Ikan cupang
merupakan salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada
ekor, sirip, warna warni yang di munculkan dari tubuhnya, seperti tampilan dan
warna ikannya. Warna di ikan cupang memiliki berbagai warna seperti warna
merah, biru dan ungu. Budidaya ikan cupang tidak memerlukan tempat luas dan
modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha di rumah. ikan cupang jenis ikan
yang banyak ditemukan di perairan yang tenang atau bahkan tergenang. Sawah,
rawa-rawa, kolam, dan sejenisnya menjadi tempat favorit bagi ikan cupang untuk
dijadikan tempat tinggalnya Ikan cupang bisa ditemukan di alam bebas ikan ini
hidup berkelompok. keistimewahan ikan cupang yaitu daya tahannya, sanggup hidup
dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples kecil.
Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada
paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya bertahan pada lingkungan
miskin oksigen. di antara varietas ikan cupang yang memiliki tubuh begitu indah
dan menawan.
Salah satu bisnis budidaya ikan yang menguntungkan adalah
budidaya ikan cupang, karena selain mudah di lakukan, lahan yang dibutuhkan
tidaklah terlalu luas. Pada kesempatan ini kita akan belajar mengenai budiaya
ikan cupang di kolam beton.
Ikan cupang memiliki penggemar tersendiri diantara ikan
hiasa lainnya. Warnanya yang cerah beraneka ragam dengan tampilan ekor memesona
membuat ikan ini banyak dijadikan koleksi. Namun sayang, karena sifatnya yang
agresif, jarang sekali kita melihat ikan ini hidup secara berkelompok dalam
satu kolam.
Baiklah, langsung saja kita simak cara budidaya ikan
cupang di kolam beton melalui penuturan di bawah ini.
Cara Budidaya Ikan Cupang di Kolam Beton
Berikut adalah langkah-langkah pengembangbiakan ikan
cupang atau tarung yang bisa Anda ikuti untuk mengembangkan budidayanya.
1. Persiapan
kolam budidaya
Tidak seperti cara budidaya
ikan gurame dari larva, budidaya ikan cupang di kolam beton tidaklah
butuh lahan yang luas. Jika kita amati, banyak dijumpai para pembudidaya
yang membangun kolam beton di pekarangan rumah atau di atas dak rumah yang
berukuran relatif sempit.
Kolam beton yang dibangun biasanya memiliki ukuran 1 x 2
meter, sementara untuk wadah perkawinannya lebih kecil lagi. Kita bisa
menggunakan baskom, ember, atau aquarium kecil.
2. Proses pemijahan ikan cupang
Sama seperti cara budidaya
lele dengan buis beton , sebelum melakukan proses pemijahan, hal
pertama yang wajib kita lakukan adalah menyediakan indukan ikan cupang.
Pilihlah indukan yang memiliki warna terang, sisik yang mengkilat, tubuh yang
gesit dan sehat. Adapun ciri-ciri dari ikan cupang jantan dan betina yang siap
dipijahkan adalah sebagai berikut:
– Ciri ikan cupang jantan:
- Umur telah memasuki 4 bulan
- Bentuk badan serta siripnya memanjang
- Gerakan terlihat agresif dan lincah
- Kondisi badan sehat
– Ciri ikan cupang betina:
- Umur telah memasuki 4 bulan
- Bentuk badannya membulat menandakan ia telah siap kawin
- Gerakannya lambat tidak segesit sang pejantan
- Sirinya pendek dengan warna kurang menarik
- Kondisi badan sehat
– Proses pemijahan:
Setelah kedua indukan terpilih, maka langkah selanjutnya
adalah:
- Siapkan wadah pemijahan, bisa baskom atau aquarium kecil yang berisi air dengan ketinggian 15 – 30 cm dan boleh berasal dari sumber mana saja seperti air sumur, ledeng, atau pun PDAM. Endapkan terlebih dahulu airnya selama semalaman, lalu berikan tanaman air guna menetralisir keasaman air kolam, selanjutnya taburkan garam ikan secukupnya.
- Setelah itu, masukkan indukan jantan terlebih dahulu, selama 1 hari, lalu tutup wadah pemijahan dengan tutup apa saja. Jika pejantan telah siap kawin, mak ia akan mengeluarkan busa di sekitar permukaan wadah pemijahan, namun jika busa tidak muncul, maka ikan jantan belum siap kawin.
- Sehari selepasnya (ambil sore hari), indukan betina yang telah matang telurnya boleh dimasukkan ke dalam wadah pemijahan.
- Ikan akan melakukan proses kawin, biarkan saja dan jangan berikan makan pada indukan cupang tersebut. Hindari pula melakukan goncangan atau memperdengarkan suara gaduh dari luar.
- Keesokan harinya kita akan melihat ikan telah bertelur dan telur sudah menempel pada sarang berupa busa yang telah disiapkan oleh cupang jantan. Selanjutnya ambil sang betina, dan biarkan cupang jantan menjaga telur-telurnya hingga menetas.
2. Proses perawatan
anakan cupang
Telur-telur tersebut akan menetas pada hari ke 2 atau ke
3. Burayak atau anakan cupang yang baru menetas biasanya masih menempel pada
busanya dan tampak halus sekali. Karena anakannya masih terlalu kecil, maka
indukan jantan yang menjaga akan bersifat lebih agresif.Goncangan sedikit saja
yang dirasakan akan membuat pejantan cupang mengumpulkan anakan dalam mulutnya.
Jadi jangan dikira indukan jantan sedang menelan anakannya. Setelah situasi
terlihat lebih aman, sang indukan akan memuntahkan kembali anakan tersebut.
hari ke 5, burayak boleh diberi pakan. Pakan yang baik untuk pertumbuhan
burayak ini adalah kutu air dan juga artemia. Setiap ikan hias pasti memiliki
pakan yang berbeda. Demuikian pula dengan budidaya ikan ramirezi.
Ketika anakan cupang sudah pandai berenang dan telah
habis kuning telurnya, maka itu berarti kita harus memindahkan anakan-anakan
tersebut ke kolam pembesaran yang ukurannya lebih besar. Anakan tersebut
haruslah dipindahkan bersama dengan induk jantannya.Menginjak usia 15 hari,
burayak tersebut sudah boleh dipisahkan dari sang induk jantan. Indukan
jantannya di kembalikan ke kolam semula, sementara burayak dipindahkan ke kolam
pembesaran.
4. Proses pembesaran
Lewat usia 15 hari, anakan cupang harus dipindahkan ke
kolam pembesaran agar pertumbuhan serta perkembangan lebih maksimal. Media atau
kolam beton yang digunakan sebagai media pembesaran baiknya berukuran 100 x 40
x 60 cm. Sangat berbeda jauh bukan dari ukuran kolam budidaya ikan nila merah di kolam tembok Sama seperti
proses persiapan kolam pemijahan yang kami tuturkan di awal, maka air kolam
sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama semalaman menggunakan garam ikan,
daun ketapang, juga enceng gondok. Untuk pakannya, anakan cupang ini sudah
boleh diberikan cacing sutra atau jentik nyamuk yang halus.
5. Masa Soliter
Karenan ikan cupang adalah ikan yang sangat agresif adan
selalu mempertahankan teritorinya, maka sejak usia 1,5 bulan ikan harus
dipindahkan ke media botol-botol soliter. Hal tersebut bertujuan untuk
menghindari kerusakan akibat ikan cupang yang saling serang.
Tentu cara panen ini berbeda dengan cara budidaya ikan betok.
Sebagian orang akan membeli cupang brusia 1, 5 bulan ini
untuk diikutkan dalam kontes yang disebut dengan kelas baby. Sedangkan para
peternak akan menyimpan ikan cupang hingga berusia 2 – 2,5 bulan baru dijual ke
pasaran.
Konsumennya tidak hanya berasal dari kaum hobbies, tapi
juga dari anak-anak kecil yang senang dengan warna serta keindahan ekornya.
Namun jangan sampai membiarkan ikan ini bertarung, ya. Lebih baik memeliharanya
di kolam atau aquarium terpisah.
Demikianlah cara budidaya ikan cupang di kolam beton,
semoga dapat menambah pengetahuan Anda seputar dunia budidaya ikan hias. Ikan
cupang selain dibudidayakan di kolam beton juga dikembangbiakkan di aquarium
Sumber :
https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-ikan-cupang-di-kolam-beton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar