Ikan kerapu
merupakan salah satu jenis ikan yang mendiami laut dangkal, lut dalam bahkan
muara sungai. Ikan kerapu tergolong ke dalam ikan predator karena memilikki
gigi yang tajam serta rongga mulut yang lebar.
Ikan kerapu
juga termasuk ikan yang digemari oleh masyarakat, karena dagingnya yang empuk
dan enak. Kandungan gizi ikan kerapu juga sangat baik bagi kesehatan. Maka tak
heran jika ikan kerapu memiliki harga yang mahal.
Benih ikan kerapu yang telah
dipanen selanjutnya akan dipelihara di karamba jaring apung (KJA) laut. Lokasi pendederan benih ikan kerapu dengan
lokasi pembesaran ikan kerapu ini tidak selalu berdekatan. Oleh karena itu
dibutuhkan waktu pengangkutan untuk mencapai lokasi pembesaran dan harus
disiapkan bagaimana cara mengemas benih ikan kerapu dengan benar agar sampai di
tujuan dengan kondisi yang tetap sehat serta kelangsungan hidup yang tinggi.
Pengemasan benih ikan
kerapu hasil pendederan ini sebaiknya harus memperhatikan jarak dan waktu
tempuh, serta jumlah benih yang diangkut dalam wadah. Kondisi parameter
kualitas air yang penting selama pengangkutan adalah suhu, salinitas, oksigen terlarut dan pH
air di dalam wadah pengangkutan. Suhu air yang baik untuk pengemasan ikan
hidup adalah 15–200C dan pH
air 7–8. Jumlah oksigen yang ditambahkan pada wadah pengemasan harus 3 kali
jumlah air.
Pengemasan benih ikan
kerapu bebek dapat dilakukan dengan sistem pengemasan terbuka atau
tertutup. Sistem pengemasan terbuka
digunakan untuk ikan yang akan diangkut dengan cara angkutan terbuka, sedangkan
sistem pengemasan tertutup digunakan untuk ikan kerapu yang akan diangkut
dengan cara angkutan tertutup.
PERSIAPAN
PENGEMASAN
1.
Ikan yang akan dikemas dipuasakan
terlebih dahulu sekitar 12-24 jam.
2.
Ikan yang akan dikemas ukurannya
harus seragam untuk menghindari kanibalisme.
3.
Air laut yang akan digunakan
untuk pengangkutan harus jernih dan mempunyai salinitas yang sama dengan media
budidaya.
4.
Siapkan bahan dan peralatan
pengemasan yaitu oksigen murni, kantong plastik, karet pengikat, stirofom, es
batu, wadah/ember dan lakban.
SISTEM
PENGEMASAN TERBUKA
Sistem ini biasanya digunakan
untuk pengangkutan melalui jalur darat dan jarak yang akan ditempuh relatif
dekat. Pengemasan tertutup dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1.
Isilah wadah pengangkutan berupa
drum plastik atau fiberglass dengan air laut hingga ½ atau 2/3 bagian
wadah disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan diangkut.
2.
Oksigen dialirkan ke dalam wadah
melalui selang oksigen yang telah diberi pemberat dan batu aerasi serta
dilengkapi dengan regulator yang berfungsi mengatur keluarnya oksigen.
3.
Masukkan ikan yang akan diangkut.
4.
Masukkan es yang dibungkus
kantong plastik untuk menghindari menurunnya salinitas akibat mencairnya es.
SISTEM PENGEMASAN TERTUTUP
Sistem ini merupakan sistem
pengemasan yang dianggap paling aman untuk digunakan, baik untuk pengangkutan
jarak pendek maupun jarak jauh.
Pengemasan terbuka dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
Bahan-bahan yang harus disiapkan
adalah oksigen murni, kantong plastik, karet, stirofom, es batu dan lakban.
2.
Kantong plastik dengan ukuran 150
cm diikat pada bagian tengahnya sehingga terbagi dua bagian, setelah itu bagian
yang satu dibalik sehingga plastik nampak terlihat rangkap.
3.
Air laut dimasukkan ke dalam
kantong plastik sebanyak sepertiga bagian dari volume kantong plastik untu
kepadatan benih 110-120 ekor/wadah.
4.
Udara yang ada di dalam kantong
plastik dibuang dan kemudian dimasukkan oksigen murni ke dalamnya melalui
selang yang yang disambungkan dengan tabung oksigen.
5.
Kantong plastik kemudian diikat
dengan karet dan hindari adanya gelembung udara.
6.
Kantong plastik dimasukkan ke
dalam stirofom dengan posisi kantong plastik ditidurkan.
7.
Untuk mempertahankan suhu,
dimasukkan es batu yang sudah dibungkus plastik
ke dalam stirofom.
SUMBER:
Sumantadinata K., 2003. Modul Pemanenan dan Pengemasan pada
Pendederan Ikan Kerapu Bebek. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
REFERENSI:
SEAFDEC Agriculture Department.
Pembudidayaan dan Manajemen Kesehatan Ikan Kerapu. APEC, Singapore dan SEAFDEC,
Iloilo. Philipines.
Sunyoto, P. dan Mustahal. 2002.
Pembenihan Ikan Laut Ekonomis: Kerapu, Kakap, Beronang. Penebar Swadaya,
Jakarta.
PEMANENAN PADA PENDEDERAN IKAN KERAPU
Kegiatan pembesaran ikan
kerapu bebek oleh petani ikan umumnya mempunyai dua fase kegiatan yaitu fase
pendederan yang dilakukan di jaring hapa atau di dalam tangki serta fase
pembesaran yang umumnya dilakukan di karamba jaring apung (KJA) di laut.
Kegiatan pendederan adalah suatu usaha
budidaya ikan kerapu yang memelihara benih yang berukuran 1,5-2,0 cm berasal dari pembenihan atau yang
tertangkap dari alam dan dibesarkan dijaring hapa atau bak sampai berukuran 5-7
cm (fingerling). Kegiatan pembesaran adalah suatu usaha budidaya
ikan kerapu yang memelihara benih ikan
kerapu ukuran 5-7cm (fingerling) sampai berukuran konsumsi.
Pemanenan benih ikan kerapu bebek harus
dilakukan secara benar karena ikan ini termasuk peka terhadap perubahan
lingkungan. Panen yang dilakukan secara
tidak tepat dapat mengakibatkan tingginya kematian benih. Persiapan panen yang harus dilakukan
meliputi:
1. Sebelum panen benih diberokan atau dipuasakan dulu sekitar 12-24 jam.
Pemberokan ini dilakukan dengan tujuan mengurangi kegiatan metabolisme sehingga
kualitas air selama proses pemanenan dan pengangkutan tetap terjaga.
2. Alat panen yang harus disiapkan diantaranya adalah seser atau skop net,
ember, bambu panjang, waring, dan peralatan aerasi.
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari, sore hari atau malam
untuk menghindari fluktuasi suhu yang terlalu tinggi.
Pemanenan
benih ikan kerapu hasil pendederan ini dapat dilakukan dengan cara disesuaikan
dengan tempat pemeliharaannya.
1. Pemanenan benih kerapu bebek dari jaring hapa
· Jaring hapa
yang digunakan untuk mendederkan ikan kerapu ini dapat diletakkan di karamba
jaring apung atau tambak. Pemeliharaan
benih didalam hapa sangat memudahkan untuk melakukan pemanenan setelah ikan
berukuran 5-7 cm atau sekitar 65-85 hari dipelihara di pendederan.
· Hapa diangkat
secara perlahan-lahan dan diangkat menuju satu sudut sehingga benih berkumpul.
Benih yang sudah terkumpul dalam satu sudut ini akan mudah diambil dengan
menggunakan seser halus. Benih tersebut dimasukkan kedalam ember atau baskom
plastik dan dipindahkan ke tempat penampungan benih. Selanjutnya benih siap
diangkut dan dipasarkan.
2. Pemanenan benih kerapu bebek dari bak/tangki
- Dasar bak harus dalam keadaan bersih, kalau perlu disipon dahulu.
- Volume air dikurangi perlahan-lahan sampai tinggi permukaan air mencapai sekitar 30 cm.
- Benih kerapu digiring ke sudut bak dengan waring ukuran 250 mm, dengan bagian sisi kanan dan sisi kiri waring berbingkai yang menempel pada dinding bak sedangkan bagian bawah waring menempel pada dasar bak.
- Setelah terkumpul pada sudut bak, benih ditangkap dengan seser atau serok, serta ditampung dalam ember dan diberi aerasi.
- Benih dihitung dan dimasukkan ke dalam wadah fiberglass yang telah disiapkan.
SUMBER:
Sumantadinata K., 2003.
Modul Pemanenan dan Pengemasan pada Pendederan Ikan Kerapu Bebek.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Jakarta.
REFERENSI:
SEAFDEC Agriculture Department. Pembudidayaan dan Manajemen
Kesehatan Ikan Kerapu. APEC, Singapore dan SEAFDEC, Iloilo. Philipines.
Sunyoto, P. dan Mustahal. 2002. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis:
Kerapu, Kakap, Beronang. Penebar Swadaya, Jakarta.
Berguna bagi masyarakat utk mendapatkan penghasilan yg lebih dgn mengenali lingkungan dan sebagainya utk budi daya udang....god job
BalasHapusBerguna bagi masyarakat utk mendapatkan penghasilan yg lebih dgn mengenali lingkungan dan sebagainya utk budi daya udang....god job
BalasHapus