Sabtu, 26 Februari 2022

BUDIDAYA BELUT DI LAHAN SEMPIT

 

Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diperikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika). 


Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat bernapas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenis-jenis yang tinggal di gua malahan buta.
Ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).

Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.
Budidaya Belut Lahan Sempit.  Sebelum memulai usaha budidaya belut di lahan sempit, anda harus mempersiapkan media berupa kolam. Hal pertama yang harus anda ketahui dan pelajari saat ingin memulai budidaya belut adalah teknik yang tepat dalam usaha ternak belut itu sendiri. 
Teknik penanganan belut yang dilakukan dengan tepat, yaitu mulai dari melakukan pembenihan hingga belut siap panen. Selain itu, penanganan pasca panen juga harus di perhatikan dengan baik agar saat belut tiba di tangan konsumen masih dalam keadaan hidup dan segar, sehingga tidak mengurangi kandungan gizi yang ada dalam belut tersebut.
Berikut teknik budidaya belut lahan sempit menggunakan kolam tembok, kolam terpal, kolam tanah, maupun aquarium dengan lumpur dan tanpa lumpur.
Budidaya Belut Lahan Sempit

Budidaya Belut Lahan Sempit di KOLAM SEMEN 


Kolam yang belum digunakan terlebih dahulu harus di cangkul dasar-dasar tepian kolamnya dan di beri pupuk agar memudahkan dalam pembentukan lumpur, sehingga dapat memudahkan belut dalam melakukan perkawinan.
Saat anda membuat kolam semen dengan luas 1 m2, benih yang di perlukan sebanyak 1-2 kg/ kolam. Selanjutnya anda mempersiapkan saluran pemasukan air. Sebaiknya, saluran yang di gunakan harus tertutup agar belut tidak mudah lepas.
Tidak diperkenankan menggunakan air tawar yang mengandung bekas sabun dan deterjen, mengandung pastisida, mengandung minyak, limbah pabrik, dan sebagainya. 
Anda tinggal mempersiapkan bahan, seperti batu kali, batu bata atau batako, semen, dan pasir yang akan di gunakan untuk membuat kolam semen.

Para peternak belut umumnya membuat kolam yang berbentuk persegi dengan ukuran yang di sesuaikan dengan lahan yang ada. Saat membuat kolam harus berada di atas permukaan tanah, dengan pembuatan dasar kolam kira-kira 20-30 cm. Pada salah satu dinding kolam, harus di buat saluran pembuangan yang terbuat dari paralon. Saat panen, anda tinggal membuka penyumbatnya, sehingga lumpur dan belut dapat dapat keluar dengan mudah.
Memasang penyaringan agar belut tidak keluar dari kolam. Kemudian, anda juga harus memberikan saluran air masuk dengan debit kecil. Hal ini untuk mencegah air kolam mengalami kejenuhan oleh zat-zat beracun. 

Budidaya Belut Lahan Sempit di KOLAM TERPAL 

Selain menggunakan kolam semen, anda juga dapat menggunakan kolam terpal untuk budidaya belut.
Kolam ini memiliki keuntungan karena selain dapat di buat dilahan sempit, kolam ini juga mudah untuk di bongkar pasang tanpa merusak
lahan pekarangan. Alat yang di gunakan dalam proses pembuatannya sangat mudah diperoleh di sekitar rumah. Ada beberapa bahan dan alat yang harus anda persiapkan dalam membuat kolam terpal untuk budidaya belut, antara lain. 
  1. Terpal plastik
  2. Kayu
  3. Tali/kawat
  4. Paku
  5. Palu
Setelah berbagai bahan dan alat anda persiapkan dengan baik,selanjutnya adalah teknik pembuatan kolam terpal tersebut.
1. Buat kerangka kolam berbentuk kubus
2. Pasangkan terpal pada kerangka tersebut
3. Dalam kolam terpal tersebut, masukkan lumpurdan bahan organik lainnya yangdapat memberikan kenyamanan hidup belut
4. Persiapkan saluran air untuk di masukkan dalam kolam terpal tersebut
5. Kolam terpal siap di gunakan untuk di masukkan benih belut.
Selain menggunakan ternik tersebut, anda juga membuat kolam terpal dengan menambahkan pelepah pisang ke dalamnya. Membuat kolam dengan pelepah pisang, antara lain.
1. Siapkan kolam terpal yang akan di gunakan untuk memelihara
2. Lakukan pencacahan terhadap pelepah pisang
3. Masukkan cacahan pelepah pisang bersama dengan air dalam kolam terpal.
4. Setelah matang, bersihkan kolam terpal agar getah dari pelepah pisang hilang.
5. Lakukan pengurasan kembali pada kolam terpal, lalu isi dengan air bersih.
6. Masukkan tanaman air dalam kolam terpal
7. Benih belut siap di masukkan dalam kolam terpal. 

Budidaya Belut Lahan Sempit di AIR TANPA LUMPUR 

Teknik ini merupakan teknik terbaru budidaya belut lahan sempit yang pertama kalinya di kembangkan oleh para peneliti di jepang.
Para peternak belut tidak usah repot-repot mencari bahan-bahan campuran untuk media budidaya, seperti pelepah pisang, jerami, lumpur.
Untuk lebih jelasnya, berbagai keuntungan yang di peroleh budidaya belut menggunakan air tanpa lumpur, akan di rinci.
1. Ternak belut dapat dilakukan lebih efektif dan efisien
2. Pertumbuhan belut dapat di kontrol dengan baik
3. Penebaran benih belut dapat di tebarkan lebih banyak
4. Pemberian pakan dapat terkontrol karena di sesuaikan dengan kebutuhan
5. Mengurangi kanibalisme antar sesama belut.

Selain keuntungan, ada beberapa faktor yang harus anda lakukan saat akan melakukan ternak belut menggunakan air bersih tanpa lumpur, antara lain.
1. Ketersediaan dan sirkulasi air bersih yang harus selalu di kontrol.
2. Ketersediaan pakan yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan belut
3. Pemilihan bibit belut yang berkualitas baik. 

Budidaya Belut Lahan Sempit di Kolam TONG/DRUM

Teknik budidaya belut lahan sempit dapat dilakukan menggunakan sisa lahan yang sempit dan sederhana adalah di dalam tong/drum.

Drum/tong yang dapat anda gunakan untuk memelihara belut, biasanya drum seukuran bekas oil.
Untuk menghindari pengaratan pada drum, sebaiknya di lakukan pengecetan terhadap drum. Setelah di cat kering, anda dapat memasukkan lumpur setebal 40-50 cm, sebelum di isi air.
1. Siapkan drum plastik untuk menampung belut
2. Letakkan drum dengan posisi mendatar
3. Buat saluran pembuangan pada drum
4. Masukkan air bersih dalam drum setinggi 15 cm di atas lumpur
5. Buat peneduh agar belut terhindar dari terik matahari
6. Masukkan lumpur dalam drum setebal 40-50 cm.
7. Benih belut siap di masukkan dalam drum tersebut.

Lengkap sudah beberapa cara budidaya belut lahan sempit kolam dengan lumpur dan air jernih tanpa lumpur yang sudah banyak dipraktekkan oleh sebagian petani. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

https://www.infoikan.com/2018/11/buiddaya-belut-lahan-sempit.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar