Selasa, 22 Oktober 2019

HAMA DAN PENYAKIT

HAMA DAN PENYAKIT


I.        PENDAHULUAN

Beberapa jenis penyakit ikan dan hama telah dikenal sering menimbulkan kematian terutama terhadap benih. Jenis ikan berukuran besarpun tidak luput dari serangan penyakit terutama penyakit bakterial.
Mengingat bahwa masalah hama dan penyakit telah merupakan salah satu hambatan utama dalam setiap usaha budidaya ikan, maka seyogyanyalah pengetahuan tentang cara penanggulangannya mutlak diketahui.


II.      TANDA-TANDA IKAN SAKIT

Untuk dapat menentukan cara penanggulangan yang tepat, perlu diketahui sedini mungkin jenis penyebabnya. Secara kasar beberapa jenis penyakit dapat diketahui menurut tanda-tanda atau gejala umum yang tampak pada tubuh ikan.
1.  Gerakan lemah, hilang keseimbangan serta hilang nafsu makan.
2.  Menggosok-gosokan tubuh pada benda-benda keras yang terdapat dikolam atau pada pinggiran bak-bak pemeliharaan.
3.  Tubuhnya mengeluarkan lendir secara berlebihan atau sebaliknya lendirnya hilang atau berkurang kalau diraba kulitnya terasa kasar.
4.  Kulit, sisik dan insang rusak serta warnanya berubah menjadi pucat.
5.  Terdapat luka borok di badan.
6.  Perdarahan (bercak-bercak merah) di permukaan tubuh dan sirip ikan.
7.  Mata menonjol keluar dan diselaputi selaput berwarna putih dan keruh.
8.  Timbul bisul pada tubuh dan insang ikan.
9.  Bercak-bercak atau bintik putih di permukaan tubuh.
Di dalam budidaya ikan, hal-hal yang dapat mempercepat proses terjadinya penyerangan penyakit pada ikan yang dipelihara adalah sebagai berikut :
1.  Lingkungan yang kurang baik seperti keadaan media air yang kurang baik, adanya sampah atau buangan lain dan adanya sisa makanan yang diberikan.
2.  Padat penebaran yang sangat tinggi.
3.  Mutu makanan tambahan kurang baik.
4.  Daya tahan ikan yang dipelihara lemah, karena benih jelek dan perawatan kurang baik.
Untuk mencegah terjadinya wabah penyakit dapat dilakukan beberapa cara, diantaranya :
1.  Usahakan lingkungan tempat pemeliharaan ikan tetap bersih.
2.  Gunakanlah benih yang benar baik dan sehat.
3.  Lakukanlah perawatan terhadap ikan budidaya secara baik.


III.   PENYAKIT IKAN YANG SERING TERJADI

1.  Penyakit Jamur
Tanda-tanda ikan yang terserang penyakit ini adalah:
-   Tubuh ikan ditumbuhi oleh kumpulan benang-benang halus seperti kapas yang berwarna putih atau putih kecoklatan, terutama tumbuh pada luka-luka yang ada pada ikan.
Pencegahan :   Dengan menjaga kebersihan tempat pemeliharaan dan penanganan ikan yang baik, jangan sampai ada luka pada ikan.
Pengobatan :    Ikan yang terserang direndam dalam larutan Malachite Green Oxalat (MGO) sebanyak 2-3 mg/m3 air selama 1 jam. Atau diolesi dengan kalium permanganat (PK) atau MGO.

2.  Penyakit Bintik Putih
Tanda-tanda ikan yang terserang :
-    Ikan berenang sangat lemah/gerakan ikan sangat lambat dan selalu timbul di permukaan air serta megap-megap.
-    Ada bintik putih pada kulit, sirip dan insang.
-    Terjadi pendarahan pada sirip dan insang.
-    Ikan sering menggosok-gosokan tubuh pada benda-benda yang keras.
Pengobatan :    -   Direndam dalam larutan methylen blue  3 gr/m3 selama 24 jam.
-    Direndam dalam larutan malachite green 3 gr/m3 selama 15 menit.
-    Direndam dalam larutan formalin tehnis 25 ml/m3 selama 15 menit.
Pengobatan dilakukan 3 kali berturut-turut dengan jarak waktu 3-5 hari sekali.

3.  Penyakit Borok
Tanda-tandanya :
-  Pendarahan terjadi pada kulit.
-  Luka pada kulit yang selanjutnya menjadi borok.
Pengobatan :    Disuntik dengan oxytetracycline, misalnya tertamycin dengan dosis 25 mg/kg per hari. Pengobatan dilakukan selama 7-10 hari berturut-turut.

TANDA-TANDA PENYAKIT IKAN DAN
CARA PENGOBATANNYA

No.
Ciri-ciri dan Kelakuan Ikan
Diagnosa
Penyakit
Cara Pengobatan
1
2
3
4
5

1





2



3






4




5



6


7



8



9

10




11

12


13




14

15



16

Kelainan pada tulang belakang (bengkak), Scoliosis & Lordosis




Kelainan pada rahang atas/bawah


Rontok sirip






Perut gembung (Dhophy)




Ikan menjadi kurus



Sisik kasar


Mata menonjol



Mata masuk ke dalam



Serabut seperti kapas pada kulit

Pendarahan (hemorrhagi)




Kulit terasa kasar, bintik hitam

Insang pucat (anesia)


Insang rontok




Bintil putih kemerahan pd insang

Frekuensi pernapasan bertambah



Bintik putih pada kulit


a.  Keturunan
b.  M. Cerebralis
a.  Infeksi bakteri/ virus
b.  Kekurangan Vit.

a.  M. Cerebralis
b.  Kelainan kelenjar thyroid

a.  Infeksi bakteri Flexibacter
b.  Parasit Costia
c.  Sifat air terlalu basah
d.  Gyrodactylus sp.

a.  Bakterial haemor hagis septicaemi
b.  Virul haemorhagi septicaemi

a.  Tuberculosis
b.  Penyakit Cacing
c.  Octomitus sp.

a.  Infeksi bakteri
b.  Air terlalu asam

a.  Tuberculosis
b.  Infeksi Cacing
c.  Infeksi Virus

a.  Infeksi bakteri
b.  Trypanoplasar (Cryptobial)

a.  Jamur Saprolegni

a.  Sengatan Argulus
b.  Infeksi Bakteri
c.  Infeksi Trichodina
d.  Gigitan lintah

a.  Ichthyosporidius

a.  Infeksi Bakteri
b.  Infeksi virus

a.  Bakteri Flexibatter
b.  Myxobacteria
c.  Dactylogirus

a.  Myxobolus

a.  Myxobacteria
b.  Flexibacter
c.  Dactythirus

a.  Ichthyopthirius



a.  Columnaris








b.  Peduncle







c.  Pseudomonas




d.  Edwardsiella










e.  Vibriosis







f.   Aeromonas septicaemia








g.  Furunculosis








h.  Ginjal



i.   Tuberculosis


-    Perendaman dalam    Copper sulfat dosis 1:2.000 selama 1-2 menit
-    Perendaman dalam Gxytetracyclin HCl dosis 10 mg/lt selama 30 mt
-    Makanan dicampur Oxytetracyclin 75 mg/kg ikan/hari
-    Perendaman dalam Oxytetracyclin 10 ppm selama 30 menit
-    Makanan dicampur Sulfisoxazole 100 mg/kg ikan/hari selama 10 sampai 20 hari berturut-turut
-    Makanan dicampur Oxytetracyclin HCl dosis 25-30 mg/kg ikan/hari selama 7-10 hari berturut-turut
-    Makanan dicampur Sulfamerazine 100-200 mg/kg ikan/hari selama 3 hari
-    Makanan dicampur Oxytetracyclin 50 mg/kg ikan/hari selama 7-10 hari berturut-turut
-    Suntikan Oxytetracyclin HCl dosis 25-30 mg/kg ikan
-    Suntikan Oxytetracyclin HCl 30 mg/kg ikan diulang tiap 3 hari sekali selama 3 kali
-    Makanan dicampur Oxytetracyclin HCl 50 mg/kg ikan selama 7-10 hari berturut-turut
-    Suntikan Terramicine 25-30 mg/kg ikan/hari selama 7-10 hari
-    Makanan dicampur Terramicine 50 mg/kg ikan/hari selama 7-10 hari berturut-turut
-    Makanan dicampur Sulphonamid 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari
-    Makanan dicampur Sulfamerazine 100 mg/kg ikan/hari selama 4 hari berturut-turut
-    Makanan dicampur Oxytetracyclin 50 mg/kg ikan/hari selama 7-10 hari
-    Suntikan Oxytetracyclin HCl 30 mg/kg ikan
-    Makanan dicampur Sulphonamid 100-200 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari
-    Belum ditemukan


1
2
3
4
5

17






18


19


20



21


22



23


24


25


26

Luka pada daging






Bintil putih pada hati, limpa, jantung dan otak

Bintil berwarna pada hati dan jantung

Hati berwarna seperti tembaga



Hati berwarna coklat kekuning-kuningan

Pendarahan dan bengkak pada anus


Pembengkakan dan pendarahan pada gelembung renang

Tonjolan seperti bunga kol pada rahang

Tonjolan kecil didaerah dekat sirip

Tutup insang selalu terbuka

a.  Ichthyospori-dium
b.  Tuberculosis
c.  Bacterial Septicaemia
d.  F. Columnaris

a.  Ichthyospori- dium

a.  Sporozoasis
b.  Tuberculosis

a.  Livoid Liver Degeneration (LLD)

a.  Infeksi bakteri


a.  Infeksi bakteri
b.  Infeksi virus
c.  Octomitus

a.  Infeksi bakteri


a.  Infeksi virus


a.  Infeksi virus


a.  Myxobacteria
b.  Columnaris
c.  Dactylogirus




j.   Saprolegnisis









k.  Bintik putih











l.   Trichodiniasis (gatal)



m. Gyrodactylus, Dactylogyrus




n.  Cacing Trematoda (Clinostonum)
o.  Cacing Acanthocephala
p.  Myxosporoasis (Myxosomo, the lohanalus)
q.  Lerneae






r.   Kutu ikan (Argulus)


-    Pencelupan telur ikan dalam MHO 60 gr/m3 selama 15 menit atau 2-3 gr/m3 selama 1 jam
-    Ikan direndam dalam MGO 3 gr/m3 air selama 30 menit
-    Ikan direndam dalam formalin 1,5-2 cc/l selama 15 menit
-    Perendaman dalam campuran larutan formalin 25 ml/m3 air + MG 0,1 gr/m3 selama 12-24 jam
-    Rendam ikan dalam larutan garam 1-3 gr garam dapur diencerkan dalam 100 cc air selama 5-10 mt
-    Pengobatan diulang 2-3 kali selama 1 minggu
-    Celup ikan dalam formalin 150-200 ppm selama 15 menit
-    Rendam dalam MG 0,1 gr/m3 air selama 24 jam
-    Celup ikan dalam formalin 250 ml/m3 air selama 15 menit atau dalam larutan Methylen Blue 3 gr/m3 air selama 24 jam
-    Rendam dalam larutan formalin 25 ppm atau PK 5-10 ppm
-    Formalin 25 ppm atau garam dapur 2,5 %
-    Belum diketemukan


-    Benih direndam dalam formalin 25 ppm (25 cc/m3) air selama 15 menit
-    Semprot kolam dengan Dipterex atau Sumithion 50 EC dosis 1 cc/m3 air
-    Celup dalam larutan garam dapur 20 gr/lt selama 5 menit atau larutan garam amoniak (NH4Cl) 12,5 gr/lt selama 5-10 menit



PESTISIDA YANG DILARANG DAN YANG DIPERBOLEHKAN DALAM SISTEM BUDIDAYA


Jenis-jenis pastisida yang dilarang digunakan dalam budidaya perikanan adalah :
1.        Brestan 60
2.        Besudrin 60 EC
3.        Diazinon 10 G
4.        Diazinon 90 ULV
5.        Thiodan 35 EC
6.        Thiodan 25 ULV
7.        Bayluside
8.        Retenon powder
9.        Sumithion 50 EC
10.     Sumithion L 100
11.     Brantasan 450 EC dan Brantasan 1300 EC
12.     Aquatic
13.     Treflan

Pestisida yang diijinkan digunakan pada budidaya perikanan serta telah terdaftar antara lain :
1.        Boss 250 EC
2.        Dyvon 95 SP
3.        Safrofon 95 SP
4.        Fish free


1 komentar: