Ikan Niasa Kuning jantan dapat berubah warna
menjadi biru saat ia sudah dewasa lho!
Ikan Hias Pelukis – Oscar
Daya tarik paling utama dari ikan yang bernama latin Astronotus
ocellatus ini ada pada sisiknya yang berwarna kuning kemerahan. Coraknya bisa
membentuk motif tertentu, bisa berupa benda ataupun tulisan. Jadi, seakan-akan,
Oscar bisa melukis tubuhnya sendiri.
Ikan ini termasuk predator, ia akan memangsa jenis ikan lain
yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Bahkan, ia juga termasuk kanibal yang
dapat memangsa ikan Oscar lainnya. Untuk itu, saat memelihara Oscar, sebaiknya
dipisah dengan jenis lainnya. Kecuali ikan yang sama-sama memiliki sifat
memangsa atau ikan lain yang lebih besar.
Sudahkah Anda memiliki semua ikan tersebut dalam koleksi?
Pahami, kenali, dan cari tahu karakteristik masing-masing ikan agar Anda bisa
menentukan cara perawatan dan pemeliharaan yang paling tepat untuknya. Apakah
di dalam kolam atau di aquarium? Apakah bisa dipelihara bersama ikan lainnya.
Atau justru dibiarkan sendiri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar