Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang digemari
banyak orang. Ikan ini memiliki daging yang enak dan gurih sehingga dapat
diolah menjadi berbagai jenis masakan seperti digoreng, digulai, dan yang
paling terkenal asam pedas. Kemanapun anda pergi berbagai rumah makan selalu
menyediakan olahan ikan patin sehingga dapat ditebak permintaan terhadap ikan
jenis catfish ini cukup tinggi. Hal ini dapat menjadi peluang usaha yang cukup
menjanjikan.
Menjadi peternak ikan patin? Siapa takut? Ikan ini cukup
mudah dibudidayakan dan dapat dipelihara di berbagai jenis kolam, bisa di kolam
tanah, kolam tembok, bahkan kolam buatan dari terpal. Ikan ini dapat dikenali
dari tubuhnya licin dan tidak bersisik, mirip seperti ikan lele. Ikan yang
dikenal juga dengan ikan jambal, sodarin, ikan juara, atau lancang ini memiliki
duri tajam pada sisiknya sehingga anda harus berhati-hati ketika memegangnya.
Dagingnya mengandung lemak dan minyak yang cukup banyak.
Ikan patin dapat dikonsumsi mulai dari bobot 200 gram hingga
1 kg tergantung permintaan pasar karena ada konsumen yang menyukai ikan patin
berukuran kecil dan ada pula yang lebih suka dengan yang berukuran besar. Pada
usia 6 bulan biasanya bobot ikan ini sudah mencapai 600 gram hingga 700 gram
sehingga sudah layak panen. Jika anda tertarik memelihara ikan ini berikut
arenahewan.com akan menyajikan 13 cara memelihara ikan patin supaya cepat besar
dan panen:
1. Persiapkan dan bersihkan kolam yang akan digunakan untuk
memelihara ikan
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan kolam
sebagai tempat memelihara ikan. Hal ini tidak sulit karena ikan patin dapat
hidup pada berbagai jenis tempat. Bisa kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok,
atau keramba. Jika anda menggunakan kolam lama maka bersihkan dahulu kolam
tersebut dari kotoran-kotoran sehingga ketika diisi benih ikan sudah dalam
kondisi bersih. Jika anda lebih tertarik menggunakan kolam tanah maka pilihlah
jenis tanah lempung atau liat sehingga tidak bocor dan dapat menahan massa air.
Kolam sebaiknya dibuat di tanah yang miring untuk lebih memudahkan saat
melakukan pengairan. Jika anda lebih memilih menggunakan media jala apung untuk
beternak patin makan sebaiknya lakukan di sungai yang arusnya lambat.
2. Gunakan air berkualitas baik untuk mengisi kolam
Untuk mengisi kolam gunakan air yang bersih dan berkualitas,
tidak keruh, serta tidak tercemar limbah dan zat-zat kimia berbahaya. Anda
dapat menambahkan emolin atau blitzich ke dalam kolam untuk menghambat pertumbuhan
jamur. Selain itu perhatikan juga suhu dan pH air. Untuk suhu air disarankan
pada kisaran 26-28 derajat celcius. Jika suhu air terlalu rendah sebaiknya
gunakan pemanas sehingga air mencapai suhu ideal secara stabil. Sementara pH
air yang disarankan untuk memelihara ikan patin adalah 6,5 hingga 7, tidak
terlalu asam dan tidak terlalu basa.
3. Berikan pemupukan sebelum benih ikan patin ditebarkan
Jika anda menggunakan kolam lumpur untuk memelihara ikan
patin maka sebelum benihnya ditebarkan sebaiknya kolam diberi pemupukan
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan makanan alami
bagi ikan patin sehingga dapat meningkatkan produktivitas kolam. Anda dapat
menggunakan pupuk hijau atau pupuk kandang dengan takaran 50 gram – 700 gram
per meter persegi.
4. Sebar benih ikan patin secara tepat dan seimbang
Sebagai penernak ikan anda tentu mengharapkan untung yang
besar setiap kali panen. Namun bukan berarti anda dapat mengisi kolam dengan
benih ikan tanpa perhitungan. Jangan terlalu banyak menebar benih melewati
kapasitas maksimalnya karena akan menyebabkan ikan terlalu rapat sehingga tidak
dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Untuk 1 m3 air cukup ditebar 20-30 ekor
ikan.
5. Berikan pakan yang berkualitas
Pemberian pakan berkualitas sangat menentukan pertumbuhan
ikan sehinga ia dapat tumbuh besar secara maksimal. Jenis pakan yang umum
diberikan pada ikan patin adalah pelet yang dapat dengan mudah ditemukan di
pasaran. Anda juga dapat memberinya makanan alami agar ia tidak merasa bosan serta
untuk menghemat biaya pemeliharaan. Selain itu makanan-makanan alami ini
biasanya memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan
ikan. Contoh makanan alami yang dapat diberikan kepada ikan patin yaitu ikan
sisa, keong emas, kerang, bekicot, dan lain sebagainya.
6. Berikan pakan secara tepat dan seimbang
Pakan ikan juga harus diberikan secara tepat dan seimbang
sesuai dengan kebutuhan ikan. Jangan mentang-mentang ingin ikan cepat besar
sehingga anda memberinya makan secara berlebihan. Bagaimana mengetahui berapa
banyak kebutuhan seekor ikan? Kita dapat menentukannya dari bobot ikan.
Idealnya jumlah pakan untuk ikan patin yang berbobot di bawah 200 gram per ekor
adalah 3% – 5% dari keseluruhan bobot ikan pada kolam tersebut dan diberikan
dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Sementara untuk ikan patin yang
berbobot di atas 200 gram per ekor dapat diberikan pakan dengan persentase 1,5%
– 2% dari total bobot ikan di kolam tersebut dan diberikan satu kali sehari
saat sore hari.
7. Berikan pakan secara rutin dan tepat waktu
Pemberian pakan secara rutin dan tepat waktu perlu dilakukan
agar ikan dapat tumbuh besar dan sehat secara makasimal. Apabila pemberian
pakan selalu dilakukan dengan waktu yang tidak pernah berganti, memungkinkan
ikan mapu beradaptasi dengan jadwal makan yang majikannya berikan.
ads
8. Bersihkan kolam secara rutin
Layaknya kandang bagi hewan lain, kolam sebagai tempat hidup
ikan juga harus dibersihkan secara rutin dengan cara mengganti airnya. Dengan
kolam dan air yang bersih ikan akan tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit. Pembersihan kolam yang baik dan benar harus dilakukan minimal
seminggu sekali agar ikan tetap merasa segar berada di habitatnya.
9. Pasang penerangan di sekitar kolam
Tujuan diberikan penerangan ini agar berbagai hama seperti
kura-kura, ular air, lingsang, biawak, dan burung enggan masuk ke kolam dan
menyerang ikan patin. Adanya penerangan di sekitar kolam memudahpkan ikan patin
untuk waspada tehadap hama yang ada di sekelilingnya.
10. Kondisikan kolam agar tenang dan terhindar dari
kebisingan
Ikan patin merupakan jenis ikan yang mudah panik. Terkejut
atau bising sedikit saja dapat membuat ikan ini langsung panik sehingga tidak
baik bagi perkembangannya. Untuk itu hindarkan ia dari kejutan serta sebaiknya
cari lokasi kolam di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan.
11. Kenali hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan dan
cara penanganannya
Hal ini penting dilakukan sehingga anda dapat melakukan
pencegahan agar ikan dapat tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Kalaupun sudah terlanjur terinfeksi penyakit dapat dilakukan penanganan yang
tepat sehingga ikan dapat sehat kembali.
12. Panen dengan cara yang benar
Masa panen merupakan masa yang ditunggu semua peternak.
Dalam memanen ikan patin perlu diperhatikan apakah seluruh ikan sudah pantas
dipanen atau belum. Jika bobot ikan dalam satu kolam beragam maka anda harus
melakukan penen secara seleksi yaitu dengan menjaring ikan yang sudah layak
panen saja. Sementara jika seluruh ikan dalam kolam tersebut sudah layak panen
maka anda tinggal memanennya sekaligus tanpa perlu melakukan seleksi. Anda juga
harus memanen secara hati-hati agar ikan yang sudah dipelihara sekian lama
tidak mengalami cacat, kerusakan, bahkan mati karena cara panen yang keliru.
Ikan patin yang masih hidup lebih disukai oleh konsumen sehingga meningkatkan
nilai jualnya.
13. Hati-hati saat menangkap atau memegangnya
Berhati-hatilah saat menimbang atau memanen ikan yang
membuat anda harus memegangnya secara langsung karena patil ikan ini cukup
tajam sehingga dapat membuat tangan terluka. Bahkan kolam terpal bisa bocor
karena terkena patilnya.
Sumber:
https://arenahewan.com/cara-memelihara-ikan-patin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar