Senin, 01 November 2021

PENYAKIT UDANG DI TAMBAK

PENYAKIT UDANG DI TAMBAK




       Penyakit menurut beberapa ahli didefinisikan sebagai gangguan beberapa fungsi sebagian atau seluruh organ tubuh dikarenakan adanya factor abiotik (Kualitas air, makanan dan lainnya) dan factor biotk (organisme penyebab penyakit atau pathogen).  Masalah utama yang merupakan kendala yang utama dalam budidaya udang adalah masalah manajemen, pakan dan penyakit.
     Di dalam budidaya udang windu penyakit dapat menyebabakan kerugian ekonomis. Kerugian yang ditimbulkan tergantung kepada:
1.      Persentase populasi udang yang terserang penyakit
2.      Umur udang yang terinfeksi penyakit.
3.      Parahnya penyakit    
4.      Adanya infeksi sekunder.
            Penyakit kebanyakan bersifat infektif tetapi tidak dilupakan bahwa factor - factor non-infektif  juga sangat berperan dalam kesehatan udang. Peran ini berhubungan dengan :
1.      Lingkungan tempat hidup udang : udang terkungkung oleh air beserta semua jenis organisme dan polusi.    
2.      Sifat udang yang nonkturnal yaitu, sifat yang aktif mencari makan pada waktu malam hari dan kanibal ( sifat yang suka memangsa jenisnya sendiri ). Sifat ini dapat mengakibatkan  rendahnya tingkat metabolisme apabila terjadi difensiesi makanan, intoksidasi oleh asam sulfide ( H2S ), Amoniak ( NH3) dan steress akibat kurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air.
Penyebab penyakit pada udang dapat dibagi menyadi dua kelompok  :
Non-infeksi :    - Stres
                                    - Intoksikasi (keracunan)
                                    -  Defisiensi (kekurangan  makanan )
  Infeksi  :  - virus
                - Bakteri
                - Jamur
               - Protozoa
               - Metazoa
       Pada umunya intoksikasi (keracunan) dan infesi virus terjadi secara mendadak dan mengakibatkan kematian udang secara tajam.           IIntoksikasi dan infeksi virus yang terjadi hanya beberapa jam atau beberapa hari dan sebagian besar populasi udang yang dibudidayakan bisa musnah. Infeksi bakteri  lamanya berlangsung dari beberapa hari sampai baberapa minggu dan masih bisa memberikan informasi yang di perlukan tentang penyebabnya

        Pemberian pakan yang berlebihan dapat mengkibatkan tinggihnya kadar Amoniak karena terjadi akumulasi ( penimbunan) sisa makanan dan kotoran udang yang mengandung nitrogen amoniak yang terlarut dalam air terdapat dalam bentuk ion ( NH4+) dalam bentuk union (NH3) dan selalu dalam persenyawaan equilibrium. Amoniak (NH3) adalah senyawa union yang bersifat racun terhadap udang keseimbangan kadar NH3 dan NH4 tergantung pada suhu, pH, salinitas, alkalinitas, dan oksigen terlarut.
1. Penyakit Disebabakan Oleh Virus
          Sampai dengan saat sekarang ada 3 jenis penyakit yang disebabkan oleh virus pada udang windu yang dibudidayakan yaitu, Monodon Baculo Virus (MBV), Infection Hypodermal and Hematopoietic Necrosi Virus (IHHNV) dan Hepantopancreatic Parvo- like virus (HPP).
               Jenis virus yang sering di isolasi dari tubuh larva udang penaeid adalah kelompok Baculo virus yang terdapat pada sel- sel epithel hepatopankreas dan usus pada udang yang terserang penyakit sekresi rendi (mucus) mengalami peningkatan, permukaan kulit dan ingsang di tempeli oleh kotoran (lumpur) sehingga permukaan tubuh menjadi kasar.Tanda-tanda kerusakan pada hati (hepatopankreas) adalah terjadi pembengkakan berwarna pucat disertai dengan lubang- lubang kecil dibagian usus tengah (midgut) dalam jumlah banyak, padat dan berwarna hitam (melamin).
               Penyakit yang disebabkan oleh Monodon Baculo Virus (MBV) yang  dapat  mengakibatkan kematian yang cukup tinggi yaitu memusnahkan 90 % udang pada stadia pasca larva hanya dalam lebih kurang dua minnggu pemeliharaan. Penyakit ini sering diketemukan menyerang pada PL 20 ke atas. 
               Namun ada dua jenis penyakit yang ganas  disebabkan oleh virus yaitu:
a. Penyakit Kepala kuning (Yellow Head disease) yang disebabkan oleh virus  YHV (Yellow Head Baculo Virus) Gejala: mula – mula nafsu makan meningkat dalam beberapa hari kemudian berhenti sama aekali. Kepala dan insang berwarna kuning.
b.      Penyakit Bercak Putih (White Spot Diseas). Disebabakan oleh virus SEMBV (Systim Ektodermal and Mesodermal Baculo Virus).
            Udang yang sakit tampak lemah dan berenang ke pinggir tambak, usus kosong, Tubuh pucat dan kemerah – merahan dan kadang ditempeli organisme penempel. Gejala khas berupa bercak putih dengan diameter 1-2 mm, mula-mula terlihat di karapas dibagian kepala dan bila sudah parah bercak putih menyebar keseluruh tubuh.
15

            Sampai denga sekarang ini belum diketemukan  cara untuk memberantas penyakit Virus maupun jenis obat yang efektif untuk penyakit ini, oleh karena itu tindak pencegahan adalah langkah yang paling tepat, upaya penanggulangan dapat dilakukan antara lain dengan jalan mengganti air secara rutin setiap hari minimal 5 % dari total volume air tambak, penggunanaan pakan harus dipantau secara ketat agar tidak menimbulkan penimbunana sisa pakan yang menyebabkan pembusukan, mengeluarkan tanah dasar tambak berwarna hitam dan berbau busuk, mengiosolasi daerah yang terserang penyakit dalam keadaan parah perlu segera dilakukan tindakan pemusnahan dengan jalan pembakaran dan penguburan.
2. Penyakit Disebabkan Oleh Bakteri
       Meskipun bakteri sangat umum menyerang udang namun infeksinya bersifat “ oportunis’’ yang mana bakteri tersebut bukan merupakan penyebab utama timbulnya penyakit pada udang. Dalam kondisi  dimana udang mengalami stress maka bakteri tersebut akan menimbulkan gerjala-gejala sakit. Hampir semua jenis bakteri yang menyerang udang bersifat motil, oxidase positif dan berbentuk silindir atau batang ( rods) dengan ukuran 0,5-3,0 µm dan negative.
Bakteri yang bersifat pathogen terhadap udang terbagi dalam dua kelompok yaitu bakteri non-filamen dan   bakteri berfilamen ( Leucothrix mucor). Bakteri yang non - filamen antara lain adalah genera Vibrio, Aeromonas Sp, Pseudomonas Sp, Beneckea Sp dan Flavobacterium Sp. Bakteri yang berfilamen adalah bakteri  yang berbentuk benag ( filament) dan menyerang tubuh bagian luar terutama insang.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain adalah :
a. Penyakit Bercak – Merah ( Red Discoloration Disease)
Ciri – ciri udang yang terserang penyakit ini antara lain  kondisi badan lemah, berenag lambat, tidak mempunyai nafsu makanan dan badan berwarna bercak – bercak kemerahan (red discoloration )
Udang yang terserang  adalah mulai dari stadia  mysis dan penyebabnya adalah bakteri yang termasuk genera vibria yang sensitif terhadap choloramphenicol 20 ppm, furazolidona 10 ppm dan prefuran 1,0 ppm.
Pencegahanya adalah dengan menyaring air yang masuk, pengatian air secara teratur dan mengadakan desinfeksi air dan ozonisasi pada bak kolam pemeliharaan dan mereduksi kadar amoniak atau bahan organik.
b. Penyakit bercak Cokelat – putih pada cangkang ( Brown white  dicolaration of carapace disease)
     Berdasarkan pengamatan menyerang udang dewasa dengan ciri- ciri pada cangkang ( carapace) dijumpai bercak- bercak cokelat berbentuk bulat yang pada infeksi berat terdapat pada batas warnah  disekeliling becak cokelat yang dapat menimbulkan luka pada jaringan di bawahnya. Luka yang memberi peluang bagi pathogen yang lainya untuk menginfeksi.
15

            Sampai denga sekarang ini belum diketemukan  cara untuk memberantas penyakit Virus maupun jenis obat yang efektif untuk penyakit ini, oleh karena itu tindak pencegahan adalah langkah yang paling tepat, upaya penanggulangan dapat dilakukan antara lain dengan jalan mengganti air secara rutin setiap hari minimal 5 % dari total volume air tambak, penggunanaan pakan harus dipantau secara ketat agar tidak menimbulkan penimbunana sisa pakan yang menyebabkan pembusukan, mengeluarkan tanah dasar tambak berwarna hitam dan berbau busuk, mengiosolasi daerah yang terserang penyakit dalam keadaan parah perlu segera dilakukan tindakan pemusnahan dengan jalan pembakaran dan penguburan.
2. Penyakit Disebabkan Oleh Bakteri
       Meskipun bakteri sangat umum menyerang udang namun infeksinya bersifat “ oportunis’’ yang mana bakteri tersebut bukan merupakan penyebab utama timbulnya penyakit pada udang. Dalam kondisi  dimana udang mengalami stress maka bakteri tersebut akan menimbulkan gerjala-gejala sakit. Hampir semua jenis bakteri yang menyerang udang bersifat motil, oxidase positif dan berbentuk silindir atau batang ( rods) dengan ukuran 0,5-3,0 µm dan negative.
Bakteri yang bersifat pathogen terhadap udang terbagi dalam dua kelompok yaitu bakteri non-filamen dan   bakteri berfilamen ( Leucothrix mucor). Bakteri yang non - filamen antara lain adalah genera Vibrio, Aeromonas Sp, Pseudomonas Sp, Beneckea Sp dan Flavobacterium Sp. Bakteri yang berfilamen adalah bakteri  yang berbentuk benag ( filament) dan menyerang tubuh bagian luar terutama insang.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain adalah :
a. Penyakit Bercak – Merah ( Red Discoloration Disease)
Ciri – ciri udang yang terserang penyakit ini antara lain  kondisi badan lemah, berenag lambat, tidak mempunyai nafsu makanan dan badan berwarna bercak – bercak kemerahan (red discoloration )
Udang yang terserang  adalah mulai dari stadia  mysis dan penyebabnya adalah bakteri yang termasuk genera vibria yang sensitif terhadap choloramphenicol 20 ppm, furazolidona 10 ppm dan prefuran 1,0 ppm.
Pencegahanya adalah dengan menyaring air yang masuk, pengatian air secara teratur dan mengadakan desinfeksi air dan ozonisasi pada bak kolam pemeliharaan dan mereduksi kadar amoniak atau bahan organik.
b. Penyakit bercak Cokelat – putih pada cangkang ( Brown white  dicolaration of carapace disease)
     Berdasarkan pengamatan menyerang udang dewasa dengan ciri- ciri pada cangkang ( carapace) dijumpai bercak- bercak cokelat berbentuk bulat yang pada infeksi berat terdapat pada batas warnah  disekeliling becak cokelat yang dapat menimbulkan luka pada jaringan di bawahnya. Luka yang memberi peluang bagi pathogen yang lainya untuk menginfeksi.
17


26

     Berdasarkan penelitian penyakit ini deisebabkan oleh bakteri penghambat kitin ( chitine) yang berasosiasi  antara lain: Beneckea, Vibrio Spp,Flavobacterium sp, dan pseudomonas sp,  Cara menanggulanginya dapat dilakukan dengan jalan memperbaikai mutu air, pengaturan pakan, dan pengaturan padat penebaran, yang sesuai dengan kondisi lahan. Atau dengan jalan dapat memberikan antibiotika, Antibiotik merupakan bahan organic yang berasal dari mikroba yang merupakan racun untuk menghambat pertumbuhan organisme lain, yang sasaran utamanya adalah menghambat sintesa unsure pokok peptidoglikan dinding sel bakteri bersatu dengan seterol di dalam membrane sel sehingga mempengaruhi permeabilitas dan menghambat sintesa protein. Khususnya menghambat fungsi ribosom. Anti biotika ini dapat diberikan  melalui percampuran dengan telur ayam atau telur bebek mentah denngan  perbandingan 1 butir telur untuk 10 kg pakan. Campuran telur dengan antibiotika disemprotkan pada pakan yang dikeringkan di tempat yang teduh lalu ditebar ke dalam tambak. Dosis yang di anjurkan unutk penggunaan antibiotika adalah: Teramycin 30 mg/kg pakan, Erytromycin 40 mg / kg pakan, furanance /Tilocion 100 mg / kg pakan. Pemberian biotika dalam makanan dilakukan terus menerus 3 hingga 5 hari, kecuali bagi Furanance / Tylocin selama 14 hari
c. Penyakit Insang Hitam (Black Gill Disease)
Penyakit ini sering di jumpai di tambak yang sukar untuk mengadakan pergantian air, dengan ciri – ciri pada insang berwarna kehitaman seperti luka yang terbakar. Insang hitam tersebut oleh bakteri benang dari jenis Leucothrix sp. Penanggulangannya dilakukan dengan cara pergantian air sesering mungkin.  Pengendalianpertumbuhan bakteri tersebut dengan menggunakan Cuprisulfat 1ppm atau Cutrine plus 0,05 ppm bersamaan dengan penggantian air  terus menerus selama 24 jam. Pengobatan untuk udangnya  dapat diberikan Kalium Permanganat (PK) 5-10 ppm selama 1 jam atau Furance 1 ppm.
3.  Penyakit Disebabkan Oleh  Protozoa
Protozoa merupakan salah satu penyebaba penyakit pada udang yang dinamakan organisme ektokomensal yang biasa menempel pada bagian luar tubuh udang namun tidak menimbulkan kerusakan jaringan tubuh di mana ia menempel. Parasit ini sangat berbahaya jika terdapat dalam jumlah banyak menempel dan menutupi seluruh permukaan tubuh yang meliputi insang, kaki renang dan kaki jalan sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pergerakan, pernafasan, makan, dan proses pergantian kulit.
 Penyakit ini terdiri dari:
a.  Penyakit udang kapas atau penyakit udang  susu
     penyakit ini disebabkan oleh Protozoa yang meliputi 3 generasi 20aitu: Nosema, Thelohania, dan Pleistophora. Penyakit ini menyerang pada tubuh udang sehingga tubuh udang tersebut berwarna putih buram, putih susu, dan lembek. Umumnya menyerang udang yang dipelihara pada perairan dengan kandungan bahan organik cukup tinggi (lebih besar dari 70 %). Cara Pencegahan yang paling efektif sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun demikian upaya yang dilakukan antara lain dengan melakukan penggantian air untuk mengurangi bahan organik dalam tambak serta menumbuhkan pakan alami. Atau dengan menggunakan obat CuSO4  0, 1 – 0,5 ppm.

b. Penyakit Lumutan atau penyakit udang   bersepatu.
19


29

               Penyakit ini biasa menempel bagian luar tubuh yaitu pada insang, karapas, kaki renang, kaki jalan, ekor kipas, dan terkadang di mata. Pada infeksi berat memperlihatkan pergerakan lemah berenang lambat dan otot abdomen terlihat pucat, jenis penyakit ini sering dijumpai pada tambak yang airnya tidak dikelola dengan baik. Penyebabnya adalah jenis Zoothamnium sp, Epistylis Sp, Verticella Sp, dan  Acineta Sp.
Penanggulangannya dapat dilakukan pergantian secar teratur,mengurangi pemasukan bahan organik,  pemberian bahan stabilisator air seperti Zeolit (3-5 ppm), Dolomit atau Kaptan (2-3 ppm). Menambah jumlah kincir air agar kandungan oksigen perairan meningkat serta pemberian formalin 25 ppm, Choramine T.5 ppm, dan uinnineBisulfate 5.

4. Penyakit Defisiensi (Kekurangan Makanan).
        Dalam pertumbuhan udang memerlukan unsure – unsur nutrient yang penting untuk  pertumbhan dan kelangsungan hidupnuya baik protein, lemak, karbohidrat, maupun Vitamin. Beberapa unsure ini harus disuplai terus menerus agar udang bisa tumbuh, berkembang  dan bereproduksi.  Apabila salah satu atau beberapa unsur ini kekurangan bisa mengakibatkan penyakit. Misal saja kekurangan Vitamin dapat menyebabkan penyakit seperti:

Penyakit Hitam Mematikan
        Penyakit ini sering terjadi pada udang yang kekurangan Vitamin C (Ascorbic acid) dan umumnya dijumpai pada perairan  tambak yang miskin makanan alami  (Alga Plankton).
Penanggulanganya adalah menambah vitamin C. sebanyak 2.000 mg perkilogram pakan yang diberikan serta penumbuhan pakan alami. 


               Secara ringkas Upaya penanggulangan penyakit dapat dilkaukan Melalui:
Ì Peningkatan Kesehatasn Udang
z      Imunisasi pada  udang baik dengan pemberian Vaksin maupun Imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh udang sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit dan kelangsungan hidup udang.
z      Suplemen Vitamin C dan astaxanthin dalam pakan untuk meningkatkan daya tahan udang terhadap serangan penyakit.
z      Penggunaan bakteri Probiotik antara lain: Lactobacillus sp strain non-patogen, Bacillus Spp.
Ì  Peningkatan Kualitas Budidaya
         Perbaikan kualitas air dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip bioromediasi yaitu penguraian limbah dengan menggunakan mikroba seperti Nitrosomonas, Nitrobacter, dan spirulina.
Ì Cara penaggulangan penyakit yang utama adalah mencegah terjadinya infeksi dan kontaminasi pathogen penyebab penyakit antaralain:
Pencucian dasar tambak dilakkukan 2 kali yaitu, dengan cara menggelontorkan atau dengan cara mengisi tambak sampai ketinggian 30 cm, kemudian dibiarkan sehari semalam setelah itu dibuang sampai habis. Pencucian  kedua dimaksudkan :
Ø unutk membuang sisa – sisa penggelontoran pertama yang belum  terbuang.
Ø Menggunakan sistim tertutup. (closed system), semi- tetutup (semi –   closed system). dan resirkulasi untuk mencegah pemasukan penyakit dari luar.

Adapun penyakit yang menyerang pada pembesaran udang windu adalah :
NO
NAMA PENYAKIT
GEJALA SERANGAN
PENGOBATAN KIMIA
PENGOBATAN ALAMI
1
Kepala Kuning
-  Nafsu  makan Berkurang
- Insang berwarna kuning
Furazulidon 20 mg/l rendam 5 hari bila perlu diulang-ulang
Direndam dgn ekstrak mahkota dewa
Dosis 


NO
NAMA PENYAKIT
GEJALA SERANGAN
PENGOBATAN KIMIA
PENGOBATAN ALAMI
2
Bercak putih
-  Udang Lemah
-  Berenang kepingir tambak
-  Tubuh pucat kemerah-merahan
-  Ditempeli organisme penempel
Malachite green oxalat 0,1-0,2 mg/l direndam secara berulang-ulang
Direndam dengan ekstrak sambiloto dan daun mahkota dewa
3
Bercak coklat pada cangkang
Pada cangkang bercak coklat berbentuk bulat
- Teramycin campur dlm pakan 30 mg/kg pakan
- Erytromycin campur dlm pakan 40 mg/kg pakan selama 5 hari
Dapat diolesi dengan kunyit dan lengkuas. 
4
Insang Hitam
Pada insang berwarna kehitam-hitaman seperti terbakar
-Cuprin sulfat 1 ppm
- Cutrine plus 0,05ppm
- Kalium permanganate 5 – 10 ppm/l direndam selama 1 jam
Direndam dgn ekstrak umbi kunyit dan daun sirih 10 ml/l air.

DAFTAR  PUSTAKA
Adiwidjaya, Darmawan, dkk. 1997. Budidaya udang windu dengan pengendalian mutu air secara biologis. BBPBAP : Jepara.
Adiwidjaya, Darmawan, dkk. 1997. Sistem semi resirkulasi dan biofilter pada petak tandon air dapat mengantisifasi kegiatan budidaya udang windu. BBPBAP : Jepara.
Adiwidjaya, Darmawan, dkk. 2003. Budidaya udang putih lokal (P. Merguiensis  dan    P. Indicus) sistem tertutup. Dept. Kelautan dan Perikanan Ditjen Perikanan Budidaya BBPBAP : Jepara
Buwono, Ibnudwi. 1993. Tambak udang windu sistem pengelolaan berpola intensif. Kanisius : Yogyakarta
Dahuri, Rokhmin. 2003. Keaneka ragaman hayati laut. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Dept. Kelautan dan Perikanan. 2004. Media Budidaya Air Payau. Dept. Kelautan dan Perikanan Ditjen Perikanan Budidaya BBPBAP : Jepara




1 komentar: