Guppy, alias gupi atau
Poecilia reticulata,
merupakan salah satu ikan peliharaan favorit. Baik pemula dan pakar
menyukainya. Ikan ini memberikan nuansa warna-warni yang cantik. Perilakunya
tenang. Harganya pun relatif murah. Plus, pemeliharaan dan budidayanya cukup
mudah.
Pada tulisan kali ini,
BukaReview akan mempelajari semua hal tentang ikan guppy. Mulai dari cara
memelihara dan makanan yang paling pas buat mereka; hingga habitat dan teman
akuarium yang cocok. Namun, sebelum masuk ke bahasan tersebut, simak dulu nih
rangkuman singkatnya.
Guppy adalah ikan air
tawar tropis. Ikan ini aslinya berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan.
Ikan ini baru masuk ke Indonesia pada tahun 1920-an. Diperkenalkan sebagai ikan
akuarium. Kemudian dilepas ke alam bebas dan beranak-pinak dengan bebas. Kini,
mereka bisa ditemukan di hampir seluruh perairan air tawar Indonesia.
Ikan ini memiliki
lebih dari 300 jenis. Masing-masing memiliki, warna, ukuran, dan bentuk ekor
yang unik. Namun, secara perilaku, ikan ini kurang lebih sama. Semua memiliki
pembawaan yang tenang dan damai. Artinya, mereka tidak agresif terhadap ikan
lain di habitatnya. Membuatnya jadi peliharaan yang ideal. Khususnya bagi para
pemula.
Nama ikan ini berasal
dari penemunya. Robert John Lechmere Guppy namanya. Ia menemukan ikan ini di
Trinidad pada tahun 1866. Ia kemudian membawanya ke British Museum. Di sana ia
diberi nama Girardinus
guppii. Sejak itu, ikan ini mendapatkan beberapa kali perubahan
nama. Salah satunya Lebistes
reticulatus. Namun, kini mereka dikenal sebagai Poecilia reticulata.
GUpi mendapatkan
julukan Million Fish karena kecepatan berkembang biaknya yang tinggi. Beberapa
wilayah memberinya nama Rainbow Fish karena warnanya yang beragam dan indah
Guppy merupakan salah
satu jenis ikan hias yang sangat menarik dan cantik. Corak warna-warninya yang
menonjol dan sirip ekornya yang lebar menambah kecantikan yang khas bagi ikan
guppy itu sendiri. Ikan guppy ini juga sangat mudah untuk dikembangbiakkan,
sehingga menjadikan guppy bukan hanya sekedar ikan pajangan, namun juga
merupakan lahan usaha yang produktif.
Guppy termasuk ikan yang sangat mudah dipijahkan. Sepasang induk jantan dan
induk betina yang ditempatkan di dalam akuarium sudah dapat menghasilkan keturunan.
Namun, kendala yang sering dihadapi oleh para pembudidaya guppy ini tidak jauh
berbeda dengan pembudidaya ikan hias lainnya, yaitu terserangnya penyakit yang
bisa menyebabkan kerugian bagi petani.
Penyakit yang menyerang ikan guppy di dalam akuarium disebabkan oleh beberapa
faktor, baik yang berasal dari luar maupun dalam akuarium. Ada beberapa faktor
yang merupakan penyebab dan cara penularan penyakit ikan dalam akuarium,
diantaranya yaitu :
1.
Faktor
yang berasal dari kondidi air (kepekatan, keracunan)
2.
Faktor
yang berasal dari sinar (terlalu tajam, kurang kuat, suhu)
3.
Faktor
filter (kotoran tak tersedot, keracunan, pH, air)
4.
Faktor
yang berasal dari pompa udara (O2, sirkulasi air, suhu air)
5.
Faktor
kepadatan ikan di dalam akuarium (O2, suhu dan kotoran)
6.
Faktor
tanaman dalam akuarium (O2, kotoran, ruang gerak ikan)
7. Faktor pergantian air, sanitasi
Bila
ikan di dalam akuarium terserang penyakit, dapat dipastikan ditimbulkan oleh
salah satu atau beberapa faktor tersebut di atas. Untuk mencegah dan
mengobatinya harus bertitik tolak dari faktor-faktor penyebab tersebut.
Sistematika
Sistematika
ikan guppy menurut Dr. Herbert R. Axelord dalam Heru Susanto adalah sebagai
berikut:
Filum
: Chordata
Subfilum
:
Craniata
Superklass
:
Gnathostomata
Klass
: Osteichthyes
Subklass
:
Actinopterygii
Superordo
:
Teleostei
Ordo
: Cyprinodontoidai
Subordo
:
Peocillidea
Famili
: Peocillidae
Genus
: Poecillia / Lebistes
Spesies
:
Poecillia reticulata
Ciri-ciri
Ikan Guppy
Jenis
dan varietas ikan guppy setiap tahunnya bertambah. Namun demikian warna dasar
badan guppy yang asli berwarna kecoklatan, dengan variasi warna sisik di
samping badannya serupa pelangi. Bentuk sirip ekor ikan guppy lebar, sehingga
menambah kecantikan ikan guppy itu sendiri. Kalau dilihat sekilas ikan guppy
mirip burung merak yang mempunyai ekor memukau.
Tanpa
sirip ekornya, guppy tidak berarti apa-apa. Karena sirip ekor itulah yang
membuat badan sebelah depannya biasa-biasa saja menjadi lebih unik. Ikan guppy
betina mempunyai ukuran tubuh 7 cm, sedangkan ikan guppy jantan berukuran 4 cm.
Habitat
dan Penyebaran
Di
alam aslinya ikan ini hidup di dua jenis perairan yang berbeda, yaitu air
payau, dan air tawar. Menurut Dr. Herber R. Axelord dalam Bambang dan Donny,
salinitas yang baik untuk guppy berkisar antara 0,5 – 1 ppt. Ikan guppy dapat
ditemukan di perairan Indonesia dengan mudah, yang lebih dikenal dengan nama
ikan seribu.
Ternyata
guppy yang kelihatan kecil dan lemah berasal dari perairan mengalir, itulah
sebabnya apabila ditempatkan di akuarium ikan ini tidak mau diam. Bila kita
perhatikan dalam akuarium, ikan lebih banyak menempati bagian permukaan air
dari pada di bagian tengah dan dasar akuarium.
Pemilihan
Induk
Sebelum
disatukan dalam wadah pemijahan, sebaiknya calon induk diseleksi terlebih
dahulu. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih
calon induk berkualitas, diantaranya sebagai berikut :
1.
Tubuh
tidak cacat dan tidak terdapat penyakit
2. Gerakannya lincah dan gesit
3. Nafsu makan tinggi
4. Bagian perut calon induk betina membesar
5.
Panjang
total tubuh induk betina minimal 4 cm dan jantan 3,5 cm
6. Warna tubuh dan sirip cemerlang dan corak jelas
7.
Tipe
sirip ekor calon induk sama.
Teknik
Pemijahan
Guppy
dapat dipijahkan secara massal. 1 ekor guppy jantan dapat mengawini 5-10 ekor
guppy betina. Induk jantan dan betina disatukan pada pagi hari pukul
07.30-08.00 atau sore hari pukul 16.30-17.00, karena pada saat tersebut suhu
tidak terlalu tinggi.
Induk
guppy yang telah disatukan biasanya akan memijah pada pagi hari hingga matahari
terbenam. Guppy jantan akan mengejara dan mengikuti guppy betina matang kelamin
berenang. Selanjutnya induk guppy jantan akan melakukan penetrasi dan spermanya
akan dikeluarkan di dalam tubuh induk betina. Selang waktu antara kelahiran
berkisar 15- 20 hari. Satu ekor induk betina akan menghasilkan sebanyak 25-30
ekor burayak berukuran sekitar 3,5-4 mm.
Pemeliharaan
Larva
Larva
ikan guppy dipelihara di dalam akuarium. Untuk akuarium berukuran 150 cmx75
cmx75 cm dengan ketinggian air minimal 50 cm, dapat menampung benih guppy
sebanyak 3.500-4.000 ekor. Benih ikan guppy dapat dipisahkan dari
induknya pada saat guppy telah berumur 7-10 hari. Waktu yang tepat
memindahkan larva guppy yaitu pada pagi hari pukul 07.00-09.30.
Pemberian
pakan
Pakan
yang diberikan kepada guppy disesuaikan dengan umurnya. Burayak guppy yang
berumur di bawah satu bulan sebaiknya diberi kutu air. Setelah burayak berumur
satu bulan, pakan yang diberikan adalah pakan yang banyak mengandung Crude
Oil. Jenis pakan tersebut antara lain cacing sutra (Tubivex worm).
Setelah guppy berumur tiga bulan, tambahkan pakan yang banyak mengandung Crude
Fiber (serat) untuk meningkatkan kualitas warna. Pakan alami berserat
yang mudah diperoleh antara lain larva nyamuk, cacing super, atau cacing darah
(Blood worm). Semua jenis pakan yang diberikan untuk ikan guppy secara
adlibitum.
DAFTAR
PUSTAKA
Dalimartha.
S, 2004. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Puspa Swara.
Jakarta.
Eka.
B dan Sitorus. P, 2003. Menghasilkan Guppy Kualitas Kontes. Penebar Swadaya.
Jakarta.
http://world-aquaculture.blogspot.com/2009/11/guppy-awalnya-hidup-di-rawa-air-payau.html
Lesmana.
S, 2003. Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Penebar swadaya.
Jakarta.
Susanto.
H, 1990. Budidaya Ikan Guppy. Kanesius. Yogyakarta.
Tambunan
N.L. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Guppy Sehat Produksi
Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan,
Bogor.
Whendrato
dan Madyana, 1988. Mengenal Ikan Hias Pemeliharaan, Penyakit dan Pengobatan.
Eka Offset. Semarang.
https://review.bukalapak.com/hobbies/serba-serbi-ikan-guppy-perilaku-kebutuhan-dan-cara-budidaya-106042
kwa gsan ide beusaha, skira lain....
BalasHapus