IKAN PIPIH (LOPIS /
BELIDA (Chitala lopis).
Ikan lopis merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Ikan ini
lebih populer dengan nama ikan belida/belido, yang diambil dari nama salah
satu sungai di Sumatra Selatan yang menjadi habitatnya. Orang Banjar menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya, meskipun
sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan.
Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai kemplang. Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan pempek namun sekarang diganti dengan tenggiri. Tampilannya yang unik juga
membuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan
hias.
Karena berpotensi ekonomi
dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun teknologi budidayanya.
Hingga 2005, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, di
Kalimantan Selatan telah mencoba
membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak benih ikan belida.
ivaborneo.com, Jika selama ini anda
menganggap ikan bandeng adalah ikan yang memiliki banyak duri atau tulang,
mungkin ada akan salah. Karena menurut kepercayaan masyarakat Kalimantan, ikan
yang memiliki banyak tulang adalah ikan Ikan Pipih, Ikan Lopis atau Ikan Belida
(Chitala lopis).
Ikan Pipih, Belida
atau Lopis yang memiliki banyak tulang ditubuhnya (foto:wikipedia indonesia)
Ikan Pipih ini
berjuluk ikan dengan sejuta tulang. Ini tentu melebihi beberapa bilangan besar
seribu, yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Misalnya, kita
sering menyematkan angka seribu pada kepulauan Seribu yang memiliki banyak
gugusan ataupun Candi Sewu (seribu) dan lain-lain.
Karena banyaknya
tulang yang tidak terhitung inilah ikan Pipih ini jarang dijadikan ikan
konsumsi oleh masyarakat. Jika terpaksa harus memakannya, biasanya harus
digoreng sangat kering agar tulang menjadi lunak.
Namun kelebihan ikan
Pipih atau Belida ini adalah aromanya yang tajam dan memiliki rasa yang kuat.
Sehingga, ikan Pipih naik daun sebagai ikan untuk campuran pembuatan kerupuk
Amplang, yaitu kerupuk khas Samarinda.
Jenis ikan ini dapat
ditemui di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Keberadaan
ikan ini sudah sulit dijumpai karena rusaknya ekosistem air tawar dan sungai,
serta penangkapan besar-besaran di masa lalu.
Selain sedap dibuat
amplang, ikan ini juga dapat dibuat krupuk khas palembang kemplang dan campuran
pempek, namun karena sulit didapatkan, maka banyak pempek palembang diganti
oleh ikan tenggiri saja.
– Ikan Belida/belido atau dikenal juga ikan lopis adalah
salah satu jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan
berpunggung pisau), ordo Osteoglossiformes, genus Chitala dengan nama latin Chitala lopis.
Penyebaran ikan belida
pertama kali di kawasan tropik Afrika dan menyebar ke Asia Tenggara,
terutamanya di Indonesia dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, dan Semenjung
Malaya.
Klasifikasi Ikan Belida
Belida merupakan ikan
air tawar dari divisi primer, yaitu kelompok ikan yang sama sekali tidak
mempunyai toleransi terhadap salinitas. Oleh karena itu, jenis-jenis ikan dari
divisi primer bisa digunakan sebagai petunjuk tentang sejarah perkembangan bumi
beserta sebaran faunanya (zoogeografi). Misalnya, berdasarkan sebaran ikan
belida yang bisa ditemukan di perairan wilayah Sumatera dan Kalimantan maka
bisa disimpulkan bahwa kedua pulau tersebut dulunya pernah bersatu (Haryono,
2008).
Sebagian besar ikan
belida cenderung tinggal di perairan sungai dan sebagian lagi di tempat-tempat
terdalam yang tergenangi air, pada saat debit air kecil di musim kemarau,
sedangkan pada saat air melimpah di musim hujan mereka menyebar ke rawa
banjiran dan persawahan baik untuk memijah maupun mencari makan. Ikan ini
menggunakan kayu pohon yang terendam dalam air sebagai tempat pemijahan, induk
ikan belida menempelkan telur-telurnya pada benda-benda yang berada 1.5-2 m di
bawah permukaan air (Khamsani, 2010).
Klasifikasi ikan
belida/belido, dapat diklasifikasinya berdasarkan tingkat taksonominya adalah
sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Kelas: Actinoterygii
Filum: Chordata
Ordo:
Osteoglossiformes
Famili: Notopteridae
Genus: Chitala
Spesies: Chitala lopis
Morfologi
Ikan Belida
- Bentuk tubuh ikan belida pipih dan melengkung menyerupai pisau kadang sering disebut ikan pisau.
- Punggung belida melengkung mulai dari ujung kepala sampai ke ekor seperti lengkungan punggung pisau.
- Ikan belida mempunyai beberapa warna dan bentuk tubuh, yaitu warna hitam, hitam keperakan, hitam kehijauan, albino dan bercorak (batik) pada bagian tubuhnya.
- Sirip dubur yang menyatu dengan sirip ekor.
- Bentuk kepala dekat punggung cekung dan rahangnya semakin panjang sesuai dengan bertambahnya umur ikan.
Ikan belida merupakan
ikan air tawar, pemangsa ikan kecil dan krustasea. Ikan belida dewasa berukuran
1,5-7 kg, dengan ciri khas berpunggung pisau, punggungnya meninggi sehingga
bagian perut tampak lebar dan pipih. Selain itu, ikan belida memiliki sirip
dubur yang tersambung dengan sirip ekor tepatnya di belakang sirip perut yang
masih terhubung dengan sisik-sisik kecil.
Ikan betina dewasa
akan menghasilkan jumlah telur 288 butir telur, dan bahkan lebih dari jumlah
tersebut. Derajat pembuahan berkisar 30-100%, derajat penetasan 72,2%, dan
sintasan larva adalah 64,2%. Larva akan menetas sekitara 72-120 jam (3-5 hari)
pada suhu air 29-30 0C. Pembesaran ikan belida, sebaiknya berukuran
15-20 cm.
Ikan belida termasuk
kategori spesies yang seluruh daur hidupnya berada di air tawar dan hidup pada
perairan bersifat reaksi sekitar netral, bersifat lunak dengan alkalinitas
relatif rendah. Hidup di dataran rendah dengan ketinggian tidak lebih dari 30 m
dpl (Khamsani, 2010). Ikan belida pada siang hari biasa bersembunyi diantara
vegetasi yang terdapat di habitatnya. Jenis ikan ini sebenarnya relatif tahan
terhadap kondisi perairan yang kurang menguntungkan (rendah oksigen) karena
bisa menghirup udara langsung dari udara (Haryono, 2008).
Perbedaan antara Ikan
belida betina mempunyai bentuk tubuh yang pipih dengan pola pertumbuhan
allometrik, ikan betina lebih gemuk dibandingkan yang jantan. Untuk pertumbuhan
dan perkembangan hidupnya, belida memangsa ikan, udang kecil, dan serangga air
yang ada di perairan tempat hidupnya. Oleh karena itu jenis ikan ini termasuk
ke dalam ikan karnivora atau pemakan daging. Aktivitasnya lebih banyak pada
malam hari dan pada siang hari lebih banyak bersembunyi di sekitar vegetasi.
Dengan demikian ikan belida termasuk ke dalam kelompok hewan nokturnal
(Haryono, 2008).
Belida akan memasuki
usia dewasa setelah ukuran tubuh lebih dari 50 cm. Fekunditas atau jumlah telur
yang dihasilkan indukan betina dengan bobot 4-6 kg berkisar antara 1.194-8.320
butir. Dalam setahun ikan belida bisa memijah beberapa kali atau bersifat
parsial. Tempat pemijahan biasanya di sekitar ranting, daun, atau vegetasi yang
ada di sekitarnya. Ikan jantan berjuang mulai dari pembuatan sarang dari bahan
ranting dan daun, dilanjutkan dengan menjaga telur maupun anaknya (Haryono,
2008).
Habitat dan penyebarannya ikan Belida hidup di air
tawar terutama di daerah banjir dan sungai. Dapat berkembang pada tempat-tempat
kurang dari 30 meter dari permukaan laut. Ikan Belida bisa dijumpai di Malaysia,
dan Thailand. Di Indonesia meliputi pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Di
Sumatera Selatan khususnya di daerah Ogan Komering llir, Ogan Komering Ulu,
Muara Enim, Musi Banyuasin, Mursi Rawas, Kodya Palembang dan sebagian kecil
daerah Kabupaten Lahat. Ketika kawin, ikan belida meletakkan telurnya pada
tonggak-tonggak yang kuat pada kedalaman 1 – 2 meter. Sarang dibuat oleh ikan
jantan dari ranting dan daun, ikan tersebut juga menjaga telur dan
anak-anaknya.
Ikan Belida bersifat
predator (pemangsa), makanannya terdiri dari anak-anak ikan dan udang. Mereka
berkembangbiak secara alami di perairan umum menjelang air besar (awal musim
penghujan).
Pemanfaaan dan Potensi Ikan Belida
Dalam perikanan, ikan
belida memiliki nilai ekonomis sebagai ikan hias dan konsumsi (Khamsani, 2010).
Ikan Belida memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena rasa daging yang lezat
dan khas terutama karena kandungan lemaknya, kandungan protein dan vitamin
A-nya yang tinggi (Wibowo dkk., 2010). Di Sumatra Selatan Ikan belida digunakan
sebagai bahan baku makanan tradisional seperti pempek dan kerupuk (Santoso,
2009). Sedangkan Di Lampung ada namanya seruit (Indriani, 2014).
Selain itu, Ikan
Belida memiliki pola sisik yang unik dan karena bentuknya yang indah
(menyerupai ikan purba dengan rumbainya yang indah) sehingga dimanfaatkan untuk
ikan hias (Wibowo dkk., 2010). Dan karena gerakannya yang gemulai sehingga ikan
ini menarik untuk dipandang berlama-lama (Haryono, 2008).
Komsumsi Masyarakat
Ikan Belida memang
lekat dengan masyarakat Sumatera terutama Lampung, Palembang, dan daerah
sekitar Sumatera Selatan. Belida ini sangat populer karena merupakan bahan baku
makanan yang khas, enak, dan banyak digemari hampir semua orang. Jenis makanan
olahan dari masyarakat Palembang dari ikan belida tersebut antara lain: pempek
palembang, kerupuk belida, amplang belida, dan baso ikan belida (Haryono,
2008).
Sedangkan untuk
masyarakat Lampung sendiri ada yang namanya Seruit. Seruit merupakan sambal
khas Lampung mungkin berbeda dengan yang kita temukan pada ratusan resep di
internet. Seruit yang beredar di masyarakat Lampung menggunakan cabai merah dan
terasi, serta ikan Belida dalam bahan pembuatannya (tetapi untuk ikan bisa
diganti dengan ikan mas) (Indriani, 2014). Tapi bila menggunakan ikan belida
saat pembuatan seruit cita rasanya lebih gurih, padat berisi, dan tidak amis
tentunya. Ikan ini memiliki rasa yang lezat, karena kandungan lemaknya yang
tinggi, dibandingkan dengan ikan lain (Sunaro, 2002).
MANFAAT IKAN BELIDA
1. Menurunkan Gejala Aterosklerosis
Seorang yang menderita
aterosklerosis umumnya mengeluh sakit kronis di kaki, warnanya juga berubah
menjadi gelap dan biasanya dingin. Karena rasa sakit, penderita mungkin
kesulitan dalam berjalan dan menunjukkan kelesuan dalam melakukan pekerjaan.
Gejala tersebut dapat diturunkan dengan rutin mengonsumsi ikan belida.
2. Mencegah Gejala Rheumatoid
Arthritis
Gejala yang
ditimbulkan akibat rheumatoid arthritis dapat menghancurkan jaringan
persendian. Efek dari kondisi ini akan membatasi aktivitas keseharian, seperti
sulit untuk berjalan dan menggunakan tangan. Bisa dicegah dengan mengonsumsi
ikan belida secara teratur.
3. Mengobati Rabun Jauh
Kerusakan refraktif
pada mata adalah penyebab utama rabun jauh. Kondisi ini terjadi jika cahaya
yang masuk ke mata justru terfokus di depan retina dan bukan tepat pada retina.
Inilah yang menyebabkan pandangan menjadi kabur. Apabila anda teratur makan
ikan belida maka lama-kelamaan akan menyembuhkannya.
4. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Jika sistem imun melemah,
kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang. Maka dari anda harus makan
ikan belida sebagai menu harian supaya dapat meningkatkannya. Serta kebal
terhadap berbagai macam penyakit dan selalu bersemangat.
5. Mencegah Penyakit Jantung
Koroner
Jantung koroner adalah
penyakit pembuluh darah yang menyuplai jantung. Penyebab paling umumnya yaitu
karena aterosklerosis. Pencegahannya dengan mulailah mengubah gaya hidup, misal
dalam hal jenis makanan rutinlah makan ikan belida.
6. Sebagai Antioksidan
Untuk mengeluarkan
kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan
menangkap dan membuangnya, dapat diperoleh pada ikan belida.
Loading...
7. Mengobati Mata Minus
Tanda-tanda apabila
mata anda minus adalah tidak bisa melihat atau membaca huruf dalam jarak jauh,
obyek yang dilihat akan terlihat kabur sehingga susah atau tidak dapat terbaca.
Rasa pusing kepala akan lebih terasa bila memaksa melihat. Dapat disembuhkan
dengan rajin makan ikan belida, namun porsinya pun harus teratur, jangan berlebihan.
8. Mengobati Mata Silinder
Berbeda dengan minus,
silinder cenderung tidak akan bertambah bila kita menggunakan ukuran yang tepat
pada kacamata atau lensa kontak. Justru akan bertambah bila kita tidak
menggunakan ukuran aslinya. Ikan belida dapat membantu menyembuhkannya.
9. Mengandung Vitamin B1
Vitamin B1 yang
terdapat pada ikan belida mempunyai manfaat penting dalam menjaga kesehatan
jantung dan saraf, memaksimalkan fungsi otak, serta dibutuhkan dalam penguraian
lemak dan protein. Di samping hal itu juga, menjaga tonus otot yang ada di
sepanjang dinding saluran pencernaan dan menjaga kesehatan saraf.
10. Mengandung Zat Besi
Pada Ikan Belida ini
terkandung 1,1 mg zat besi yang dapat menambah persediaan zat besi yang
bermanfaat baik bagi tubuh untuk menambah darah, meningkatkan daya ingat, dan
menambah stamina agar tidak mudah capek serta lemah.
Demikianlah khasiat
Belida untuk tubuh manusia. Masih ada manfaat lainnya yang tak kalah penting
untuk tubuh, supaya tubuh anda makin sehat:
11. Mengandung Vitamin
A
12. Mengandung Fosfor
13. Mengandung Kalsium
14. Mengandung Vitamin
D
15. Mengandung Omega 3
16. Mengandung Omega 6
17. Mencegah Sakit
Maag
18. Mencegah Terkena
Stroke
19. Menguatkan Gigi
dan Tulang
20. Menjaga Kesehatan
Kulit
21. Menstabilkan gula
dalam darah
22. Proteksi tubuh
dari radiasi
23. Memperlambat
pertumbuhan kanker dan tumor
24. Sebagai anti bodi
tubuh
25. Meningkatkan
kemampuan mental
26. Menjaga
Keseimbangan Tubuh
27. Menghilangkan
Stress
28. Mengobati
Gandongen
29. Membantu Mempercepat
Penyembuhan Luka
30. Membentuk sel
darah putih
31. Mengobati Obesitas
32. Mencegah
Osteoporosis
REFERENSI :
https://www.semuaikan.com/morfologi-dan-klasifikasi-ikan-belidalopis-chitala-lopis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar