Kamis, 26 Maret 2020

Cara Merawat Aquarium


Ikan memiliki beragam bentuk dan ukuran. Memelihara ikan sangat menyenangkan, tetapi bagaimana cara merawatnya? Pemeliharaan ikan melibatkan pemantauan kadar kimia air, makanan hidup, dan aturan pemilihan ikan yang boleh dipelihara dalam satu tangki. Walau tampak menakutkan, jangan patah semangat! Bacalah artikel ini untuk mempelajari semua informasi yang dibutuhkan untuk merawat ikan peliharaan Anda.
Tentukan apakah Anda menginginkan akuarium tropis atau laut dingin (Coldwater). Jenis ikan laut dingin di antaranya ikan mas dan minnow. Ada banyak jenis ikan tropis, mulai dari Angelfish sampai lele Corydoras. Ikan laut dingin biasanya lebih kuat dan mampu bertahan hidup walaupun Anda melakukan beberapa kesalahan awal. Namun, ikan ini membutuhkan lebih banyak ruang.
  • Awali dengan ikan yang murah, walaupun Anda bisa membeli yang mahal. Harga ikan yang murah kuranglebih dikarenakan ikan sudah berada di lingkungan aslinya atau langsung cepat beradaptasi sampai bisa berkembang biak secara teratur. Intinya, ikan-ikan ini tidak mudah mati selama perjalanan dari toko ikan peliharaan ke rumah.
  • Jangan memulai dengan ikan laut. Ikan ini membutuhkan teknik dan pemahaman yang lebih kompleks. Selain itu, air untuk ikan laut dapat cepat kotor, mengorosi logam, dan mampu menghantarkan listrik. Jika Anda menginginkan akuarium air laut, belilah tangki ukuran sedang yang dilengkapi beberapa tanaman hidup untuk melihat apakah bisa memeliharanya di tahun pertama.
Tentukan jenis dan jumlah ikan yang diinginkan.
  • Lakukan riset sebelum memelihara ikan. Sebagian ikan cocok dengan ikan lain, dan sebagian lagi tidak. Ikan tentunya perlu beraktivitas selama di dalam akuarium. Ikan yang dipelihara tidak harus berspesies sama; untuk ikan teritorial, sebaiknya jangan pelihara satu spesies lebih dari satu ekor. Ikan Armored Catfish dapat menjadi “teman” yang baik bagi ikan teritorial.
  • Pastikan Anda bisa memberikan perawatan khusus sesuai kebutuhan ikan. Sebagai contoh, lain ikan, lain pula makanannya, dan sebagian ikan membutuhkan perhatian lebih banyak dari ikan lain. Memelihara ikan adalah tanggung jawab yang besar.
  • Sebagian ikan sudah puas memakan serpihan dan bisa diberi makan dengan alat pemberi makan otomatis (automatic feeder) sehingga tangki bisa ditinggalkan selama 1-2 minggu (dengan asumsi ikan berukuran kecil dan air tidak perlu sering diganti).
Siapkan tangki akuarium dengan ukuran sesuai. Ketahuilah ukuran minimum tangki untuk setiap ikan.
  • Jika Anda akan memelihara ikan mas, belilah tangki bervolume 75 liter untuk ikan mas pertama, dan 38 liter untuk setiap ikan mas tambahan.
  • Untuk ikan air tawar, jangan gunakan aturan di atas. Anda tidak mungkin memasukkan ikan berukuran 125 cm ke tangki bervolume 190 liter.
  • Tangki berukuran besar selalu lebih baik. Walaupun berukuran kecil, ikan akan bertahan hidup lebih baik di tangki besar.
·         Pastikan Anda memiliki semua perlengkapan yang dibutuhkan. Anda harus sudah memiliki filter, pemanas (untuk ikan tropis), kondisioner air, perangkat penguji, dan lain-lain sebelum memelihara ikan.

Persiapkan tangki dan lakukan penyiklusan.
Masukkan ikan. Anda harus memulai dari sedikit ikan dan menambah populasinya perlahan-lahan. Kalau jumlah ikan di dalam tangki terlalu banyak , sistem penyaringan akuarium akan terbebani.
akukan penggantian air sebagian setiap minggu. Sebaiknya air diganti hanya sebanyak 20-30%. Untuk mengganti air akuarium, gunakan gravel vacuum dan sifon semua zat limbah di dalam air. Air tangki juga turut terisap secara bersamaan. Ganti air dengan air leding, tetapi proses terlebih dahulu dengan kondisioner air.
Uji air secara teratur. Pastikan air mengandung kadar amonia 0, nitrit 0, dan nitrat di bawah 40.
Beri makan ikan 2-3 kali sehari.
Awasi ikan peliharaan. Ketika ikan sedang makan, duduklah dan pantau keadaannya. Cek adanya kelainan: perubahan warna, sirip yang jatuh, ekor yang rusak, dan lain-lain. Selain itu, pastikan semua ikan Anda akur.
Usahakan tidak membuat ikan stres. Hal ini termasuk memasukkan tangan ke dalam tangki ketika tidak diperlukan, menyentuh ikan, atau melompat di dekat akuarium. Usahakan juga untuk tidak berisik.

1. Memahami Pola Makan Ikan Peliharaan di Akuarium


Salah satu penyebab akuarium cepat kotor ialah adanya sisa sisa makanan ikan. Hal itu bisa terjadi karena anda kurang memahami waktu yang tepat untuk memberi makan si ikan. Adakalanya mereka belum lapar namun kita sudah menabur pakan ke akuarium. Sehingga pakan tersebut tidak dimakan dan malah membuat akuarium kotor.
Selain waktu, jumlah takaran makanan ikan juga harus diketahui. Kalau tidak, bisa jadi anda terlalu berlebihan dalam pemberian pakan yang akhirnya tidak kemakan dan malah mengotori akuarium. Cara mengetahui takarannya adalah coba berikan sedikit dulu dan biarkan hingga termakan habis, lalu tambahi sedikit lagi dan jika ternyata tidak kemakan berarti anda cukup memberinya pakan dengan takaran pertama. Sedikit tapi sering lebih baik daripada banyak tapi tersisa dan membuat air keruh.

2. Menggunakan Filter Aquarium

Filter merupakan salah satu perlengkapan aquarium yang dianjurkan untuk dimiliki. Alat tersebut digunakan untuk menyaring kotoran  sehingga bisa menjernihkan air akuarium yang keruh. Ia akan bekerja secara otomatis menyedot semua kotoran yang dihasilkan oleh ikan atau sisa makanan. Hidupkan mesin tersebut selama 24 jam, karena ikan aktif setiap waktu.
Di samping itu, filter juga berguna sebagai penghasil oksigen. Karena alat ini selalu memutar air lalu menghasilkan gelembung kecil dan itu adalah oksigen. Apabila filter tersebut sudah penuh dengan kotoran segera bersihkan hingga benar benar bersih. Lalu pasang kembali seperti biasa.
Pada bagian filter juga terdapat selang, yang mana selang tersebut akan sangat sering terendam air sehingga tingkat kelembabannya sangat sempurna. Hal itu yang menyebabkan adanya lumut yang berkumpul disana. So, anda juga harus membersihkan selang tersebut dari lumut yang menempel.

Untuk alat filternya bisa anda beli di toko ikan hias atau toko aquarium, atau jika ingin lebih kreatif dan irit bisa membuatnya sendiri secara sederhana. Terkait cara pembuatannya kami pun sudah pernah membahasnya di situs hobinatang.com

3. Mencuci Spon pada Filter Akuarium

Spon terletak pada filter bagian dalam yang berfungsi sebagai penahan kotoran agar tidak kembali ke air. Semakin lama filter menyaring kotoran maka semakin lama pula spon terkena kotoran. Jika kotoran tersebut sudah sangat tebal dan menumpuk akan membuat anda kesulitan saat mencucinya.

Jadi, anda harus rutin membersihkan spon tersebut. Nah dalam proses mencuci spon, anda harus memasang spon yang lain di dalam filter tersebut. Maka kami sarankan anda harus punya spon filter lebih dari satu sebagai serep atau cadangan.

Apabila kotoran pada spon sudah terlanjur menebal maka cara mencucinya harus direndam air terlebih dahulu baru dicuci bersih. Di samping itu, jika spon sudah rusak atau tidak layak pakai sebaiknya segera ganti yang baru. Karena jika tidak, kotoran tidak akan tersaring dan justru akan kembali lagi ke air. Sehingga sia sia saja menyalakan filter dengan kondisi spon sudah rusak.

4. Mengganti Air Akuarium atau Water Change (WC)

Meski sudah memakai filter bukan berarti anda tidak mengganti air akuarium. Karena filter tidak sepenuhnya membuat akuarium bebas dari kotoran. Jadi tetap saja anda harus menggantinya secara rutin seminggu sekali.
Meski sudah memakai filter bukan berarti anda tidak mengganti air akuarium. Karena filter tidak sepenuhnya membuat akuarium bebas dari kotoran. Jadi tetap saja anda harus menggantinya secara rutin seminggu sekali.
Dalam mengganti air, sebaiknya anda harus menyiapkan air di dalam ember terlebih dahulu lalu didiamkan selama sehari sebelum mengganti. Air tersebut didiamkan semalam agar kotoran/kadar kapur dari air krannya mengendap. Sebab tidak semua ikan dapat beradaptasi secara cepat dengan air yang diambil langsung dari kran atau sumur. Jika dipaksa akan menyebabkan si ikan stres dan memicu kematian.

Setelah pengendapan air selesai, silakan pindah ikan ikan tersebut ke air yang baru, lalu kuras akuarium hingga bersih. Aksesoris dan kerikil akuarium juga disikat sampai bersih dari lumut. Jika di rasa semua sudah beres, masukkan air yang baru bersama ikan ikannya. Mengganti air akuarium terdapat beberapa model, ada yang mengganti sebagian, sepertiga dan full WC.

5. Merawat Akuarium dengan Arang


Selain spon, arang juga bisa dijadikan sarana untuk menyaring kotoran akuarium. Caranya masukkan arang ke dalam filter. Maka arang tersebut akan bekerja menyaring kotoran. Karena di dalam arang terdapat zat yang bisa membuat air menjadi jernih.


Sebelum menggunakan arang, pastikan bersih dari kotoran atau debu yang menempel. Hal itu supaya tidak mengotori akuarium. Selanjutnya apabila arang sudah mulai lapuk karena berada di tempat yang sangat lembab, maka segera ganti sebelum partikel hasil dari pelapukan arang tersebut menyebar ke air.

6. Memelihara Algae Eater untuk Akuarium atau Aquascape

Menjaga akuarium agar tetap jernih bisa juga dengan cara memelihara algae eater. Algae eater berfungsi sebagai pembersih akuarium secara alami, dia akan memakan alga atau hama yang dihasilkan tanaman hias dan sisa makanan ikan. Jadi anggap saja ikan ini semacam ikan pembersih cleaning servis buat aquarium. Untuk ikan algae eater sendiri ada banyak jenisnya. Anda bisa membacanya pada artikel kami yang berjudul jenis algae eater paling ampuh membersihkan akuarium.

7. Membeli alat pembersih aquarium

Alat pembersih akuarium seperti pada gambar diatas berguna untuk menjaga agar akuarium tidak berlumut. Sehingga air tetap jernih sepanjang masa.
 
Saat ini sudah banyak toko toko ikan hias yang menjual alat pembersih kaca akuarium. Bentuknya ada yang terbuat dari magnet, sehingga mudah bagi kita membersihkan kaca dari luar. Saat magnet kita geser, otomatis benda yang menempel pada magnet juga ikut bergerak sehingga lumut ikut terseret.
Demikianlah 7 rahasia air aquarium tetap jernih. Kalau bisa kalian praktikan semua cara merawat akuarium di atas dengan baik. Dari semua di atas intinya anda harus sabar, rutin, telaten dan juga modal hehe
Sumber :
https://www.hobinatang.com/2018/08/cara-merawat-akuarium-yang-benar.html

BERAGAM JENIS IKAN GURAME


Selain beragam untuk cara budidaya ikan gurame, ikan ini juga mempunyai beragam jenis yang mencakup bobot, warna dan panjang, berikut ini kami paparkan untuk jenis-jenis ikan gurame.
  • Gurame Bastar, jenis gurame ini memiliki tingkat pertumbuhan dan memiliki sisik yang lebih tebal dari jenis gurame lainnya, serta memiliki kepala yang berwarna putih dan tubuh yang berwarna abu-abu kehitaman yang menjadi ciri khasnya.
  • Gurame paris, Bobot yang dapat dimiliki oleh Gurame Paris dapat dibilang cukup besar dari sebagian jenis lainnya yaitu 1,5 kilogram. Untuk ciri khususnya gurame paris ini memiliki warna dasar merah cerah, namun adanya warna lain seperti warna putih pada bagian tubuhnya yang menyebabkan tubuh ikan ini berkesan berwarna oranye.
  • Gurame soang, Untuk gurame jenis ini Selain disebut dengan nama Gurame Soang, ikan jenis ini juga memiliki sebutan lain yaitu gurame Angsa. Nah untuk habitatnya gurame jenis ini kebanyakan ditemukan di daerah jawa barat atau lebih rincinya di daerah Ciamis dan sekitarnya. Gurame soang ini memiliki massa terberat dibanding gurame lainnya,  yang dapat dicapai oleh gurame ini adalah 8 kg dan panjang sebesar 65 cm. Ikan ini memiliki beberapa ciri-ciri, seperti halnya pada ekor adanya warna kemerahan yang bisa dilihat ketika usia kurang dari 1 tahun serta memiliki warna mixhitam dan putih, dengan tubuh yang pipih memanjang.
  • Gurame Batu, Berbanding terbalik dengan Gurame Bastar, Gurame Batu ini memiliki pertumbuhan yang sangat lambat serta ukuran yang kecil. Mempunyai warna hitam yang merata dan sisik kasar di tubuhnya. Ikan jenis ini terbilang langka untuk dijumpai karena pembudidayanya yang sedikit.
  • Gurame Porselin, Ikan gurame jenis ini memiliki bobot berkisar 2 kg yang dapat dicapai. Bisa dibilang tingkat pertumbuhannya yang lumayan cepat. Ciri khusus pada gurame ini ialah warna putih dan merah muda pada bagian bawah tubuhnya.
  • Gurame Bluesafir, Ikan gurame jenis ini memiliki panjang yang dapat mencapai 35 cm serta bobot 4 kilogram. Mempunyai warna yang hampir sama dengan yang lainnya yaitu hitam kemerahan.
  • Gurame Kapas, Seperti halnya dengan gurame bastar. Gurame Kapas mempunyai pertumbuhan yang lumayan cepat dan bisa tumbuh mencapai 1,5 kilogram dari bobotnya. Mempunyai sisik yang keras dan lebar dan mempunyai warna putih keperakan seperti kapas, itulah ciri khusus untuk Gurame Kapas.

Penyakit Ikan Gurame

beberapa penyakit yang Sering Dialami oleh Ikan Gurame:

  • Bintik putih, ciri yang terlihat bila ikan gurame terkena penyakit bintik putih adalah selalu menggosok-gosokan badannya ke dinding kolam dan dasar perairan. Ada juga yang  sering berkumpul di pengisisan air kolam sebab kekurangan oksigen terlarut. Dampaknya terdapat bintik putih pada badannya serta warna tubuh berubah menjadi pucat. sebab ini ditimbulkan oleh parasit yang terdapat di lapisan kulit epidermis. Nama protozoa ini dikenal juga dengan adalah Ichthyophthirius multifillis. Mereka mempunyai ciri identik dengan bulu getarnya. Perlu diketahui juga, jenis penyakit ini sifatnya menular. Proses penularan bisa terjadi oleh beberapa sebab, diantranya kurang makan, suhu air yang rendah serta tertular oleh ikan lain.
  • Myxosporeasis, penyakit ini menyerang pada bagian di insang ikan gurame. Parasit yang menjadi karena adalah Thellohanelus sp dan Henneguya sp. Sifat dari penyakit ini adalah bisa menular dengan melalui perairan. Karena salah satu penyebabnya juga adalah kualitas air yang tidak baikyang ada pada sistem budidaya ikan gurame.
  • Kutu ikan. Dampak yang dibawa oleh Argulus sp ini adalah bagian tubuh gurame akan terjadi pendarahan karena gigitan dari kutu ikan ini. Jika terus dibiarkan tanpa ada penanggulanngan makan akan semakin buruk. Selain itu datangnya kutu ikan juga disebabkan oleh adanya kualitas air yang tidak baik.
  • Columnaris, yaitu penyakit yang bisa menyerang sirip dan insang. Bisa mengakibatkan ikan gurame lemmas, nafsu makan kurang, insang terkelupas sampai sirip rontok. Penyakit ini disebabkan oleh parasite yang dikenal dengan nama Flexybacter columnaris.
  • Trichodina, penyakit ini dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi ikan yaitu luka di sekujur tubuh yang terkena. Trichoda sp ialah nama parasit penyakit ini. Parasit ini juga menyerang kedalam bagian sirip dan kulit ikan.

Tips-Tips Agar Ikan Gurame Anda Cepat Besar dan Cepat Siap Panen

·         Mencari Lokasi Kolam Yang Tepat

Hal pertama yang agar cara budidaya ikan gurame Anda dengan cepat tumbuh besar adalah lokasi pembuatan kolam.
Kolam ikan gurame yang bagus dan baik yaitu kolam yang mendapatkan sinar matahari langsung yang cukup. Hal itu disebabkan ikan gurame mempunyai habitat asli di tempat berdataran rendah yang mana suhunya sekitar 25 sampai 28 derajat celcius.
Jadi memilih lokasi kolam di dataran rendah lebih diutamakan dan baik daripada memilih lokasi kolam di dataran tinggi. Dan setelah diteliti lebih mendalam, ternyata setelah diteliti, ikan gurame akan cepat tumbuh besar di tempat yang memiliki ketinggian maksimal 800 meter di atas permukaan laut.

·         Memilih Benih Ikan Gurame Berkualitas

Langkah selanjutnya bisa dibilang cukup umum, yaitu memilih benih ikan gurame yang sehat. Yang mana dapat dikategorikan sehat adalah ikan gurame yang memiliki berat sekitar 100 gram atau berumur lebih dari setahun.
Dengan mengikuti cara tersebut, Anda akan lebih cepat memanen ikan gurame yang mana biasanya akan siap jual atau panen saat sudah memiliki berat sekitar 500 gram.
Selain itu, carilah juga benih ikan gurame tersebut di tempat yang tidak jauh dengan lokasi Anda membudidayakannya. Hal itu bertujuan supaya benih ikan gurame yang Anda beli dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Karena jika tempat Anda membeli benih terlalu jauh dari tempat Anda, dikhawatirkan ikan gurame Anda mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan dapat menyebabkan cara budidaya ikan gurame Anda mengalami stress dan kematian.

·         Mengeringkan Kolam Terlebih Dahulu

Cara yang selanjutnya adalah melakukan pengeringan kolam sebelum memasukkan benih gurame baru. Hal ini dilakukan agar benih ikan gurame Anda bisa terhindar dari berbagai macam penyakit ikan gurame seperti jamur dan lain-lain.
Lakukanlah pengeringan kolam selama 10-14 hari dan berilah kapur pertanian sekitar 200 gram per meter persegi. Selain itu, rendamlah semua peralatan yang Anda gunakan untuk cara budidaya ikan gurame Anda ke dalam larutan kaporit kurang lebih setengah jam kemudian keringkan.
Jika anda menemukan ikan gurame yang terserang penyakit, segera pisahkan dan rendamlah dalam larutan garam dapur sekitar 20 miligram per liter air sekitar satu jam.

·         Memberikan Pakan Yang Baik

Pakan yang baik untuk ikan gurame seperti apa sih?, Pakan yang bagus untuk ikan gurame ialah makanan yang mengandung banyak protein baik protein nabati maupun protein hewani. Oleh sebab itu Anda sangat dianjurkan untuk memberi ikan gurame Anda dengan pakan yang memiliki kandungan dua protein tersebut.
Protein hewani merupakan kandungan protein yang bisa membuat ikan gurame Anda cepat tumbuh besar. Hal itu disebabkan ikan gurame membutuhkan setidaknya 25% protein hewani supaya bisa cepat berkembang besar.
Sedangkan untuk protein nabati, Anda dapat memberikan makanan seperti daun kangkung, daun singkong, daun talas dan selada air kepada ikan gurame Anda. Selain itu, Anda juga dapat memberikan enzim komplek sekitar 2% dari pakan pabrik.
Nah itulah tadi artikel yang membahas tentang Cara Budidaya Ikan Gurame, seperti yang kalian tahu bahwa untuk budidaya ikan gurame selain membutuhkan kerjakeras yang kalian butuhkan juga modal yang besar dan lokasi yang cocok dalam mengembangbiakannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman sekalian, terima kasih.


SUMBER : https://www.rumahmesin.com/cara-budidaya-ikan-gurame/

Senin, 23 Maret 2020

BUDIDAYA PADA IKAN MANFISH


BUDIDAYA IKAN MANFISH
 
Tak semua orang mengenal manfish, meski sebenarnya ikan ini juga banyak dijual di toko-toko ikan hias, termasuk di penjual hias pinggiran jalan di kota-kota besar, seperti Jakarta. Ciri khasnya berbadan tipis, dan bersirip panjang, terutama pada sirip punggung, ekor dan perut. Sedang warnanya bervariasi. Ada yang putih perak, ada yang hitam dan masih banyak lagi, kadang bervariari.




Beda jantan dan betina
Membedakan jantan dan betina manfish relatif mudah. Tak perlu dipegang seperti ikan koki, cukup dipandang dari jauh. Tapi perlakuan ini hanya bisa dilakukan bila manfish sudah dewasa, terutama setelah matang kelamin atau matang gonad. Yaitu setelah berumur lebih dari 6 bulan.
Jantan bercirikan dengan kepala bagian atas menonjol, tanda ini seperti tanda pada ikan gurame. Selain berkepala menonjol juga berwarna lebih cerah dari betina. Bila sudah matang kelamin atau siap pijah, kecerahan warnanya lebih jelas dari biasanya.
Sedangkan betina bercirikan dengan kepala bagian atas datar atau tidak menonjol. Selain itu berwarna lebih kusam dari jantan. Bila sudah matang gonad, atau sipa pijah, kecerahan tidak berubah, namun bentuk perut agak menonjol atau lebih gendut.
Beda lainnya, dalam umur yang sama, jantan lebih besar dari betina.

Pematangan gonad
Pematangan gonad dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pematangan gonad; masukan 10 ekor induk; beri pakan berupa cacing darah atau Dapnia atau jantik nyamuk secukupnya. Dalam pemeliharaan induk, jantan dan betina dipelihara terpisah.

Pemijahan
Pemijahan manfish dilakukan di akuarium secara berpasangan. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan 2 buah potongan paralon berdiameter 2 inchi dan panjang 10 cm; masukan 1 ekor induk betina; masukan pula 1 ekor induk betina; beri pakan berupa cacing darah atau Dapnia atau jantik nyamuk secukupnya.
Selain berpasangan, pemijahan manfish juga bisa secara massal. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan 10 buah potongan paralon berdiameter 2 inchi dan panjang 10 cm; masukan 5 ekor induk betina; masukan pula 5 induk betina; beri pakan berupa cacing darah atau Dapnia atau jantik nyamuk secukupnya.

Penetasan dan pemeliharaan larva
Penetasan dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi, tapil kecil dan biarkan hidup selama pemijahan; tambahkan larutan methilin blue hingga air berwarna biru seulas; masukan paralon yang berisi telur; biarkan menetas (Catatan :dalam 3 hari telur akan menetas dan setelah 7 hari larva mulai berenang. Sebelum bisa berenang, jangan diganti air dan kena guncangan, karena bisa menyebabkan kematian); beri pakan berupa infusoria, rotifera atau artemia; panen setelah 2 minggu dengan sekupnet halus..

Pendederan
Pendederan dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan 200 ekor benih yang berasal dari tempat penetasan; beri pakan berupa infusoria, rotifera atau artemia; panen setelah 1,5 bulan.

Pembesaran
Pendederan dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan 100 ekor benih yang berasal dari tempat pendederan; beri pakan berupa infusoria, rotifera atau artemia; panen setelah 2 bulan. Ikan manfish siap dijual.

SUMBER:
http://bdp-unhalu.blogspot.com
http://agusrochdianto.wordpress.com
http://ebookbrowsee.net