Senin, 05 Desember 2022

IKAN PIPIH


IKAN PIPIH (LOPIS / BELIDA (Chitala lopis).
Ikan lopis merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Ikan ini lebih populer dengan nama ikan belida/belido, yang diambil dari nama salah satu sungai di Sumatra Selatan yang menjadi habitatnya. Orang Banjar menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya, meskipun sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai kemplang. Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan pempek namun sekarang diganti dengan tenggiri. Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan hias.
Karena berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun teknologi budidayanya. Hingga 2005, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, di Kalimantan Selatan telah mencoba membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak benih ikan belida.
ivaborneo.com, Jika selama ini anda menganggap ikan bandeng adalah ikan yang memiliki banyak duri atau tulang, mungkin ada akan salah. Karena menurut kepercayaan masyarakat Kalimantan, ikan yang memiliki banyak tulang adalah ikan Ikan Pipih, Ikan Lopis atau Ikan Belida (Chitala lopis).
Ikan Pipih, Belida atau Lopis yang memiliki banyak tulang ditubuhnya (foto:wikipedia indonesia)
Ikan Pipih ini berjuluk ikan dengan sejuta tulang. Ini tentu melebihi beberapa bilangan besar seribu, yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Misalnya,  kita sering menyematkan angka seribu pada kepulauan Seribu yang memiliki banyak gugusan ataupun Candi Sewu (seribu) dan lain-lain.
Karena banyaknya tulang yang tidak terhitung inilah ikan Pipih ini jarang dijadikan ikan konsumsi oleh masyarakat. Jika terpaksa harus memakannya, biasanya harus digoreng sangat kering agar tulang menjadi lunak.
Namun kelebihan ikan Pipih atau Belida ini adalah aromanya yang tajam dan memiliki rasa yang kuat. Sehingga, ikan Pipih naik daun sebagai ikan untuk campuran pembuatan kerupuk Amplang, yaitu kerupuk khas Samarinda.
Jenis ikan ini dapat ditemui di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Keberadaan ikan ini sudah sulit dijumpai karena rusaknya ekosistem air tawar dan sungai, serta penangkapan besar-besaran di masa lalu.
Selain sedap dibuat amplang, ikan ini juga dapat dibuat krupuk khas palembang kemplang dan campuran pempek, namun karena sulit didapatkan, maka banyak pempek palembang diganti oleh ikan tenggiri saja.
Ikan Belida/belido atau dikenal juga ikan lopis adalah salah satu jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau), ordo Osteoglossiformes, genus Chitala dengan nama latin Chitala lopis.
Penyebaran ikan belida pertama kali di kawasan tropik Afrika dan menyebar ke Asia Tenggara, terutamanya di Indonesia dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, dan Semenjung Malaya.
Klasifikasi Ikan Belida
Belida merupakan ikan air tawar dari divisi primer, yaitu kelompok ikan yang sama sekali tidak mempunyai toleransi terhadap salinitas. Oleh karena itu, jenis-jenis ikan dari divisi primer bisa digunakan sebagai petunjuk tentang sejarah perkembangan bumi beserta sebaran faunanya (zoogeografi). Misalnya, berdasarkan sebaran ikan belida yang bisa ditemukan di perairan wilayah Sumatera dan Kalimantan maka bisa disimpulkan bahwa kedua pulau tersebut dulunya pernah bersatu (Haryono, 2008).
Sebagian besar ikan belida cenderung tinggal di perairan sungai dan sebagian lagi di tempat-tempat terdalam yang tergenangi air, pada saat debit air kecil di musim kemarau, sedangkan pada saat air melimpah di musim hujan mereka menyebar ke rawa banjiran dan persawahan baik untuk memijah maupun mencari makan. Ikan ini menggunakan kayu pohon yang terendam dalam air sebagai tempat pemijahan, induk ikan belida menempelkan telur-telurnya pada benda-benda yang berada 1.5-2 m di bawah permukaan air (Khamsani, 2010).
Klasifikasi ikan belida/belido, dapat diklasifikasinya berdasarkan tingkat taksonominya adalah sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Kelas: Actinoterygii
Filum: Chordata
Ordo: Osteoglossiformes
Famili: Notopteridae
Genus: Chitala
Spesies: Chitala lopis
Morfologi Ikan Belida
  • Bentuk tubuh ikan belida pipih dan melengkung menyerupai pisau kadang sering disebut ikan pisau.
  • Punggung belida melengkung mulai dari ujung kepala sampai ke ekor seperti lengkungan punggung pisau.
  • Ikan belida mempunyai beberapa warna dan bentuk tubuh, yaitu warna hitam, hitam keperakan, hitam kehijauan, albino dan bercorak (batik) pada bagian tubuhnya.
  • Sirip dubur yang menyatu dengan sirip ekor.
  • Bentuk kepala dekat punggung cekung dan rahangnya semakin panjang sesuai dengan bertambahnya umur ikan.
Ikan belida merupakan ikan air tawar, pemangsa ikan kecil dan krustasea. Ikan belida dewasa berukuran 1,5-7 kg, dengan ciri khas berpunggung pisau, punggungnya meninggi sehingga bagian perut tampak lebar dan pipih. Selain itu, ikan belida memiliki sirip dubur yang tersambung dengan sirip ekor tepatnya di belakang sirip perut yang masih terhubung dengan sisik-sisik kecil.
Ikan betina dewasa akan menghasilkan jumlah telur 288 butir telur, dan bahkan lebih dari jumlah tersebut. Derajat pembuahan berkisar 30-100%, derajat penetasan 72,2%, dan sintasan larva adalah 64,2%. Larva akan menetas sekitara 72-120 jam (3-5 hari) pada suhu air 29-30 0C. Pembesaran ikan belida, sebaiknya berukuran 15-20 cm.
Ikan belida termasuk kategori spesies yang seluruh daur hidupnya berada di air tawar dan hidup pada perairan bersifat reaksi sekitar netral, bersifat lunak dengan alkalinitas relatif rendah. Hidup di dataran rendah dengan ketinggian tidak lebih dari 30 m dpl (Khamsani, 2010). Ikan belida pada siang hari biasa bersembunyi diantara vegetasi yang terdapat di habitatnya. Jenis ikan ini sebenarnya relatif tahan terhadap kondisi perairan yang kurang menguntungkan (rendah oksigen) karena bisa menghirup udara langsung dari udara (Haryono, 2008).
Perbedaan antara Ikan belida betina mempunyai bentuk tubuh yang pipih dengan pola pertumbuhan allometrik, ikan betina lebih gemuk dibandingkan yang jantan. Untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya, belida memangsa ikan, udang kecil, dan serangga air yang ada di perairan tempat hidupnya. Oleh karena itu jenis ikan ini termasuk ke dalam ikan karnivora atau pemakan daging. Aktivitasnya lebih banyak pada malam hari dan pada siang hari lebih banyak bersembunyi di sekitar vegetasi. Dengan demikian ikan belida termasuk ke dalam kelompok hewan nokturnal (Haryono, 2008).
Belida akan memasuki usia dewasa setelah ukuran tubuh lebih dari 50 cm. Fekunditas atau jumlah telur yang dihasilkan indukan betina dengan bobot 4-6 kg berkisar antara 1.194-8.320 butir. Dalam setahun ikan belida bisa memijah beberapa kali atau bersifat parsial. Tempat pemijahan biasanya di sekitar ranting, daun, atau vegetasi yang ada di sekitarnya. Ikan jantan berjuang mulai dari pembuatan sarang dari bahan ranting dan daun, dilanjutkan dengan menjaga telur maupun anaknya (Haryono, 2008).
 Habitat dan penyebarannya ikan Belida hidup di air tawar terutama di daerah banjir dan sungai. Dapat berkembang pada tempat-tempat kurang dari 30 meter dari permukaan laut. Ikan Belida bisa dijumpai di Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia meliputi pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Di Sumatera Selatan khususnya di daerah Ogan Komering llir, Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Musi Banyuasin, Mursi Rawas, Kodya Palembang dan sebagian kecil daerah Kabupaten Lahat. Ketika kawin, ikan belida meletakkan telurnya pada tonggak-tonggak yang kuat pada kedalaman 1 – 2 meter. Sarang dibuat oleh ikan jantan dari ranting dan daun, ikan tersebut juga menjaga telur dan anak-anaknya. 

Ikan Belida bersifat predator (pemangsa), makanannya terdiri dari anak-anak ikan dan udang. Mereka berkembangbiak secara alami di perairan umum menjelang air besar (awal musim penghujan). 

Pemanfaaan dan Potensi Ikan Belida
Dalam perikanan, ikan belida memiliki nilai ekonomis sebagai ikan hias dan konsumsi (Khamsani, 2010). Ikan Belida memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena rasa daging yang lezat dan khas terutama karena kandungan lemaknya, kandungan protein dan vitamin A-nya yang tinggi (Wibowo dkk., 2010). Di  Sumatra Selatan Ikan belida digunakan sebagai bahan baku makanan tradisional seperti pempek dan kerupuk (Santoso, 2009). Sedangkan Di Lampung ada namanya seruit (Indriani, 2014).
Selain itu, Ikan Belida memiliki pola sisik yang unik dan karena bentuknya yang indah (menyerupai ikan purba dengan rumbainya yang indah) sehingga dimanfaatkan untuk ikan hias (Wibowo dkk., 2010). Dan karena gerakannya yang gemulai sehingga ikan ini menarik untuk dipandang berlama-lama (Haryono, 2008).
Komsumsi Masyarakat
Ikan Belida memang lekat dengan masyarakat Sumatera terutama Lampung, Palembang, dan daerah sekitar Sumatera Selatan. Belida ini sangat populer karena merupakan bahan baku makanan yang khas, enak, dan banyak digemari hampir semua orang. Jenis makanan olahan dari masyarakat Palembang dari ikan belida tersebut antara lain: pempek palembang, kerupuk belida, amplang belida, dan baso ikan belida (Haryono, 2008).
Sedangkan untuk masyarakat Lampung sendiri ada yang namanya Seruit. Seruit merupakan sambal khas Lampung mungkin berbeda dengan yang kita temukan pada ratusan resep di internet. Seruit yang beredar di masyarakat Lampung menggunakan cabai merah dan terasi, serta ikan Belida dalam bahan pembuatannya (tetapi untuk ikan bisa diganti dengan ikan mas) (Indriani, 2014). Tapi bila menggunakan ikan belida saat pembuatan seruit cita rasanya lebih gurih, padat berisi, dan tidak amis tentunya. Ikan ini memiliki rasa yang lezat, karena kandungan lemaknya yang tinggi, dibandingkan dengan ikan lain (Sunaro, 2002).
MANFAAT IKAN BELIDA
1. Menurunkan Gejala Aterosklerosis
Seorang yang menderita aterosklerosis umumnya mengeluh sakit kronis di kaki, warnanya juga berubah menjadi gelap dan biasanya dingin. Karena rasa sakit, penderita mungkin kesulitan dalam berjalan dan menunjukkan kelesuan dalam melakukan pekerjaan. Gejala tersebut dapat diturunkan dengan rutin mengonsumsi ikan belida.
2. Mencegah Gejala Rheumatoid Arthritis
Gejala yang ditimbulkan akibat rheumatoid arthritis dapat menghancurkan jaringan persendian. Efek dari kondisi ini akan membatasi aktivitas keseharian, seperti sulit untuk berjalan dan menggunakan tangan. Bisa dicegah dengan mengonsumsi ikan belida secara teratur.
3. Mengobati Rabun Jauh
Kerusakan refraktif pada mata adalah penyebab utama rabun jauh. Kondisi ini terjadi jika cahaya yang masuk ke mata justru terfokus di depan retina dan bukan tepat pada retina. Inilah yang menyebabkan pandangan menjadi kabur. Apabila anda teratur makan ikan belida maka lama-kelamaan akan menyembuhkannya.
4. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Jika sistem imun melemah, kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang. Maka dari anda harus makan ikan belida sebagai menu harian supaya dapat meningkatkannya. Serta kebal terhadap berbagai macam penyakit dan selalu bersemangat.
5. Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Jantung koroner adalah penyakit pembuluh darah yang menyuplai jantung. Penyebab paling umumnya yaitu karena aterosklerosis. Pencegahannya dengan mulailah mengubah gaya hidup, misal dalam hal jenis makanan rutinlah makan ikan belida.
6. Sebagai Antioksidan
Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya, dapat diperoleh pada ikan belida.
Loading...
7. Mengobati Mata Minus
Tanda-tanda apabila mata anda minus adalah tidak bisa melihat atau membaca huruf dalam jarak jauh, obyek yang dilihat akan terlihat kabur sehingga susah atau tidak dapat terbaca. Rasa pusing kepala akan lebih terasa bila memaksa melihat. Dapat disembuhkan dengan rajin makan ikan belida, namun porsinya pun harus teratur, jangan berlebihan.
8. Mengobati Mata Silinder
Berbeda dengan minus, silinder cenderung tidak akan bertambah bila kita menggunakan ukuran yang tepat pada kacamata atau lensa kontak. Justru akan bertambah bila kita tidak menggunakan ukuran aslinya. Ikan belida dapat membantu menyembuhkannya.
9. Mengandung Vitamin B1
Vitamin B1 yang terdapat pada ikan belida mempunyai manfaat penting dalam menjaga kesehatan jantung dan saraf, memaksimalkan fungsi otak, serta dibutuhkan dalam penguraian lemak dan protein. Di samping hal itu juga, menjaga tonus otot yang ada di sepanjang dinding saluran pencernaan dan menjaga kesehatan saraf.
10. Mengandung Zat Besi
Pada Ikan Belida ini terkandung 1,1 mg zat besi yang dapat menambah persediaan zat besi yang bermanfaat baik bagi tubuh untuk menambah darah, meningkatkan daya ingat, dan menambah stamina agar tidak mudah capek serta lemah.
Demikianlah khasiat Belida untuk tubuh manusia. Masih ada manfaat lainnya yang tak kalah penting untuk tubuh, supaya tubuh anda makin sehat:
11. Mengandung Vitamin A
12. Mengandung Fosfor
13. Mengandung Kalsium
14. Mengandung Vitamin D
15. Mengandung Omega 3
16. Mengandung Omega 6
17. Mencegah Sakit Maag
18. Mencegah Terkena Stroke
19. Menguatkan Gigi dan Tulang
20. Menjaga Kesehatan Kulit
21. Menstabilkan gula dalam darah
22. Proteksi tubuh dari radiasi
23. Memperlambat pertumbuhan kanker dan tumor
24. Sebagai anti bodi tubuh
25. Meningkatkan kemampuan mental
26. Menjaga Keseimbangan Tubuh
27. Menghilangkan Stress
28. Mengobati Gandongen
29. Membantu Mempercepat Penyembuhan Luka
30. Membentuk sel darah putih
31. Mengobati Obesitas
32. Mencegah Osteoporosis

REFERENSI :
https://www.semuaikan.com/morfologi-dan-klasifikasi-ikan-belidalopis-chitala-lopis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar