Penyakit merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan usaha budidaya ikan jambal siam. Masalahnya, air yang digunakan sebagai media hidup ikan akan mengalami pengotoran, khususnya akibat metabolisme. Keadaan seperti inilah yang akan membuka peluang bagi tumbuh dan berkembangnya penyakit ikan.
HAMA
Hama biasanya berukuran lebih besar daripada ikan dan bersifat memangsa. Pada usaha budidaya ikan jambal siam, kemungkinan terjadinya serangan hama lebih banyak dialami pada usaha pendederan atau pembesaran sebab kedua usaha tersebut dilakukan dialam terbuka, seperti dijaring, kolam,atau keramba, sedangkan usaha pembenihan dilakukan diruang tertutup.
Jenis- jenis hama yang dapat menyerang ikan jambal siam adalah linsang (sero), ular air, dan burung. Cara pemberantasan yang paling efektif adalah secara mekanis atau membunuhnya langsung jika hama tersebut ditemukan dilokasi budidaya.
PENYAKIT
Secara umum, penyakit yang menyerang ikan jambal siam digolongkan kedalam dua golongan. Pertama, penyakit non – infeksi, yaitu penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan fatogen. Penyakit ini tidak menular. Kedua, penyakit akibat infeksi yang timbul karena gangguan organisme patogen.
A. Penyakit non - infeksi
Keracunan dan kekurangan gizi adalah contoh penyakit non – infeksi yang dapat ditemukan pada budidaya ikan jambal siam. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan jambal siam keracunan, yaitu pemberian pakan yang kualitasnya kurang baik atau terjadinya pencemaran air media budidaya akibat tumpukan bahan organik atau sampah yang membusuk. Kekurangan gizi umumnya disebabkan pemberian pakan tambahan yang kurang bermutu.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan jika ikan jambal siam keracunan adalah dengan memberikan pakan yang sesuai dengan anjuran. Juga lingkungan budidaya harus tetap dijaga kebersihannya. Sementara itu, agar ikan jambal siam tidak kekurangan gizi, pakan harus diberikan dalam jumlah cukup serta berkandungan protein tinggi dan dilengkapi dengan vitamin dan mineral.
B. Penyakit Akibat Infeksi
PENYAKIT
|
GEJALA
|
PENGOBATAN KIMIAWI
|
PENGOBATAN ALAMI
|
White Spot / bintik putih
|
adanya bintik – bintik putih dibagian – bagian tubuh seperti di lapisan lendir kulit, sirip, dan lapisan insang.
|
Dengan menggunakan formalin yang mengan dung Malachite Green Oxalate sebanyak 4 gram/liter air dan kemudian direndam selama 12 – 24 jam.
|
Perendaman dengan menggunakan daun sambiloto, Dosis yang digunakan yaitu 10 lembar/10 lt air selama 7 hari.
|
Aeromonas sp danPseudomonas sp
|
Pendarahan pada bagian perut, dada,dan pangkal sirip
|
perendaman yang menggunakan larutan PK (kalium Pemanganat) sebanyak 10 – 2- ppm selama 30 – 60 menit.
|
menggunakan ekstrak rimpang kunyit.
|
DAFTAR PUSTAKA
Daelani, Deden, Agar Ikan Sehat, Jakarta: Penebar Swadaya. 2001.
Harmanto, Ning, Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan Dengan Mahkota Dewa, Jakarta, Penebar Swadaya. 2004
Ikan Patin Jambal Andalan Indonesia” dalam warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian,Volume 22 No.3 Tahun 2000
Nuraeni,Neni,Kegiatan Produksi Benih Patin (Pangasius Hypophthalmus) di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Air tawar Program Diploma III Manajemen
Bisnis Perikanan, Institut Pertanian Bogor, 2001
Susanto Heru dan Khairul Amri, Budidaya Ikan Patin,Jakarta : Penebar Swadaya,1997
Supriatna R.O. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Jambal Siam Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar